Kapal Selam Canggih Buatan Indonesia

Potret Alugoro, Kapal Selam Canggih Buatan Indonesia

Merdeka.com 2020-01-28 15:17:00
KRI Alugoro 405. Liputan6/Dian Kurniawan

Kapal selam Aluguro-405 merupakan alutsista milik TNI AL yang diproduksi oleh PT PAL Surabaya hasil kerjasama dengan Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME) yang memiliki teknologi canggih.

Kapal selam jenis Diesel Eelctric Submarine U209/1400 ini merupakan kapal selam ke-tiga yang dipesan oleh Indonesia setelah KRI Nagapasa 403 dan KRI Ardadeli 404.

Berbeda dengan dua kapal selam sebelumnya, Alugoro ini memiliki kecanggihan dan spesifikasi yang lebih mumpuni. Berikut informasi selengkapnya:


Penamaan Kapal Selam Aluguro-405

Sebelumnya peluncuran dan pemberian nama kapal ini dilakukan pada 11 April 2019 lalu di Dermaga Kapal Selam PT PAL Indonesia yang seterusnya akan dilakukan proses uji coba. Kini, kapal ini sudah menjalani tahapan Nominal Diving Depth (NDD) pada Selasa, (21/1) kemarin dan selanjutnya akan dilakukan serah terima kepada TNI pada Desember mendatang.

Nama Aluguro 405 sendiri diambil dari cerita pewayangan, Prabu Baladewa merupakan tokoh wayang yang dikenal adil, tegas dan jujur memiliki sebuah senjata berbentuk Gada yang dinamakan Aluguro.

Senjata Aluguro ini diberikan oleh Batara Brama kepada Baladewa setelah dinyatakan lulus menuntut ilmu. Senjata Aluguro sendiri diceritakan memiliki kekuatan pemusnah berbentuk Gada dengan kedua ujung yang runcing. Dari filosofi itulah nama Aluguro dipilih untuk menjadi nama kapal selam ini.


Spesifikasi Kapal Selam

Kapal ini memiliki jenis spesifikasi "Diesel Electric Submarine U209/1400" (KSDE U209 Chang Bogo Class). Aluguro 405 sendiri memiliki panjang keseluruhan 61,3 meter dengan bobot 1.460 ton saat muncul di permukaan laut dan 1.596 ton saat berada di bawah permukaan.

Menurut informasi yang berhasil dihimpun, kapal ini juga bisa membawa sekitar 40 kru di dalamnya.


Kecepatan dan Kemampuan Jelajah

Kapal selam Aluguro-405 memiliki kecepatan hingga 21 knot ketika berada di bawah air dan 12 knot ketika berada di permukaan.

Kemampuan jelajah kapal ini juga selama 50 hari dan memiliki life time mencapai 30 tahun.


Dilengkapi Persenjataan

Kapal selam Aluguro-405 ini juga diketahui dilengkapi dengan beberapa sistem persenjataan seperti terdapat 8 tabung torpedo 533 milimeter dan 14 rudal.

Kapal ini juga kabarnya bakal dipasangi roket antikapal perang UGM-84 Harpoon buatan Boeing. Rudal bersayap ini memiliki panjang 4,6 meter dengan berat 221 dan bisa menghantam target dari jarak 124 kilometer.


Sebelumnya ada Kapal Selam dengan Nama yang Sama

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, nama Aluguro juga pernah digunakan sebagai nama kapal selam yang didatangkan dari Uni Soviet yaitu RI Aluguro406 yang merupakan bagian dari paket pengiriman 12 kapal selam 'Whiskey Class'.

Pemberian nama Alugoro diharapkan menginspirasi TNI AL agar mampu melaksanakan tugas dan fungsinya, serta kapal selam ini bisa menjadi senjata yang memiliki daya hancur yang besar dan dahsyat serta tidak pernah kalah dalam setiap peperangan.

Monster Udara TNI AD

Deretan Helikopter Serbu Canggih yang Dimiliki Penerbad TNI AD

Merdeka.com 2019-05-27 05:30:00
Latgab TNI 2014 di Situbondo. ©2014 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

TNI Angkatan Darat juga memiliki sejumlah helikopter tempur canggih. Ada satuan khusus penerbangan atau Penerbad yang bertugas mendukung mobilitas tempur pasukan TNI AD.

Biasanya, satuan ini memiliki misi menjangkau balik bukit yang tidak dalam dijangkau oleh serangan tembakan artileri. Nah, serangan heli tempur TNI AD yang akan digunakan. Berikut ini beberapa helikopter canggih milik Penerbad TNI AD:


Apache AH 64E

Penerbad juga memiliki Apache AH 64E yang dilengkapi dengan senjata-senjata canggih. Helikopter tempur memiliki senjata utama, yaitu meriam rantai M230 berkaliber 30 mm. Helikopter juga bisa membawa persenjataan lain seperti gabungan rudal anti tank AGM-114 Hellfire, roket kegunaan am tanpa panduan 70 mm (2.75 in) Hydra 70 dan rudal udara ke udara AIM-92 Stinger

Apache AH 64E dirancang oleh perusahaan Hughes Helicopters, Amerika Serikat. Helikopter bisa digunakan saat cuaca buruk dengan menggunakan avionik dan elektronik seperti Sistem Penandaan dan Perolehan Sasaran, Sistem Penglihatan Malam Juruterbang (TADS/PNVS), pertahanan diri pasif inframerah, GPS, dan Sistem Paparan Bidikan dan Helmet Terpadu (IHADSS).


Helikopter Mi-35P

Sama seperti Apache AH 64E, helikopter Mi 35P adalah helikopter tempur namun buatan Rusia. Ada banyak senjata yang melengkapi Mi 35P, seperti canon GSh-30 kaliber 30 mm, rudal antitank 9M120 Ataka atau AT-9 Spiral dalam kode NATO.

Rudal antitank milik Mi 35P bisa menembak tank dan panser musuh dari jarak 8 kilometer. Selain itu, tubuh helikopter ini dibuat dari bahan titanium dan kaca khusus (kevlar) yang bisa menahan gempuran senapan mesin kaliber 12.7 mm.

Sekali Tembak, 1 Hektar Hancur

Menengok Roket MLRS Astros TNI AD, Sekali Tembak Wilayah 1 Hektar Hancur

Merdeka.com 2019-03-30 01:05:00
Roket MLRS Altros. ©TNI AD

Pusat Kesenjataan Artileri Medan (Pussenarmed) TNI AD memiliki Multiple Launcher Rocket System (MLRS) Astros II MK 6 AV atau Roket Astros. Senjata terbaru buatan Avibras Aeroespecial Brasil ini memiliki daya jangkau sejauh 85 km.

"Alutsista yang ada di belakang kami adalah Roket Astros. Merupakan genarasi astros terbaru buatan Brasil," kata Komandan Pusdik Armed Pussenarmed Kodiklatad Kolonel Arm Djoni Prasetyo di Lapangan Pusdikarmed, Jum'at (29/3).

Menurut keterangan Kolonel Djoni, satu amunisi Roket Astros bisa memiliki daya ledak hingga radius satu hektar persegi. Bahkan, ke depannya roket ini akan bisa memiliki daya jangkau sejauh 300 km. Senjata andalan ini efektif untuk menghancurkan musuh.

"Roket ini memiliki jarak capai yang bervariasi mulai dari 10 km, 30 km, 40 km, 60 km, hingga 80 km yang nantinya bisa di-uprgade hingga 300 km," terangnya.

Senjata ini telah ditempatkan di Pulau Natuna, dan memang tujuannya ditempatkan di wilayah-wilayah terluar di Indonesia.


Selain Roket Astros, Pussenarmed juga memiliki Meriam 155 MM Caesar buatan Prancis. Meriam ini memiliki jangkauan sejauh 55 km dengan kecepatan menembak sebanyak 6 butir peluru per menit.

"Meriam ini merupakan meriam tercanggih di Prancis," kata Kolonel Djoni.

Roket Astros dan Meriam Caesar 155 sengaja ditunjukan oleh Pusdikarmed dalam rangka demostrasi persenjataan yang dimiliki Pusdikarmed kepada Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Dispenad) dan awak media nasional.

Persenjataan tersebut merupakan salah satu bentuk modernisasi di tubuh TNI AD, khususnya Pussenarmed. Hal itu juga diamini oleh Komandan Pusdikarmed yang mengatakan dalam kurun waktu sepuluh tahun ini, Pussenarmed terus mengadakan modernisasi alutsista.

Selain modernisasi dalam hal fisik, Pusdikarmed sebagai bagian dari Pussenarmed yang bertanggung jawab dalam melatih dan mendidik prajurit mengoperasionalkan alutsista juga melakukan modernisasi dalam hal non-fisik, seperti melakukan transfer of knowledge dengan mengirim prajurit untuk mempelajari pengoperasian senjata di negara asal senjata-senjata tersebut.

Selain itu, bisa juga mengundang pihak dari pabrikan senjata ke Pusdikarmed untuk mengajari para siswa di sana.

Reporter: Yopi Makdori

Sumber: Liputan6.com

Jasa Trio Panser Tua Kostrad

Deretan Panser TNI Buatan Tahun 60an Masih Dipakai Sampai Kini

Merdeka.com 2019-08-13 05:30:00
Panser Kostrad. ©2017 Merdeka.com

TNI telah banyak melakukan modernisasi alutsista. Namun masih ada beberapa alutsista lama masih dipakai sampai sekarang.

Meski terlihat tua, namun alutsista-alutsista tersebut masih bisa digunakan hingga saat ini. Hal itu berkat perawatan yang baik dari pihak TNI.

Inilah alutsista-alutsista sepuh milik TNI yang masih bisa digunakan hingga saat ini:


Panser Saladin

Kendaraan tempur Panser Saladin ternyata berjasa bagi Indonesia saat pemberontakan G30SPKI. Hingga kini, panser Saladin masih digunakan TNI dalam beberapa latihan tempur.

Saladin memiliki mesin bensin Rolls Royce B80 MK 6A dengan 8 silinder. Dengan mesin itu, kecepatan Saladin mencapai 72 kilometer per jam dengan jarak jelajah maksimal 402 kilometer. Untuk amunisinya, Saladin membawa 42 amunisi kanon kaliber 76 mm dan 2750 amunusi kaliber 7,62 mm.

Panser Saladin memiliki berat mencapai 11.600 kilogram, dengan panjang 4.93 meter, lebar 2,54 meter dan tinggi 3 meter.


Panser Saracen

Panser Saracen juga menjadi alutsista sepuh milit TNI AD sekitar tahun 1960-an. Saracen dirancang sebagai panser ringan dan dibekali dengan senjata ringan. panser ini memiliki senjata mulai dari FN MAG GPMG (General Purpose Machine Gun) atau browning, dan berkaliber 7,62 mm.

Panser Saracen terakhir digunakan dalam operasi militer penumpasan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) beberapa tahun lalu. Saracen memiliki senjata utama 2x senjata mesin, dan dilengkapi dengan Mesin Rolls-Royce B80 Mk.6A, 8 silinder petrol 119 kW dan suspensi 6 x 6 wheel.

Saracen memiliki kecepatan 72 kilometer per jam dengan jangkauan operasi mencapai 400 kilometer.


BTR 40

Panser BTR (Bronetransporter)-40 milik TNI ini dikategorikan bermesin perang satu angkatan dengan tank amfibi PT-76/BTR-50P buatan Rusia. BTR-40 pernah dikenal sebagai kendaraan taktis berpenggerak roda 4x4. Beberapa negara lain, panser ini biasa dipakai pada masa era -1950-1980-an.

BTR-40 memiliki panjang 4.780 meter, lebar 1.880 meter dan tinggi 2.695 meter, dengan mesin Isuzu 4 BE1 Diesel.

BTR-40 memiliki kapasitas tanki 110 liter dan juga memiliki sumber listrik alternator 24 volt. Kecepatan BTR-40 mencapai 100 kilometer per jam.


Panser Ferret

Panser Ferret didatangkan ke Indonesia tahun 60-an. Hingga saat ini, panser Ferret masih digunakan oleh Korps Kavaleri di lingkungan Kostrad. Kini, Ferret milik Indonesia sudah di retrofit, dengan penggantian dari mesin ke bensin diesel.

Ferret memiliki senjata utama berkaliber 7,62 mm. Jarak tempuh ranpur ini mencapai 306 kilometer dengan kecepatan maksimal 93 kilometer per jam.

Panser Ferret memiliki berat 3,7 ton dengan panjang 3,7 meter, lebar 1,91 meter, tinggi 1,88 meter dan bermesin Rolls Royce B60 6 silinder (mesin bensin).

Bikin Gemetar Kapal Perang Musuh

Rudal TNI AL, Sekali Tembak Kapal Perang Hancur

Merdeka.com 2021-04-24 12:34:48
Rudal baru TNI AL. ©puspen TNI

Bicara soal alutsista, TNI AL pernah menggelar latihan Armada Jaya beberapa tahun lalu. Saat itu, hampir seluruh kekuatan angkatan laut dikerahkan untuk mengikuti latihan puncak yang digelar di perairan Situbondo, Jawa Timur.

Sekitar 7.000 prajurit TNI AL mengikuti simulasi pertempuran laut dan perebutan pantai. 39 Kapal Perang (KRI) berbagai jenis (Kapal Selam, Perusak Kawal Rudal, Kapal Cepat Rudal, Perusak Kawal, Angkut Tank, Buru Ranjau, Kapal Tanker dan Kapal Bantu Tunda). Delapan Pesawat Udara. Serta pasukan Marinir dengan persenjataan Howitzer, Roket Multilaras GRAD 70, Tank dan kendaraan pendarat amfibi.

TNI AL juga menjajal aneka persenjataan barunya. Saat itu, Presiden Joko Widodo didampingi Panglima TNI dan Kasal menyaksikan demo uji coba senjata-senjata strategis TNI AL. Berupa peluru kendali (Rudal) permukaan ke permukaan dari Kapal Cepat Rudal dan torpedo bawah air.

Latihan penembakan Roket Kapal Selam jenis RBU 6000 ini dilakukan oleh empat KRI Kelas Parchim. Sejumlah senjata strategis yang diuji coba di antaranya Rudal C705 jenis SSM buatan Tiongkok dengan daya ledak satu Rudal mampu menghancurkan satu kapal corvette berbobot 1.500 kg rusak serius atau hilang kemampuan tempurnya.

Selain itu akan diujicobakan rudal C802 yang juga buatan Tiongkok dengan daya ledak satu rudal mampu menghancurkan satu destroyer berbobot 3.000 kg rusak serius atau hilang kemampuan tempurnya.

Torpedo SUT buatan Jerman yang memiliki jarak efektif 12 km-28,5 km dan kecepatan 18-34 juga diujicobakan dalam latihan itu. Kapal yang menembakkan artileri di antaranya KRI Diponegoro dan KRI Usman Harun.

"Saya kira latihan-latihan seperti ini harus dilaksanakan setiap dua tahun dan akan kita tunjukkan bahwa kemampuan-kemampuan senjata strategis kita tidak kalah dengan negara-negara lain," kata Presiden Jokowi di atas Geladak KRI Makassar, pada 2016.

Dalam rangka pengembangan Alutsista TNI, Presiden Joko Widodo menginginkan adanya transfer teknologi untuk menghadirkan kemandirian industri strategis.

"Semua senjata strategis, apabila kita mempunyai kemampuan semuanya akan kita buat, sekarang kita beli ya tidak hanya beli saja, kita pelajari apa memungkinkan industri strategis kita memproduksi itu, saya kira semuanya kalau dipelajari bisa mendukung kemandirian," ucap Presiden Jokowi.

Daftar Kapal Selam Milik Indonesia

Spesifikasi 5 Kapal Selam yang Dimiliki Indonesia

Merdeka.com 2021-04-22 12:35:53
KRI Nanggala 402. ©Handout/INDONESIA MILITARY/AFP

Kapal selam milik TNI Angkatan Laut KRI Nanggala-402 dilaporkan hilang kontak di perairan Utara Bali, pada Rabu (21/4) kemarin. KRI Nanggala-402 adalag salah satu alutsista andalan milik TNI AL.

Peristiwa hilangnya kapal tersebut membuat kekuatan alutsista laut Indonesia berkurang. Indonesia hanya memiliki 5 kapal selam, yaitu KRI Cakra 401, KRI Nanggala 402, KRI Nagapasa 403, KRI Ardadedali 404, dan KRI Alugoro 405.

Berikut spesifikasi lima kapal selam yang dimiliki Indonesia:

1. KRI Cakra Saudara Kembar KRI Nanggala

KRI Nanggala-402 adalah kapal selam kedua dalam jenis Cakra, jenis pertama adalah KRI Cakra-401 dan tertua. Nama KRI Cakra diambil dari nama senjata pewayangan.

KRI Nanggala-402 dan KRI Cakra-401 dibuat di Jerman Barat, dipesan pada tahun 1977 dan 1981. Tidak hanya itu, KRI Cakra-401 juga mulai bertugas bersama dengan KRI Nanggala (402).

Kedua kapal tersebut memiliki tipe yang sama yaitu 209/1300 - tipe kapal selam buatan HDW Jerman yang cukup banyak populasi di seluruh dunia. KRI Cakra memiliki berat selam 1,395 ton. Dengan dimensi 59,5 meter x 6,3 meter x 5,5 meter.

Ditenagai oleh mesin diesel elektrik, 4 diesel, 1 shaft menghasilkan 4,600 shp. Sanggup mendorong kapal hingga kecepatan 21,5 knot. Diawaki oleh 34 pelaut. Kapal selam KRI Cakra-401 kini sedang dalam proses perawatan. KRI Cakra termasuk dalam armada pemukul TNI Angkatan Laut.

2. KRI Nanggala-402

Sama dengan KRI Cakra, KRI Nanggala-402 pun memiliki berat yang sama yaitu 1,395 ton dengan dimensi panjang 59,5 meter, lebar 6,3 meter, tinggi 5,5 meter. Kapal selam ini menggunakan 4 mesin diesel elektrik, dengan 1 shaft yang bisa menghasilkan 4.600 SHP sehingga sanggup berpacu di dalam air hingga kecepatan 21,5 knot.

KRI Nanggala-402 juga disebut mampu menyelam selama 3 bulan dengan kedalaman maksimal 250 meter di bawah permukaan laut. KRI Nanggala-402 juga dilengkapi dengan persenjataan berupa 14 buah torpedo berukuran 21 inci dalam 8 tabung, yang memiliki jarak tembak sejauh 2 mil serta sensor sonar jenis CSU-32 suite.

Kapal selam yang kerap dijuluki monster laut ini juga aktif mengikuti sejumlah misi, salah satunya latihan bersama US Navy dengan nama sandi Coorperation Afloat Readiness and Training/CARAT-8/02 pada 27 Mei - 3 Juni 2002 di perairan Laut Jawa, dan Selat Bali.

Sedangkan tiga kapal selam lainnya yaitu KRI Nagapasa, KRI Ardadedali, dan KRI Alugoro merupakan hasil kerja sama Indonesia dengan Korea Selatan.

3. KRI Nagapasa-403

KRI Nagapasa-403 merupakan kapal selam kelas 209/1400 pertama dari tiga buah kapal selam sejenis yang dibangun di Korea Selatan dan Indonesia. Kapal perang milik TNI AL ini memiliki panjang 61,3 meter dengan kecepatan ± 21 knot di bawah air.

KRI Nagapasa 403 juga mampu berlayar lebih dari 50 hari dan menampung 40 kru untuk menunjang fungsi. Kapal selam ini juga dilengkapi dengan torpedo dengan fasilitas delapan buah tabung peluncur.

4. KRI Ardadedali

KRI Ardadedali juga diproduksi Daewoo Shipbulding and Marine Engineering Co, Ltd (DSME), Korea Selatan. Nama Ardadedali diambil dari salah satu nama senjata panah yang dimiliki oleh salah satu tokoh wayang di Mahabharata, Arjuna.

Kapal selam tersebut dilengkapi dengan torpedo yang mampu meluncurkan torpedo 533 milimeter dan memiliki peluru kendali antikapal permukaan, merupakan modernisasi armada kapal selam TNI AL. Kapal ini juga memiliki panjang 61,3 meter, diameter 6,2 M, dengan draft 5,7 M, kapal ini mampu menampung 40 kru kapal.

Ardadedali juga memiliki kecepatan mencapai 21 knot di bawah air dan 12 knot di permukaan, tidak hanya itu kapal tersebut juga mampu berlayar lebih dari 50 hari untuk menunjang fungsi operasi. Kapal selam ini memiliki empat mesin diesel MTU 12V493 yang mendukung jarak jelajah mencapai 18.520 kilometer.

5. KRI Alugoro 405

KRI Alugoro 405 baru saja diresmikan oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, pada Rabu, 17 Maret 2021. Kapal selam tersebut merupakan kapal ketiga dari 12 kapal selam yang dipesan TNI AL.

Pada pengerjaan awalnya dilakukan kerjasama antara PT PAL Indonesia dengan Pemerintah Korea Selatan melalui Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering Co.Ltd (DSME) dengan proses Transfer of Technology (TOT). Nantinya kapal tersebut akan dioperasikan Komando Armada II (Koarmada) II.

Keberadaan kapal selam ketiga yang diberi nama Alugoro-405 itu dibangun pada 2017. Kapal selam ketiga yang bernama KRI Alugoro 405 memiliki perbedaan dengan dua kapal selam sebelumnya, salah satunya adalah teknologi baru dan canggih yakni mampu mengatasi peperangan di bawah permukaan laut.

Selain itu, memiliki spesifikasi jenis "Diesel Electric Submarine U209/1400" (KSDE U209 Chang Bogo Class), dan memiliki panjang keseluruhan 61,3 meter dengan kecepatan mencapai 21 knot ketika berada di bawah air.

Kapal selam tersebut, juga memiliki kemampuan jelajah hingga 50 hari dan di desain dengan "life time" atau usia mencapai 30 tahun, dan mampu membawa 40 kru. Bobot kapal selam adalah sebesar 1.460 ton saat muncul di permukaan, dan bobot 1.596 ton ketika menyelam dibawah permukaan.

Terkait nama Alugoro 405, diambil dari cerita pewayangan yang merupakan salah satu senjata berbentuk Gada dimiliki Prabu Baladewa yang merupakan tokoh wayang yang dikenal adil, tegas dan jujur. Senjata Alugoro yang dimiliki Baladewa merupakan hadiah dari gurunya Batara Brama yang mengajarkan berbagai macam ilmu.

Senjata ini diberikan Batara Brama kepada Baladewa setelah dinyatakan lulus menuntut ilmu, di mana senjata ini memiliki kekuatan pemusnah berbentuk Gada dengan kedua ujungnya yang runcing.

Pengusir Pesawat Asing

Deretan Jet Tempur TNI Buat Usir Pesawat Asing di Langit Indonesia

Merdeka.com 2019-03-25 06:40:00
Pesawat TNI F-16 Fighting Falcon. ©pinterest

TNI Angkatan Udara punya banyak jet tempur untuk usir pesawat asing masuk kawasan udara Indonesia. Biasanya beberapa pasukan TNI AU melakukan patroli udara untuk memantau keadaan.

Jika pesawat asing itu melanggar batas udara wilayah Indonesia dan terdeteksi radar dari pangkalan udara, maka pasukan TNI AU langsung mengerahkan jet tempur mereka untuk mengejar dan menangkap pesawat asing itu.

Berikut jet-jet tempur milik TNI AU yang usir pesawat asing di langit Indonesia:


Jet Tempur F16 Fighting Falcon

Oktober 2018 lalu, Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Riau mendeteksi adanya dua pesawat tempur asing masuk wilayah NKRI di Natuna, Kepulauan Riau. Pihak TNI AU mengerahkan dua jet tempur F16 Fighting Falcon untuk mengusir pesawat yang belum diketahui asalnya itu.

Melihat pesawat tempur TNI AU mulai mendekati, kedua pesawat asing tersebut langsung kabur. Ronny menduga kedua pesawat asing tersebut pergi setelah dua F16 TNI AU tertangkap radar asing itu.

Dua jet tempur ini juga pernah memaksa turun pesawat Ethiopian Airlines Boeing 777 F di Bandara Hang Nadim Batam pada Januari 2019 lalu. Pesawat tersebut dicegat oleh pesawat Tempur TNI AU karena memasuki wilayah Indonesia.


Sukhoi SU-30 dan satu SU-27

Sukhoi Skadron 11 TNI AU yang siaga di Bandara Internasional Hang Nadim Batam kembali mengusir pesawat tidak dikenal dari wilayah udara Natuna Provinsi Kepulauan Riau, Jumat (25/9).

"Satuan radar mendeteksi pesawat tidak dikenal di wilayah Natuna. Kami melakukan pengejaran," terang Letkol Pnb Vincentius Endy Hadi Putra.

Pengejaran dilakukan dengan satu Sukhoi SU-30 dan satu SU-27. Lebih jauh Vincentius memaparkan belum mengetahui secara pasti jenis pesawat tersebut karena posisi terakhir masih jauh dari titik pesawat terpantau radar. Pesawat tersebut sudah keluar dari udara Natuna.


Pesawat Hawk dari Skuadron 12 Black Panther

TNI AU juga punya pesawat Hawk dari Skuadron 12 Black Panther untuk mengusir pesawat asing yang masuk wilayah Indonesia. Pesawat ini juga pernah digunakan untuk latihan Skuadron 12 Black Panther di Lanud Soewondo, Medan, November 2014.

Salah satu tujuan dari latihan ini adalah meningkatkan kesiagaan terhadap pelanggaran terhadap wilayah udara Indonesia. Latihan ini melibatkan 6 unit pesawat Hawk dari Skuadron 12 Black Panther Pekan Baru.

Deretan Senjata Baru TNI

Deretan Senjata Baru TNI, Ada Buatan Indonesia

Merdeka.com 2019-10-05 05:30:00
Pameran alutsista TNI di Monas. ©Liputan6.com/Angga Yuniar

Jelang HUT TNI ke-74, TNI terus meningkatkan kekuatan pertahanan dengan menambah alutsista dan senjata-senjata canggih.

Senjata yang dimiliki dibuat dari dalam dan luar negeri. Bahkan yang terbaru, ada 3 senjata buatan PT Pindad. Kendaraan baru andalan PT Pindad terdiri dari tank medium hingga produk roket terbaru.

Berikut senjata-senjata baru andalan TNI untuk memperkuat pertahanan wilayah Indonesia:


Meriam Caesar 155

Meriam CAESAR (CAmion Equip d'un System d'ARtillerie) diproduksi oleh Nexter System di Perancis. Meriam ini memiliki senjata 155 mm / 52-Perancis, dan dipasang pada sasis truk 6X6. Dibutuhkan 3 sampai 5 orang untuk mengoperasikan senjata ini.

Meriam Caesar 155 memiliki jarak tembak sekitar 42 km menggunakan Extended Range, Full Bore (ERFB) shell, dan lebih dari 50 km menggunakan roket berbantuan roket. Sistem ini terintegrasi dengan sistem yang sepenuhnya terkomputerisasi dan kontrol otomatis.


Roket ASTROS

ASTROS (Artilery Saturation Rocket System) termasuk roket multipel yang diproduksi perusahaan Avibras di Brasil. Roket ASTROS desain modular dan memiliki roket dengan kaliber mulai dari 127 mm hingga 300 mm. Senjata ini diletakkan pada Tectran VBT-2028 66 untuk meningkatkan mobilitas.

Roket ASTROS juga meningkatkan kemampuannya dengan membuat senjata terbaru, Astros 2020 (Mk6). Jarak tembakannya mencapai 300 kilometer. Astros 2020 juga akan dilengkapi dengan roket GPS 180 mm yang disebut SS-AV-40 dengan jangkauan 40 km, dan roket SS-150 yang baru dikembangkan dengan jangkauan maksimum 150 km.


Meriam GS M109

TNI AD juga membeli meriam GS M109 dari Belgia. Senjata ini berjenis Self Tracked Propelled Howitzer. Pasukan bisa lebih leluasa menentukan tata letak pengaturan ruang M109. Mesinnya ada di sebelah kanan, dan ruang pengemudi di sebelah kiri. Pengemudi dilengkapi dengan 3 unit periskop, untuk membantu memantau kondisi malam hari.

GS M109 dipersenjatai Browing M2HB kaliber 12,7 mm sampai peluncur granat. Dari aspek fire power, M109 mengadopsi jenis L/39 Howitzer M185 kaliber 155 mm. Jarak tembak konvensionalnya mencapai 18 km. Kalau menggunakan RAP (Rocket Assisted Projectile), jarak tembak proyektilnya mencapai 30 km.


Tank Buatan Pindad

PT Pindad memproduksi tank medium dan roket R-Han 122B. Semua kendaraan dan senjata tempur dibuat oleh PT Pindad.

Tank medium Harimau buatan PT Pindad memiliki meriam 105 milimeter dan senapan mesin Kaliber 7,62 milimeter dengan bobot 30-35 ton. Selain itu, tank ini dilengkapi dengan BMS ((Battlefield Management System) yang terintegrasi penuh untuk mendukung situasi tempur moderen.

Tank Harimau memiliki kecepatan 70 kilometer per jam di jalan raya dan dilengkapi dengan sistem proteksi 4569 Level 5 untuk standar NATO.

Baca juga:
Parade Alutsista Saat Gladi Bersih HUT ke-74 TNI
Wiranto: Indonesia Telah Memiliki Kekuatan Angkatan Bersenjata Dapat Dibanggakan
Menko Polhukam Wiranto Akui TNI Miliki Drone Berkemampuan Luar Biasa
Panglima TNI akan Pamerkan Drone Tempur ke Jokowi
Deretan Panser TNI Buatan Tahun 60an Masih Dipakai Sampai Kini
Wapres JK Sebut 'Perang' TNI/Polri di Masa Depan Adalah Teknologi Persenjataan

Pernah Berjibaku dalam Perang

Mengenang Pesawat Tempur TNI yang Pernah Berjibaku dalam Perang

Merdeka.com 2019-02-01 05:00:00
Alutsista TNI. ©2014 merdeka.com/muhammad lutfhi rahman

TNI AU memiliki pesawat tempur canggih sejak dulu. Pesawat-pesawat ini punya sejarah panjang dalam operasi militer. Sekarang, kondisi pesawat-pesawat itu tentu sudah tidak terpakai lagi.

Pesawat tempur ini juga pernah dipakai dalam perang pada massanya. Berikut deretan pesawat tempur milik TNI yang pernah diterjunkan dalam perang:


B-25 Mitchell

Pesawat tempur B-25 Mitchell adalah Pesawat pembom bermesin kembar kelas menengah ini dibuat North American Aviation dan banyak digunakan sejumlah angkatan udara sekutu. Pesawat ini sering digunakan dalam berbagai misi pemboman udara selama berlangsungnya Perang Dunia II dan tetap digunakan selama dua dekade.

TNI AU mendapatkan pesawat ini secara gratis dari Angkatan Udara Belanda (RNLAF). Bersama 26 Invader, keduanya menjadi kekuatan inti dari Skadron 1 AURI. B-25 langsung ditugaskan untuk menjalani sejumlah operasi militer di seluruh Tanah Air. termasuk pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS), PRRI/Permesta hingga mendukung Operasi Seroja yang berlangsung pada 1975.

Secara spesifikasi, pesawat ini diawaki enam orang kru. Bermesin Wright R-2600-92 Twin Cyclone 14-silinder air-cooled radial engine, B-25 mampu melesan hingga 272 mph, atau 438 km per jam. Pesawat ini dilengkapi senapan mesin kaliber 12.7 mm dan kanon T13E1 kaliber 74 mm, serta high velocity aircraft rockets (HVAR) kaliber 127 mm. Bom yang dapat dibawa mencapai 1.360 kg.


P-51 Mustang

P-51 Mustang adalah sebuah pesawat petarung jarak jauh buatan pengintai (reconnaissance aircraft) Amerika Serikat. Pesawat ini menjadi salah satu pesawat tempur terbaik pada perang dunia II. P-51 Mustang pernah dipakai terbang di atas kota Ambon, saat itu kekuatan Angkatan Udara Revolusioner milik Perjuangan Rakyat Semesta menguasai langit Indonesia Timur. Mereka kerap melakukan penyerangan pada kota-kota yang setia pada Soekarno.

Disebutkan saat itu Kapten Udara Ignatius Dewanto sedang berada di Lapangan Terbang Liang. Saat itulah dia menerima laporan ada pesawat B-26 Invader yang menyerang Kota Ambon. Dewanto bergerak cepat. Dia segera memacu pesawat P-51 Mustang terbang mencari musuh. Demikian ditulis dalam buku Bakti TNI Angkatan Udara 1946-2003.

Di atas Kota Ambon, Dewanto melihat kerusakan akibat serangan pesawat udara. Namun dia tidak menemukan B-26 buruannya. Setelah bergerak ke arah Barat, Dewanto baru melihat B-26 itu. Rupanya pesawat yang dipiloti Allan Lawrence Pope itu hendak menyerang konvoi Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI).

Dewanto segera menyerang pesawat musuh itu dengan senapan mesin 12,7 mm dan roket hingga terbakar. Allan Pope menyuruh juru radio Hary Rantung menyelamatkan diri lebih dulu. Saat Pope melompat, kakinya terbentur sayap pesawat hingga patah.


Pesawat OV-10 Bronco

Pesawat OV-10 Bronco menjadi andalan TNI AU pada massa itu. OV-10 pernah dipakai dalam operasi militer ke Timor Timur pada tahun 1976. OV-10 Bronco pernah memberikan bantuan tembakan udara (BTU) saat Operasi Seroja melawan pasukan Fretilin di Timor-Timur.

OV-10 Bronco mampu terbang pada kecepatan sekitar 560 km/jam, memuat bahan peledak eksternal seberat 3 ton, dan mampu terbang tanpa henti selama 3 jam atau lebih. Dalam banyak kejadian, pesawat ini mampu terbang baik hanya dengan menggunakan satu mesin.

OV-10 Bronco dilengkapi empat senapan mesin kaliber 7,62 mm, bom jenis ZAB, MK-28, OFAB, seberat 750 kg; dan bisa disiapkan dengan peluncur roket FFAR. OV-10 Bronco mampu beroperasi dari landasan pendek dan landasan rumput serta dilengkapi kursi pelontar. Untuk melindung pilot dan navigator dari terjangan peluru lawan, kanopi depan dan lantai dasar OV-10-Bronco ditambah lapisan anti-peluru.

Buatan Indonesia Berkelas Dunia

Bangga Buatan Indonesia, Sederet Peralatan Perang Karya Anak Bangsa Berkelas Dunia

Merdeka.com 2021-02-16 06:00:00
Peluncur roket R-Han 122B. ©2021 instagram.com/kementerianbumn

Perusahaan milik negara kembali membuat bangga. Di mana, berhasil memproduksi kendaraan tempur R-Han 122B. Kendaraan ini dibuat oleh gabungan beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Dikutip dari laman instagram Kementerian BUMN, Minggu (14/2), R-Han 122B adalah merupakan kendaraan peluncur roket laras banyak atau multiple rocket launcher system-MRLS. Kebutuhan alutsista kini tidak sepenuhnya mengandalkan negara lain.

Kelebihan kendaraan peluncur roket R-Han 122B yakni pada mekanisme pengisian roket ke peluncur yang didesain dapat dicapai dalam waktu operasi yang singkat.

Kendaraan tempur ini merupakan hasil dari sinergi antara PT Dahana (Persero), PT Dirgantara Indonesia (Persero), PT Pindad (Persero) serta Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN).

Kendaraan tempur ini telah diuji dan dapat berfungsi dengan baik dan stabil sesuai spesifikasi yang diharapkan tanpa adanya kesalahan dan kerusakan baik saat endurance maupun penembakan.

Prototipe peluncur roket R-Han 122B, disampaikan pada Pameran Alursista yang berlangsung bersamaan dengan acara Rapat Pimpinan (Rapim) Kementerian Pertahanan Republik Indonesia tahun 2020 tanggal 22-23 Januari 2020 di Jakarta.

Selain itu, terdapat sejumlah peralatan perang lain yang mampu diciptakan anak bangsa. Simak di halaman berikutnya ya.

Yuk, dukung pengembangan Rencana Strategis Pertahanan Republik Indonesia dengan tetap bangga menggunakan Produk Buatan Indonesia.


Kapal Selam Alugoro 405

Pembuatan Alugoro-405 butuh waktu sekitar dua tahun sejak 2017. Pengerjaan awalnya dilakukan bekerjasama antara PT PAL Indonesia dengan Pemerintah Korea Selatan melalui Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering Co.Ltd (DSME) dengan proses Transfer of Technology (TOT).

Spesifikasi umum Kapal Selam Alugoro 405 adalah berjenis Diesel Electric Submarine U209 / 1400 (KSDE U209 Chang Bogo Class), dan memiliki panjang keseluruhan 61,3 meter dengan kecepatan mencapai 21 knot ketika berada di bawah air.

Kapal tersebut mampu membawa 40 kru dengan kemampuan jelajah hingga 50 hari dan di desain dengan "life time" atau usia mencapai 30 tahun, dengan bobot sebesar 1.460 ton saat muncul di permukaan, dan bobot 1.596 ton ketika menyelam di bawah permukaan.

Kapal Cepat Rudal 60 Meter (KCR 60 M)

KCR 60 M dirancang oleh Divisi Desain PT PAL Indonesia. Ini merupakan kapal perang hasil pengembangan dari kapal perang tipe Fast Patrol Boat (FPB) 57 Meter. Kapal perang ini dilengkapi dengan senjata kaliber 20 mm dan peluncur rudal anti kapal-kapal permukaan. Kapal ini juga mampu berlayar selama 5 hari dengan kecepatan jelajah 20 knots dan membawa 55 personel.

KCR 60 M ini biasanya bertugas menjaga perbatasan wilayah laut. Kapal perang ini ternyata menjadi incaran beberapa negara, seperti Malaysia dan Filipina.


Jip Tempur P6 ATAV (All Terrain Assault Vehicle)

Kendaraan taktis ini asli buatan Indonesia yaitu PT Sentra Surya Ekajaya (SSE). P6 ATAV milik Satuan Detasemen Bravo (Satbravo 90) Paskhas TNI AU. Sebagai kendaraan serbu, P6-ATAV dilengkapi dudukan untuk senjata, mulai dari upper gun mounting dan side gun mounting.

Sementara itu, empat ban P6 sanggup menahan terjangan proyektil. P6 ATAV menggunakan transmisi otomatis dengan dilengkapi kapasitas tangki bahan bakar sebesar 120 liter.

Ketika kondisi bahan bakar penuh, P6 ATAV sanggup melaju sejauh 500 km. Kecepatan maksimum mencapai 120 kilometer per jam di kondisi jalan mulus. Dengan bobot hanya sekitar 2 ton, kendaraan ini bisa dibawa menggunakan Hercules atau digantung ke helikopter berat.

Panser Badak

Indonesia punya panser badak yang lebih hebat dibandingkan panser tarantula buatan Korea Selatan. Kelebihannya ada pada manuvernya.

"Kelebihannya pada manuvernya yang lebih tinggi. Bentuknya sesuai dengan karakteristik Asia," kata Kadep komunikasi Pindad Sena Maulana.

Panser ini memiliki berat hingga 14 ton dan didukung dengan mesin diesel dari Renault, yaitu Diesel Inline 6 silinder Tubo Charger Intercooler berkapasitas 10.800 cc yang mampu menghasilkan tenaga sebesar 340 horsepower. Panser ini mampu mencapai kecepatan hingga 90 kilometer per jam.

Sistem transmisi dari panser Badak sendiri menggunakan transmisi otomatis 6-percepatan. Memiliki dimensi panjang 6 meter, lebar 2.5 meter dan tinggi 2,9 meter, Badak Pindad memiliki kemampuan jelajah yang cukup luas sekitar 600 kilometer.

Panser badak juga dilengkapi Independent Double Wisbone tanpa Spring ke Badak. Hal ini ditunjang dengan ban Runflat 1100-R22,5 yang mampu berjalan dalam keadaan tanpa angin hingga sejauh 80 kilometer pada kecepatan tertentu.


Pesawat CN-235

Kali ini pesawat buatan anak bangsa dari PT Dirgantara Indonesia (DI) yang menjadi langganan beberapa negara, seperti Senegal dan Pakistan. Pesawat buatan Bandung ini mampu mengakomodasi 4 mission console, mendeteksi target yang kecil, dilengkapi dengan FLIR (Forward Looking Infrared) untuk mendeteksi dan mengklasifikasikan target serta mampu merekam situasi di sekitar wilayah terbang untuk evaluasi misi.

CN 235 bisa lepas landas dengan jarak yang pendek, dengan kondisi landasan yang belum beraspal. Kemudian pesawat ini memiliki sistem avionik terbaru modern dan Full Glass Cockpit, multihop Capability Fuel Tank atau teknologi yang memungkinkan pesawat tidak perlu mengisi ulang bahan bakar untuk melanjutkan penerbangan ke rute berikutnya.

Tak hanya itu saja, CN235 juga dilengkapi dengan Quick Change Configuration, Retractable Landing Gear, High Wing Configuration.

Reporter: Tira Santia

Sumber: Liputan6

 

Baca juga:
Mahasiswa Politeknik TNI AD Kembangkan Alutsista Tanpa Awak
TNI AD Usulkan Pengadaan Helikopter Osprey, AW dan Black Hawk
Marsekal Pertama Penny Radjendra Ingatkan Pentingnya Penguatan Industri Alutsista
Komisi I DPR Nilai Omnibus Law Membuka Celah Liberalisasi Industri Pertahanan
DPR: Kunker Prabowo ke AS Sangat Dibutuhkan Demi Kerja Sama Alutsista
Jokowi: Ubah Kebijakan Belanja Pertahanan Jadi Investasi
Terima Anggaran Kedua Terbesar di 2021, Kemenhan Diminta Tak Hanya Beli Alutsista

Senjata Sakti Pemberian Dewa

Asal Usul Nama Kapal Selam Alugoro, dari Senjata Super Sakti Pemberian Dewa

Merdeka.com 2020-09-07 07:24:00
KRI Aluguro. ©2020 Merdeka.com

Pada tahun 2021 mendatang, Pemerintah memastikan jika proyek kapal selam pertama Indonesia yang diberi nama Aluguro akan tetap berjalan. Kapal selam Aluguro merupakan alutsista milik TNI AL yang diproduksi oleh PT PAL Indonesia hasil kerjasama dengan Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME) yang memiliki teknologi canggih.

Indonesia sendiri telah mencatat sejarah sebagai negara pertama di Asia Tenggara (ASEAN) yang mampu memproduksi kapal selam sendiri. Selain memiliki spesifikasi yang mumpuni, nama Aluguro sendiri memiliki makna filosofis yang dalam. Berikut informasi selengkapnya:


Makna Nama Aluguro

©2020 Merdeka.com

Kapal selam jenis Diesel Eelctric Submarine U209/1400 ini merupakan kapal selam ke-tiga yang dipesan oleh Indonesia setelah KRI Nagapasa 403 dan KRI Ardadeli 404. Berbeda dengan dua kapal selam sebelumnya, Alugoro ini memiliki kecanggihan dan spesifikasi yang lebih mumpuni.

Nama Aluguro sendiri diambil dari cerita pewayangan, yakni Prabu Baladewa yang merupakan tokoh wayang dan dikenal memiliki sifat adil, tegas dan jujur memiliki sebuah senjata berbentuk Gada yang dinamakan Aluguro.

Senjata Aluguro ini diberikan oleh Batara Brama kepada Baladewa setelah dinyatakan lulus menuntut ilmu. Senjata Aluguro sendiri diceritakan memiliki kekuatan pemusnah berbentuk Gada dengan kedua ujung yang runcing. Dari filosofi itulah nama Aluguro dipilih untuk menjadi nama kapal selam ini.


Harapan Penggunaan Nama Aluguro

©2020 Merdeka.com


Sebelumnya pada April 2019 lalu, PT PAL Indonesia telah melakukan peluncuran dan pemberian nama untuk Aluguro-405. Setelah peluncuran, Aluguro-405 langsung menjalani proses uji coba dan menjalani tahapan Nominal Diving Depth (NDD). Selanjutnya, Aluguro-405 rencananya akan di serah terimakan kepada TNI pada Desember mendatang.

Pemberian nama Alugoro diharapkan menginspirasi TNI AL agar mampu melaksanakan tugas dan fungsinya, serta kapal selam ini bisa menjadi senjata yang memiliki daya hancur yang besar dan dahsyat serta tidak pernah kalah dalam setiap peperangan.


Spesifikasi Kapal

©2020 Merdeka.com


Mengutip laman resmi PT PAL, Aluguro memiliki jenis spesifikasi mesin "Diesel Electric Submarine U209/1400" (KSDE U209 Chang Bogo Class). Aluguro 405 sendiri memiliki panjang keseluruhan 61,3 meter dengan bobot 1.460 ton saat muncul di permukaan laut dan 1.596 ton saat berada di bawah permukaan.
Menurut informasi yang berhasil dihimpun, kapal ini juga bisa membawa sekitar 40 kru di dalamnya.


Kecepatan dan Kemampuan Jelajah Tinggi

Liputan6/Dian Kurniawan


Kapal selam Aluguro memiliki kecepatan hingga 21 knot ketika berada di bawah air dan 12 knot ketika berada di permukaan. Kemampuan jelajah kapal ini juga selama 50 hari dan memiliki life time mencapai 30 tahun.


Persenjataan Lengkap

Kapal selam Aluguro ini juga diketahui dilengkapi dengan beberapa sistem persenjataan yang lengkap, seperti terdapat 8 tabung torpedo 533 milimeter dan 14 rudal.

Kapal ini juga kabarnya bakal dipasangi roket antikapal perang UGM-84 Harpoon buatan Boeing. Rudal bersayap ini memiliki panjang 4,6 meter dengan berat 221 dan bisa menghantam target dari jarak 124 kilometer.

Terdepan dalam Misi Kemanusiaan

Kasal Kukuhkan KRI Semarang-594 Karya Anak Bangsa, Ini Kehebatannya

Merdeka.com 2020-01-09 11:04:46
Jokowi lantik Siwi Sukma Adji sebagai kepala staf angkatan laut. ©Liputan6.com/Angga Yuniar

Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Siwi Sukma Adji akan mengukuhkan nama Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Semarang-594 yang di Komandani Letkol Laut (P) Pantun Ujung. Pantun Untung adalah pengawak pertama yang menahkodai kapal ini di Dermaga Nusantara Pelabuhan Tanjung Emas, Kota Semarang, pada Rabu malam kemarin.

Kapal buatan anak bangsa berjenis Landing Platform Dock (LPD) ini sudah diserahterimakan PT PAL Indonesia (Persero) kepada TNI AL untuk memperkuat Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) jajaran Koarmada I di bawah Satuan Kapal Amfibi (Satfib).

KRI Semarang-594 ini merupakan salah satu dari tiga kapal LPD yang dipesan TNI Angkatan Laut, dari dua unit kapal sebelumnya yaitu KRI Banjarmasin-592 dan KRI Banda Aceh-593.

Kapal tersebut memiliki fungsi untuk membantu distribusi militer baik logistik, peralatan dan perlengkapan militer, serta difungsikan sebagai Kapal Rumah Sakit untuk bantuan bencana alam.