Istri pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, Ri Sol Ju muncul di depan publik untuk pertama kalinya pada Selasa setelah menghilang selama setahun, menurut media pemerintah.
Kim dan Ri hadir dalam konser perayaan ulang tahun mantan pemimpin Korea Utara yang juga ayah Kim Jong Un, Kim Jong Il pada 16 Februari, dikenal sebagai Hari Bintang Bersinar yang merupakan hari libur di Korea Utara.
Pada Rabu, media pemerintah Korea Utara, KCNA melaporkan Kim dan Ri memasuki Mansudae Art Theater bersama-sama yang disambut dengan meriah audiens.
Dikutip dari NK News, Kamis (18/2), Ri terakhir kali terlihat di depan publik pada acara konser pada Januari 2020.
Menurut anggota parlemen Korea Selatan pada Selasa, menurut keterangan Badan Intelijen Nasional (NIS) Korea Selatan dalam sebuah pemaparan, Ri sepertinya menolak tampil di depan publik karena khawatir dengan Covid-19, walaupun tak ada yang mengetahui alasan pastinya.
Sejak Ri tak menduduki posisi resmi pemerintahan, dia tak diperkirakan akan menghadiri agenda apapun dengan Kim selama tahun lalu, namun ada sedikit petunjuk terkait hal itu.
Kapolri Jendral Idham Azis mengeluarkan Peraturan Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pengamanan Swakarsa. Isinya terkait pemberlakuan seragam dan atribut anggota Satuan Pengamanan (Satpam).
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Awi Setiyono menyampaikan, dalam aturan tersebut diatur pula kesamaan penggunaan warna coklat untuk seragam Satpam dengan milik Polri.
"Filosofi seragam Satpam yang berwarna cokelat muda untuk baju dan cokelat tua untuk celana, dengan makna cokelat identik dengan warna tanah atau bumi, kayu, dan batu yang berarti warna alami," tutur Awi saat dikonfirmasi, Selasa (15/9).
Selanjutnya, warna cokelat dinilai merupakan warna netral yang melambangkan kebersahajaan, pondasi, stabilitas, kehangatan, rasa aman dan nyaman, serta rasa percaya, keanggunan, ketabahan, dan kejujuran.
Menurut Awi, filosofi kemiripan seragam Satpam dengan Polri ini diharapkan dapat menumbuhkan setidaknya empat hal.
"Pertama, terjalin kedekatan emosional antara Polri dan Satpam; kedua, menumbuhkan kebanggaan Satpam sebagai pengemban fungsi kepolisian terbatas; ketiga, memuliakan profesi Satpam; dan keempat, menambah penggelaran fungsi kepolisian di tengah-tengah masyarakat," jelas dia.
Adapun lima jenis pakaian Satpam disertai pangkat yang diatur adalah Pakaian Dinas Harian (PDH), Pakaian Dinas Lapangan Khusus (PDL Sus), Pakaian Dinas Lapangan Satu (PDL Satu), Pakaian Sipil Harian (PSH), dan Pakaian Sipil Lengkap (PSL).
"Pemberlakuan seragam dan atribut anggota Satpam sebelumnya diatur dalam peraturan Kepala Kepolisian Nomor 24 Tahun 2007 tentang Sistem Manajemen Pengamanan Organisasi, Perusahaan dan atau Instansi/Lembaga Pemerintah tetap dapat digunakan dan wajib menyesuaikan dengan Peraturan Kepolisian ini paling lambat 1 tahun terhitung sejak Peraturan Kepolisian ini diundangkan," Awi menandaskan.
Reporter: Nanda Perdana Putra
Sumber: Liputan6.com
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan kesiapan Jakarta menghadapi cuaca ekstrem sebagaimana prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Curah hujan dengan intensitas sedang-lebat akan kembali mengguyur wilayah Jakarta Bogor Depok Tangerang Bekasi (Jabodetabek) 23-24 Februari.
Anies mengatakan kesiapan Pemprov DKI hadapi cuaca ekstrem dan banjir sudah dilakukan sejak beberapa tahun.
"Kami sudah bersiaga selama persiapan dari tahun-tahun kemarin. Indikasinya apa? Indikasinya adalah kecepatan bergerak. Seluruh jajaran langsung bergerak ketika terjadi hujan yang amat keras," ucap Anies saat mengunjungi Pintu Air Manggarai, Jakarta Selatan, Minggu (21/2).
Anies mengklaim, kesiapan ini membuat genangan air ataupun banjir yang merendam beberapa wilayah dapat surut dengan cepat. menurut Anies terbukti di beberapa wilayah terendam banjir, surut dalam kurun yang singkat.
"Teman-teman bisa lihat ketika terjadi hujan dalam waktu yang relatif singkat kita bisa bekerja bersama-sama seluruh masyarakat, jajaran, termasuk TNI-Polri.
"Ini sudah anda saksikan sendiri. Jadi insya Allah ke depan kita terus pertahankan 3 prinsip kita, 1 siaga, 2 tanggap, 4 galang. 3 ini kita galakan terus."
Sementara itu, melalui akun Twitter @BPBDJakarta, merinci terdapat hanya Pintu Air Angke Hulu yang masih berstatus siaga I. Tinggi muka air di Pintu Air Angke Hulu mencapai 335 centimeter dengan kondisi cuaca mendung. Data ini diupdate pada pukul 06.00 WIB.
Sementara itu, tinggi muka air di Pintu Air Sunter Hulu mencapai 250 centimeter dengan kondisi cuaca mendung tipis. Ini menyebabkan Pintu Air Sunter Hulu masih tercatat berstatus siaga.
Sedangkan di Pintu Air Karet mencapai 510 centimeter dengan kondisi cuaca gerimis, berstatus waspada. Kemudian tinggi muka air di Pintu Pasar Ikan mencapai 198 centimeter dengan kondisi cuaca mendung, berstatus waspada. Tinggi muka air di Pintu Air Cipinang Hulu mencapai 160 centimeter dengan kondisi cuaca mendung, berstatus waspada.
Sedangkan, pintu air lainnya sudah berstatus normal, seperti Pintu Air Katulampa, Depok, Manggarai, Krukut Hulu, Pesanggrahan, Waduk Pluit dan Pulo Gadung.