Nasib Usai Mahkota Dicopot Paksa

Sri Lanka Tangkap “Mrs World” Setelah Tarik Mahkota Pemenang Penggantinya di Panggung

Merdeka.com 2021-04-09 18:00:00
Caroline Jurie menarik mahkota Pushpika de Silva beberapa menit setelah dia dinyatakan sebagai pemen. ©AFP

Polisi Kolombo menangkap “Mrs World” saat ini atas tuduhan penyerangan dan perkelahian di atas panggung di mana dia menarik mahkota dari kepala Mrs World yang baru.

Caroline Jurie menarik mahkota dari Pushpika de Silva beberapa menit setelah dia dinyatakan sebagai Mrs World Sri Lanka 2020 di sebuah pesta di Bioskop Nelum Pokuna Kolombo pada Minggu.

Jurie adalah Mrs Sri Lanka tahun sebelumnya dan telah memenangkan kompetisi Mrs World.

De Silva perlu dirawat di rumah sakit setelah insiden tersebut. Insiden tersebut mengagetkan para penonton yang ada di bioskop maupun yang menonton melalui siaran langsung di media sosial.

“Kami telah menangkap Jurie dan (rekannya) Chula Manamendra sehubungan dengan tuduhan penyerangan dan menyebabkan kerusakan pada (bioskop) Nelum Pokuna,” jelas pejabat senior polisi Ajith Rohana, dikutip dari Al Jazeera, Jumat (9/4).
Pada Kamis, De Silva mengatakan kepada wartawan di luar kantor polisi Cinnamon Gardens di Kolombo, dia siap untuk mencabut tuntutan jika Jurie menyampaikan permintaan maaf secara terbuka, tetapi dia menolak.

“Saya mencoba mengakhiri ini di luar pengadilan, tetapi dia menolak,” kata de Silva.

“Saya bisa memaafkan, tapi tidak melupakan.”

Belum ada pernyataan dari dari Jurie atau pengacaranya.

Sumber kepolisian mengatakan kepada AFP, sidang pengadilan kemungkinan besar akan dilakukan pekan depan dan Jurie serta rekannya, yang jatuh ke panggung pada Minggu, dapat diberikan jaminan pada Kamis malam.

Jurie naik ke atas panggung mengklaim de Silva telah bercerai dan karena itu tidak memenuhi syarat untuk memenangkan kontes tersebut.

Salah satu syarat ialah kontestan harus sudah menikah. De Silva berpisah dengan suaminya, tetapi mereka masih menikah secara resmi.
Penyelenggara mengatakan mereka meminta kompensasi dari Jurie atas kerusakan pada panggung dan ruang ganti di belakang panggung di mana beberapa cermin dipecahkan.

Penyelenggara mengatakan Jurie juga telah membawa nama buruk atas acara tersebut.

Pemegang waralaba lokal untuk kontes tersebut, Chandimal Jayasinghe, mengatakan mereka “sangat rishi dan dengan tulus menyesali” perilaku Jurie.

Pasukan yang Ditakuti

Untuk Pertama Kali, Hong Kong Gelar 'Hari Pendidikan Keamanan Nasional'

Merdeka.com 2021-04-29 17:16:47
Aksi Kepolisian Hong Kong Latihan Anti Teroris. ©2021 REUTERS/Tyrone Siu

Pada pertengahan April lalu, Hong Kong memperingati “Hari Pendidikan Keamanan Nasional” untuk pertama kalinya, bertujuan untuk mempromosikan UU Keamanan Nasional yang diterapkan Beijing tahun lalu. UU ini dinilai mencederai kebebasan warga Hong Kong, wilayah otonomi China itu.

Anak-anak mulai usia tiga tahun ikut mempelajari UU tersebut, seperti dilaporkan South China Morning Post. Pihak berwenang juga mengundang warga di seluruh kota itu untuk membuat “dinding mozaik” berisi pesan dukungan atau gambar senyuman mereka di pusat-pusat kebudayaan dan sekolah.

Sementara itu, polisi Hong Kong meluncurkan pawai langkah angsa baru dalam gaya China daratan, menggantikan latihan kaki gaya Inggris sejak kota itu diperintah Inggris sampai diserahkan ke China pada 1997.

Unit taktis kemudian mengadakan "latihan anti-terorisme" yang mencakup petugas terjun dari helikopter untuk menembak mati pejuang bersenjata dan penyandera.

Dikutip dari Al Jazeera pekan lalu, pemerintah Hong Kong mengatakan acara itu bertujuan untuk menciptakan "suasana positif keamanan nasional" dan memperdalam pemahaman penduduk kota tentang UU itu serta konstitusi China dan konstitusi Hong Kong.

UU keamanan nasional yang banyak dikritik itu, mengatur tindakan hukum bagi apa pun yang dianggap Beijing sebagai subversi, pemisahan diri, "terorisme", atau kolusi dengan pasukan asing hingga hukuman penjara seumur hidup. Sejak UU ini diberlakukan, 100 orang lebih telah ditangkap.

Di akhir acara, stiker dan pembatas buku bertuliskan “Tegakkan Keamanan Nasional, Penjaga Tanah Air Kami” dibagikan ke sekolah-sekolah dan TK.

Seperti Kota Mati

Suasana Malam Kuta Bali bak Kota Mati

Merdeka.com 2021-04-22 18:30:00
Suasana Malam Kuta Bali bak Kota Mati. ©2021 Merdeka.com/Dian Sunrise

Pandemi Corona yang melanda Tanah Air membuat beberapa tempat wisata popular turut terkena imbasnya. Kebijakan penutupan penerbangan dari luar negeri membuat destinasi wisata yang dulu ramai dikunjungi jutaan orang kini sepi. Salah satunya Kuta, Badung, Bali.

Kuta, jantung pariwisata Pulau Dewata ini terlihat sepi bak kota mati sejak Corona melanda. Usai jam 18.00 waktu setempat, suasa Kuta terlihat sunyi. Hiruk pikuk wisatawan seolah hilang. Entah sampai kapan.

Sebelum pandemi, kecamatan yang ada di Bali ini tetap ramai meski matahari telah terbenam. Semakin malam, justru Kuta Square semakin ramai. Dari berbincang di kafe atau restoran, menikmati suasana malam Pulau Dewata dengan jalan-jalan santai dan aktivitas seru lainnya.

©2021 Merdeka.com/Dian Sunrise

Penampakan salah satu jalan utama di Kuta Bali. Wilayah di Pulau Dewata ini tampak seperti kota mati meski lampu jalan masih menyala. Sejauh mata memandang tak ada kendaraan yang melintas.

Jalan terlihat begitu lenggang. Bangunan di sisi jalan nampak kosong. Hanya pemandangan rolling dor saja yang menghiasi. Kuta Bali yang senyap ini seperti kota berhantu.

©2021 Merdeka.com/Dian Sunrise

Tak ada aktivitas signifikan serta warga memilih mengurung berdiam di rumah masing-masing. Saat perayaan tahun baru 2021, Kuta juga nampak sepi. Tak hanya malam saja, Kuta terliat sunyi senyap.

Pada siang hari, Kuta juga tak ada aktivitas. Para pedagang memilih libur berjualan. Sang primadona wisata Bali, Pantai Kuta terlihat lenggang. Hanya segelintir wisatawan yang datang.

©2021 Merdeka.com/Dian Sunrise

Semenjak Corona, beberapa restoran dan club sampai penginapan memilih meliburkan diri. Menutup usaha sementara, memulangkan karyawan hingga waktu yang belum ditentukan. Mau tak mau, para pedagang terpaksa menelan pil pahit menerima keadaan kiosnya saat ini.

Dulunya, cafe dan restoran hampir tak pernah tutup. Buka 24 jam setiap hari. Siap melayani pelanggan sambil menunggu gantinya hari.

©2021 Merdeka.com/Dian Sunrise

Gemerlap lampu di sepanjang Kuta masih terus bersinar. Namun tak ada kegiatan. Kuta Bali terseok-seok mencoba bertahan. Merindukan wisatawan. Berharap pandemi segera usai agar kembali memulihkan perekonomian.

Bocah Lawan Geng Narkoba

Bocah-Bocah Meksiko Angkat Senjata Lawan Gerombolan Bandit Narkoba

Merdeka.com 2021-04-29 13:39:48
Anak-anak Meksiko angkat senjata untuk lawan geng narkoba. ©PEDRO PARDO/AFP

Dengan topi baseball dan syal menutup wajah mereka, yang terlihat hanya mata mereka yang tajam ketika belasan anak berdiri memperhatikan, senapan di samping mereka.

Di jantung negara bagian Guerrero, Mexico yang dilanda kekerasan, belajar menggunakan senjata dimulai pada usia belia.

Di desa Ayahualtempa, di kaki bukit yang lebat, lapangan basket digunakan sebagai tempat latihan untuk anak-anak ini, berusia antara lima dan 15 tahun. Anak-anak berlatih dengan senapan dan pistol atau senjata darurat dalam beragam posisi bidikan selama beberapa jam setiap pekan.

“Posisi tiga!” teriak pelatih, Bernardino Sanchez, seperti dikutip dari AFP, Kamis (29/4).

Bernardino Sanchez adalah anggota milisi yang bertanggung jawab atas keamanan 16 desa di wilayah Guerrero, yang bergerak atas nama Regional Coordinator of Community Authorities (CRAC-PF).

Guerrero adalah salah satu wilayah termiskin dan penuh kekerasan di Meksiko, dengan angka pembunuhan tertinggi karena perang geng narkoba soal perdagangan opium dan ganja.

Pertempuran melawan kartel

Dalam menghadapi pengabaian pemerintah, 600 orang secara sukarela bergabung dengan pasukan milisi untuk melawan kejahatan terorganisir. Mereka termasuk anak-anak.

Atas perintah Sanchez, para pemuda melakukan latihan dan menjatuhkan diri mereka ke tanah di tengah kepulan debu, senapan diarahkan ke musuh bayangan. Lawan mereka mungkin imajiner untuk latihan tersebut tetapi kekerasan kartel narkoba yang melanda wilayah tersebut sangat nyata.

Sepekan lalu, sembilan pria dan seorang anak – musisi dan asisten mereka – diculik dan disiksa, dan tubuh mereka yang hangus terbakar ditemukan di dalam dua mobil van di dasar jurang.

Pihak berwenang Meksiko segera mengenali hasil perbuatan karel lokal Los Ardillos tapi tidak segera bertindak terhadap mereka. Jengkel dengan pengabaian aparat, pemimpin komunitas di seluruh wilayah, termasuk Ayahualtempa, memutuskan mengatasi masalah itu dengan tangan mereka sendiri dan mengajar anak-anak menembak.

Sebanyak 30 anak dilatih. Mereka yang berusia di bawah 13 tahun belum dilibatkan dalam patrol tapi siap bertempur jika terjadi serangan kartel Los Ardillos, seperti yang terjadi pada Mei 2015 ketika kartel itu memasuki balai kota Chilapa dan menculik lebih dari 30 orang.

Sejak saat itu, bentrokan antara milisi dan penyelundup narkoba belum mereda.

Di dekat tempat latihan terdapat beberapa pondok reyot. Di dalamnya terdapat baju, sepatu anak-anak, dan kantong-kantong tongkol jagung busuk, barang-barang yang ditinggalkan ketika penghuninya melarikan diri.


Mereka harus melindungi diri sendiri

Situasinya menjadi tak terkendalikan bagi para penduduk di wilayah tersebut dan para orang tua setuju anaknya bergabung dengan milisi.

“Saya ingin sekolah, tapi sejak sekolah ditutup untuk wilayah di mana Los Ardillos beroperasi, saya lebih memilih polisi komunitas. Mereka akan menangkapku,” kata Gustavo, bocah 13 tahun.

Bocah ini mengatakan dia merasa keren memegang senapan kaliber .22 dan sudah tahu bagaimana menggunakan dan membersihkannya.

Ayah Gustavo, Luis, telah menjadi anggota milisi itu selama tiga tahun.

Putra Luis lainnya, Gerardo (15), juga belajar bagaimana mempertahankan diri dan keluarga selama berlatih.

“Anak-anak ini memutuskan untuk mendukung kami,” kata Luis, mengingat hari ketika dua putranya mengatakan mereka ingin mempersenjatai diri mereka dan meninggalkan sekolah. Luis mengatakan telah "berusaha keras" untuk membeli senapan berburu untuk anak-anaknya dan senjata untuk diri sendiri.

Anak-anak ini berlatih menembak dalam berbagai posisi selama dua jam dalam sepekan. Gagasan agar mereka juga belajar bagaimana membela diri itu penting jika sewaktu-waktu mereka menjadi yatim piatu.

Semua anak memakai kaos hijau zaitun khas milisi yang berukuran jauh lebih besar dari ukuran badan mereka.

“Anak-anak saya sekarang memiliki keberanian lebih daripada ketakutan. Mereka tahu bagaimana memegang senjata. Ketika kelompok bersenjata menyerbu komunitas, mereka harus melawan dan membela diri,” jelas Luis.

Pada Jumat, Gubernur Guerrero, Hector Astudillo muncul pertama kalinya di wilayah itu sejak menjabat empat tahun lalu. Dia mengkritik pelatihan anak-anak ini dan bernegosiasi dengan para milisi terkait pencabutan penutupan jalan.

Bernardino mengatakan banyak anak telah kehilangan orang tua mereka, dan dia tidak ingin melihat anak yang lain ditakutkan dengan pembunuhan orang yang mereka cintai.

Baca juga:
Geng Narkoba Bantai 13 Polisi Meksiko di Siang Hari
Nestapa Imigran Amerika Tengah Usai Melintasi Perbatasan
Parlemen Meksiko Setujui RUU Legalisasi Ganja untuk Tujuan Rekreasi
Kericuhan Warnai Peringatan Hari Perempuan Internasional di Meksiko
Dikenal Sebagai Istri Bos Kartel Narkoba, Siapa Sesungguhnya Emma Coronel Aispuro?
Sosok Cantik Istri El Chapo yang Jadi Ratu Narkoba
Dokter di Meksiko Dirawat di RS Setelah Disuntik Vaksin Covid-19

Myanmar Dulu Belajar dari Indonesia

Awalnya Belajar dari Indonesia, Tapi Kemudian Militer Myanmar Berpaling ke Thailand

Merdeka.com 2021-04-26 09:05:58
militer myanmar. ©2017 AFP Photo

Maret lalu, enam pekan setelah militer melancarkan kudeta yang mengejutkan di Myanmar, Panglima TNI Hadi Tjahjanto menawarkan kerja sama ke Myanmar tentang "bagaimana membangun angkatan bersenjata profesional dalam konteks negara demokrasi."

Tawaran Panglima itu kemudian tak digubris. Militer Myanmar yang beberapa dasawarsa lalu mengirimkan para pejabatnya untuk belajar dari Indonesia, tak sudi menerima pelajaran tentang bagaimana menjalani proses transisi dari negara otoritarian menuju negara demokrasi. Militer Indonesia, setelah jatuhnya Suharto pada 1998 menjalankan apa yang mestinya juga dilakukan oleh Tatmadaw (militer Myanmar) tapi tidak mereka lakukan: meninggalkan panggung politik.

Setelah kudeta 1 Februari yang menghancurkan sendi-sendi demokrasi Myanmar, junta militer berpaling dari Indonesia dan menengok ke Thailand sebagai negara yang akan dicontoh. Sepuluh hari setelah kudeta, pemimpin senior militer Jenderal Min Aung Hlaing meminta bantuan untuk "mendukung demokrasi" dari mantan jenderal yang menjadi Perdana Menteri Thailand Prayut Chan-Ocha yang pada 2014 juga menggulingkan pemerintahan demokratis lewat kudeta. Setelah kudeta Thailand, Prayut menempatkan dirinya di tampuk kekuasaan lewat sistem politik yang membuat dia terhindari dari seruan lengser dan menjadikan Thailand sebagai negara yang menurut pengamat Paul Chambers sebagai "pseudo-democracy" atau demokrasi yang melenceng.

Di antara negara-negara yang mengecam kudeta militer Myanmar, Thailand tak sedikit pun ikut mengkritik dan menyebut kejadian itu adalah urusan dalam negeri Myanmar namun Indonesia dengan tegas mengkritik tindakan kudeta dan pembunuhan oleh Tatmadaw terhadap para demonstran dan menyerukan agar pemimpin sipil Aung San Suu Kyi segera dibebaskan. Indonesia, tidak seperti Thailand, juga tidak ikut serta dalam perayaan Hari Angkatan Bersenjata Myanmar di Naypidaw pada 27 Maret--hari yang sama ketika lebih dari 100 demonstran tewas ditembak aparat keamanan.

Di Indonesia, popularitas militer merosot setelah Suharto--sosok purnawirawan jenderal yang berkuasa selama 32 tahun--jatuh. Di Myanmar, ketika partai sayap kanan militer kalah dalam pemilu November lalu dari partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) pimpinan Aung San Suu Kyi, militer menyebut pemilu itu dicurangi.

"Tatmadaw masih menganggap hanya mereka yang bisa mempertahankan keutuhan negara," kata purnawirawan TNI Letnan Jenderal Agus Widjojo, tokoh militer yang berperan besar dalam reformasi TNI setelah jatuhnya Suharto, seperti dikutip The Diplomat pekan lalu. Militer Myanmar saat ini, kata dia, pada dasarnya sama dengan kondisi di Indonesia pada 1980-an.

Menurut Richard Borsuk, koresponden the Wall Street Journal di Indonesia pada 1987-1998, Militer Myanmar tampaknya tidak belajar dari kejatuhan Suharto pada 1998 yang diikuti krisis ekonomi dan kerusuhan yang menewaskan ratusan orang.

"Posisi militer selepas reformasi usai kejatuhan Suharto memberikan banyak model untuk dicontoh, tapi militer Myanmar hanya tertarik dengan masa sebelum 1998," kata Leonard Sebastian, koordinator program Indonesia di S. Rajaratnam School of International Studies (RSIS) di Singapura.


Mafia Barkeley

Menilik aspek sejarah dari tentara Indonesia dan Myanmar bisa memperlihatkan mengapa Myanmar sempat tertarik belajar dari Jakarta tapi kemudian ketika Indonesia meninggalkan era otoritarian, Myanmar justru berpaling.

Dari sudut pandang sejarah, ada kesamaan antara tentara Myanmar dan Indonesia. Keduanya berperang untuk kemerdekaan, mengusir tentara kolonial untuk membangun jati diri bangsa. Kesuksesan ini menjadi pondasi bagi militer untuk berperan lebih banyak di panggung politik negara masing-masing sekaligus keduanya pun punya ketertarikan bisnis yang sama untuk memperoleh tambahan dana anggaran militer. (Tatmadaw bisnis utamanya dari penjualan batu giok). Keduanya juga mendapat kritikan tentang pelanggaran hak asasi manusia sejak proklamasi kemerdekaan--1945 di Indonesia dan 1948 di Myanmar.

Namun nasib kedua negara cukup berbeda karena dua sosok jenderal di negara masing-masing--Suharto di Indonesia dan Ne Win di Birma (nama Myanmar sebelum 1989)--memilih jalan yang berbeda.

Suharto merekrut para teknokrat yang disebut "mafia Barkeley" karena mereka rata-rata lulusan Universitas Barkeley di California, Amerika Serikat. Suharto membuka keran investasi asing dan swasta kemudian membuat aturan undang-undang yang memuluskan pembangunan ekonomi. Selama beberapa tahun, pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di atas 6 persen.

Ne Win sebaliknya. Dia menutup negaranya dari dunia dan memproklamirkan apa yang disebut "cara Birma menuju sosialisme". Langkah yang justru membuat negara kaya sumber daya alam itu jatuh ke jurang kemiskinan. Pada 2010 setelah Aung San Suu Kyi dibebaskan dari tahanan rumah, militer mulai mengizinkan masuk investasi asing. Kondisi ini membuat standar hidup meningkat. Tapi kemudian pada 2020 Covid-19 datang dan memukul perekonomian. Ditambah lagi kudeta 1 Februari kian meluluhlantakkan ekonomi Myanmar.

Suharto yang tidak membiarkan ada oposisi, membangun sistem pemerintahan yang membolehkan pemilu lima tahun sekali. Sistem ini disukai investor dan membuat militer Indonesia tetap berada di panggung kekuasaan. Pada 1990-an Myanmar mengirimkan para putera terbaiknya untuk belajar ke Indonesia mempelajari sistem Suharto. Ini terjadi di saat demo anti-pemerintah 1988 yang menewaskan ribuan pemuda dan pemilu 1990 yang memenangkan Aung San Suu Kyi tapi ditolak oleh rezim junta.

Salah satu pilar kekuasaan Suharto di Indonesia adalah dwifungsi ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia), sistem yang menjadikan militer punya dua peran "sosial-politik" dan tidak hanya urusan pertahanan saja. Doktrin ini berarti tentara bisa aktif di politik dan bidang lain. Untuk memperlihatkan tentara yang seharusnya netral, maka militer Indonesia diberi jatah kursi 20 persen di parlemen.


Kalah pamor dari Aung San Suu Kyi

Butuh bertahun-tahun bagi Myanmar untuk belajar dari Indonesia dan mengikuti jejak memberi jatah kursi tentara di parlemen. Konstitusi pada 2008 menetapkan Tatmadaw mempunyai peran seperti dwi fungsi ABRI dengan jatah 25 persen kursi parlemen. Ironisnya keputusan ini dijalankan lima tahun setelah Indonesia sudah meninggalkan aturan lama pada masa reformasi usai Suharto jatuh.

Pada 1999 Indonesia mencabut dwi fungsi ABRI. Keputusan ini disambut baik oleh banyak pihak karena menunjukkan niat untuk membangun militer yang profesional tanpa terlibat politik. Ironisnya di masa periode kedua Presiden Joko Widodo yang tidak punya latar belakang militer justru pengaruh militer kembali menguat setelah sejumlah purnawirawan jenderal ikut bergabung dalam kabinet dan posisi penting lainnya.

Selain dwi fungsi ABRI, Suharto juga berkuasa karena Golkar kerap memenangkan pemilu, kendaraan politik yang mewajibkan seluruh jutaan pegawai negeri Indonesia dan anggota organisasi atau instansi terkait pemerintah memilih partai itu.

Di Myanmar, Tatmadaw ingin punya mesin pendulang suara pemilu seperti Golkar, lewat Partai Serkat Solidaritas dan Pembangunan (USDP). Namun kendaraan politik yang melibatkan banyak purnawirawan jenderal itu terpuruk pada pemilu 2010 karena Aung San Suu Kyi dengan Partai Liga Nasional untuk Demokrasi memboikotnya. Ketika SUDP berhadapan lagi dengan NLD pada pemilu 2015 dan 2020, partai itu luluh lantak karena popularitas Aung San Suu Kyi yang tak terbendung.

"Tatmadaw menganggap USDP bisa seperti Golkar, tapi mereka tidak belajar bagaimana membangunnya," kata Evan Laksmana, peneliti senior di Center for Strategic and International Studies Jakarta.


Tidak ada kepercayaan

Pemilu presiden pertama di Indonesia yang dipilih langsung oleh rakyat terjadi pada 2004, enam tahun setelah Suharto jatuh dan pemenangnya adalah purnawirawan TNI Susilo Bambang Yudhoyono.

Di masa Presiden SBY, pejabat Indonesia masih bertemu dengan sejawatnya dari Myanmar untuk mendorong demokratisasi.

"Kami mencoba berbagi pengalaman tapi Tatmadaw ingin proses transisi sambil tetap berkuasa. Tidak ada kubu pro-reformasi di Tatmadaw," kata Evan.

Menurut Agus Widjojo, Myanmar tidak punya dua hal yang membuat Indonesia mampu melewati masa sesudah Suharto menuju reformasi.

Pertama, Pancasila sebagai ideologi nasional yang dicetuskan Soekarno pada 1945. Di satu sisi Pancasila meyakini demokrasi dan Tuhan yang Satu. Dalam pandangan Widjojo, Myanmar tidak memiliki filosofi yang menyatukan negara.

Yang kedua adalah tetap berhubungan dengan dunia. Sukarno pada 1965 membuat Indonesia keluar dari PBB karena marah sebab Malaysia terpilih di Dewan Keamanan tapi di masa Suharto pada 1966 Indonesia mengirimkan sejumlah pelajar dan pejabat militer ke luar negeri untuk belajar, termasuk Agus Widjojo yang belajar ke Amerika Serikat. Dan setelah mereka mendapat bekal ilmu yang cukup mereka kembali ke Tanah Air ketimbang tetap tinggal di luar negeri.

Menurut Agus, Myanmar selama beberapa tahun masih tetap bertahan menutup diri dari dunia luar.

Pada suatu masa Myanmar juga mengirimkan pejabatnya ke AS namun menurut seorang pengamat militer, mereka khawatir berhubungan dengan pejabat AS karena takut ada mata-mata yang mengetahui rahasia negara. Dia juga menyebut di Myanmar yang dibolehkan beroperasi hanya media propaganda pemerintah. Media asing seperti BBC pun dilarang.

Sejak kudeta 1 Februari lalu Tatmadaw semakin tidak dipercaya rakyat, terutama anak-anak muda yang mengenal teknologi. Mereka juga tidak percaya akan janji pemilu dan demokrasi dari junta.

"Tidak mudah mengharapkan transisi demokrasi bisa membangun kepercayaan antara rakyat sipil dan militer," kata Agus, "dan di Myanmar saling percaya itu tidak ada sama sekali."

Baca juga:
Aktivis Myanmar Kecam Kesepakatan ASEAN dengan Junta Militer, Siap Lanjutkan Demo
Pemerintah Bayangan Myanmar Sambut Baik Seruan Penghentian Kekerasan oleh Militer
Momen Pemimpin Junta Militer Myanmar Tiba di Jakarta
Min Aung Hlaing Hadiri KTT ASEAN, Pemerintah Diminta Protes Soal Krisis Myanmar
Penjelasan Kemlu Soal Kedatangan Pemimpin Junta Myanmar di Indonesia
PBB: Jutaan Rakyat Myanmar Terancam Kelaparan karena Krisis Makin Parah
Junta Militer Myanmar Impor Peralatan Radar dari Rusia Senilai Hampir USD 15 Juta
Mampukah ASEAN Memberi Solusi untuk Akhiri Kekerasan Militer di Myanmar?
Ketua Kelompok Etnis Myanmar: Junta Militer Tak Punya Hati Untuk Kemanusiaan
Myanmar Bisa Jadi Negara Gagal di Asia, Diprediksi Bakal Seperti Afghanistan

Masa Depan Prajurit Wanita

Panglima Tegaskan Prajurit TNI Wanita Bisa Berkembang Dalam Karier Militer

Merdeka.com 2021-04-21 11:51:58
Panglima TNI Marsekal Hadi soal renovasi Museum Satria Mandala. ©2021 Merdeka.com

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menyatakan, saat ini TNI membuka peluang seluas-luasnya bagi para prajuritnya, termasuk Wanita TNI untuk mengembangkan karier kemiliteran.

"Saat ini, para Kartini modern memiliki peluang yang sama dengan counterpart pria di berbagai medan pengabdian dan penugasan," kata Panglima TNI dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Letjen TNI Ganip Warsito pada Apel Bersama Wanita TNI, di Plaza Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (21/4).

Apel bersama ini diselenggarakan bertepatan dengan hari lahir pejuang emansipasi dan pahlawan nasional, Raden Ajeng Kartini yang jatuh pada 21 April.

Salah satu acara seru dalam apel ini yakni aksi demonstrasi sejumlah prajurit Wanita TNI dalam pengamanan VVIP. Tampak kaum Hawa yang berprofesi di bidang militer itu tangguh mengemudikan kendaraan, serta melakukan gerakan-gerakan tangguh.

Berpakaian serb hitam, sejumlah prajurit TNI wanita memperagakan posisi bertahan dan menyerang dengan bidikan senjata laras panjang. Ada pula yang menampilkan keahlian mengendarai kendaraan militer. Kendaraan yang digunakan juga tak kalah seru. Jenis Sport Utility Vehicle (SUV). Jenis kendaraan yang bisa ditemukan dalam kegiatan mengawal kepala negara.

Panglima melanjutkan, Akademi TNI telah menjadi almamater tidak hanya bagi para Taruna tetapi juga Taruni. Wanita TNI pun telah ikut berpartisipasi dalam berbagai misi pemeliharaan perdamaian dunia di berbagai negara.

"Bahkan, TNI telah memiliki Perwira Tinggi Wanita yang menjadi bukti kemampuan para Wanita TNI untuk meniti jenjang karier hingga ke jenjang tertinggi," kata Marsekal Hadi.

Dalam kesempatan itu, Panglima TNI mengatakan, tantangan ke depan akan semakin kompleks, sehingga membutuhkan kemampuan prajurit untuk beradaptasi agar tidak tergerus perubahan.

Selain itu, kemajuan teknologi membawa berbagai paradoks. Salah satunya, teknologi komunikasi dengan media sosial dan internetnya yang digunakan untuk berbagai kegiatan positif tetapi juga kejahatan lintas negara, radikalisme, dan terorisme.

Panglima TNI berpesan agar prajurit wanita terus membina diri dan melakukan peningkatan kemampuan. Terlebih, para prajurit wanita juga berperan sebagai ibu rumah tangga.

"Sebuah peran yang tidak kalah penting karena merupakan peran untuk menyiapkan generasi masa depan penerus bangsa," kata Hadi.

Apel bersama itu diikuti 240 prajurit wanita TNI dan 25 perwakilan dari PNS wanita.

Diobati Pakai Golok

Dukun di Havana Kuba Ini Operasi Pasiennya dengan Golok

Merdeka.com 2021-04-28 14:57:28
Tabib di Kuba bedah pasien pakai golok. ©REUTERS/Alexandre Meneghini

Seorang dukun atau disebut “penyembuh” di Havana, Kuba ini menggunakan golok untuk mengoperasi pasiennya. Dukung bernama Jorge Goliat ini juga melakukan pengobatan alternatif tak biasa.

Dia juga meletakkan sekantong kapur barus di kepala pasiennya. Dia kemudian meminta pasiennya menghirup bau kamper tersebut.

Goliat juga meminta pasiennya meminum rum setidaknya sekali dalam sepekan.

“Bahkan setelah (minum) setengah botol rum, Anda akan melihat pandemi tidak akan memasuki jiwa Anda,” ujarnya, dikutip dari Reuters, Rabu (28/4).

Jorge Goliat mengatakan dia bisa mengobati pasiennya dalam 10 menit. Dia juga mengatakan 120 sampai 150 orang berkunjung untuk melakukan operasi yang berbeda-beda.

“Mereka datang dan pulang dengan puas. Jika mereka tidak bisa berjalan, mereka pulang bisa jalan. Jika mereka tidak bisa bergerak atau mengangkat tangannya, mereka bisa mengangkatnya.”

Goliat mulai melakukan pengobatan dengan goloknya selama lebih dari 30 tahun, ketika saat itu dia dikunjungi satu arwah atau roh halus.

Cara Buat Tengkorak

Melihat Pembuatan Peraga Anatomi Tubuh Manusia di Depok

Merdeka.com 2021-04-27 12:15:00
Pembuatan Peraga Anatomi Tubuh Manusia. ©2021 Merdeka.com/Ahmad Soleh

Tulang belulang berserakan di setiap sudut ruangan. Mulai dari tengkorak, tulang rusuk, tulang kaki dan tangan lengkap bergelantungan. Bahkan organ dalam manusia terlihat menganga. Itulah pemandangan yang nampak pada sebuah industri rumahan pembuat peraga tubuh manusia. Tepatnya di Jalan Pendidikan, Cinangka, Sawangan, Depok, Jawa Barat. Tempat ini memproduksi berbagai macam anatomi struktur tubuh manusia.

Saking banyaknya potongan tubuh manusia, membuat penampakannya bak rumah jagal. Namun jauh dari itu, berbagai jenis anatomi tubuh manusia dibuat dari fiberglass. Tujuan pembuatannya juga sangat mulia, sebagai bahan edukasi masyarakat. Dengan adanya alat peraga, semua orang tahu di mana letak sebenarnya organ tubuh berada.

Pekerjaan ini dibutuhkan ketelitian yang tinggi. Tidak sedikit jumlah organ tubuh manusia. Sehingga para pembuat peraga organ tubuh harus jeli.

©2021 Merdeka.com/Ahmad Soleh

Untuk membuat kerangka tubuh manusia, setidaknya butuh waktu 2 hari. Proses pembuatannya memang sederhana. Hanya dengan bahan buatan fiberglass yang dicetak hingga membentuk tulang. Proses yang memakan pikiran dan tenaga adalah finishing tulang belulang. Bayangkan, kurang dari 206 tulang penyusun tubuh manusia harus mereka poles dan rangkai, membentuk sebuah anatomi tubuh yang utuh.

Tulang yang telah terbentuk dari cetakan fiber kemudian dihaluskan. Tepian yang tidak rata karena bekas cetakan dibuang. Penggunaan cetakan fiber bertujuan agar bentuk dan ukuran sama persis dengan aslinya. Tiap sudut dan lekukan tulang harus diperhatikan. Mengingat, agar orang yang melihatnya benar-benar paham gambaran tulang dan organ dalam tubuh mereka.

Sedangkan anatomi organ manusia, mereka bisa membuat dalam dua cara. Terdiri dari berbagai organ dijadikan satu, dan yang sudah jadi satu tubuh. Proses tersulit adalah cara pertama. Mereka harus membuat setiap organ dengan detail. Berbeda dengan organ yang sudah melekat, mereka hanya memainkan cat warna kala finishing.

©2021 Merdeka.com/Ahmad Soleh

Proses rumit selanjutnya ialah proses dempul. Proses ini akan menyamarkan setiap cacat kala pencetakan. Lubang, goresan pada tulang menjadi halus setelah proses dempul. Sesekali bagian tulang harus diangin-anginkan agar cepat kering. Proses pembuatan tiap bagian tulang diringkas. Setiap sendi tidak serta merta diproduksi. Melainkan dijadikan satu bagian seperti telapak tangan, telapak kaki, tulang rusuk lengkap hingga pinggul.

Setelah dikira sudah rata, masuk ke tahap pengecatan. Setiap bagian organ harus dicat dengan komposisi warna tertentu. Warna organ disamakan persis dengan aslinya. Jantung misalnya, harus berwarna merah diselimuti dengan jalur pembuluh darahnya. Berbeda dengan tulang, biasanya hanya menggunakan warna krem dan dinominasi warna putih tulang.

©2021 Merdeka.com/Ahmad Soleh

Pengecatan harus dilakukan oleh orang yang berpengalaman. Detail warna sangat mempengaruhi tampak organ. Mulai dari rambut, otak, wajah, organ dada dan perut, hingga anggota gerak. Semuanya di-finishing dengan rapi sesuai wujud asli.

Tempat produksi ini tetap ada meskipun perkembangan teknologi meringkas segalanya. Pembelajaran dapat dengan mudah melalui visualisasi, tanpa menggunakan peraga. Namun, kesan menggunakan peraga akan lebih tergambar. Semua orang bisa mengingat, menunjuk, bahkan memegang berbagai contoh organ secara langsung. Ukurannya pun juga sama persis dengan aslinya.

©2021 Merdeka.com/Ahmad Soleh

Alat peraga anatomi manusia ini dapat dikunjungi hanya dengan 30 menit perjalanan dari Kota Depok. Tak hanya paket lengkap, para pembuat anatomi ini juga bisa mengerjakan beberapa organ saja. Tentunya tarifnya akan berbeda, dimulai Rp 100 ribu hingga Rp 1 juta.

Pemasarannya juga beragam, mulai dari lokal hingga luar kota. Dulunya banyak sekolah yang memesan alat peraga mereka. Namun saat pandemi, pemasaran mereka cenderung sepi. Mereka memutar otak dengan menawarkan ke berbagai situs market place. Dengan harapan mampu mendongkrak dan memperluas penjualan mereka.

Asal Usul Nama Supermoon

Melihat Keindahan Fenomena Super Pink Moon yang Menawan

Merdeka.com 2021-04-29 11:37:00
Bulan Purnama Super Pink. ©2021 AFP/CHANDAN KHANNA

Pada tanggal 27 April 2021 terjadi fenomena jarak terdekat Bumi dan Bulan. Fenomena ini disebut Supermoon. Fenomena ini terjadi ketika Bulan mencapai perigee atau titik terdekat dengan Bumi dalam jalur pengorbitannya. Saat itu, terukur Bumi dan Bulan memiliki jarak 357.615 kilometer. Sangat dekat dari jarak normalnya.

Padahal jarak terjauhnya sendiri mencapai 406.512 kilometer dari Bumi. Alhasil, dalam posisi ini, bulan tampak lebih besar dan terang dari biasanya. Fenomena Bulan purnama dengan sebutan super pink moon terpantau di Pantai Miami Florida, Amerika Serikat.

Ukuran Bulan terlihat lebih besar dari biasanya. Pantulan cahayanya begitu cerah seakan menyinari seluruh sudut pantai. Mereka memanfaatkan momen tersebut untuk berfoto dan menikmati kecantikannya. Berkat keindahannya, fenomena Super Pink Moon ini sukses menarik perhatian berbagai negara.

©2021 AFP/CHANDAN KHANNA

Sejatinya, Bulan tak akan benar-benar tampak berwarna pink seperti namanya. Justru, satelit alami Bumi ini sedikit berwarna oranye. Meksi begitu, guratan-guratan di bulan nampak jelas terlihat mengagumkan.

Super Pink Moon dapat dilihat dengan mata telanjang. Namun untuk melihat secara detail perlu teropong dan alat khusus. Jika cuaca cerah, Supermoon bisa dilihat saat berada di atas cakrawala. Cukup melihatnya ke arah timur, bulan akan terlihat bersinar terang.

©2021 AFP/CHANDAN KHANNA

Nama Pink Moon muncul sekitar tahun 1930-an. Istilah Pink Moon sendiri mengacu pada warna merah muda sebuah bunga di Amerika Utara. Bunga tersebut bernama Phlox subulata yang sering muncul kala musim semi. Pada beberapa tempat, memiliki perbedaan penamaan masing-masing.

Beberapa tahun kemudian, pada tahun 1979 istilah Supermoon dicetuskan oleh astrolog Richard Nolle. Istilah tersebut mengacu pada saat Bulan purnama yang berada 90 persen perige atau jarak terdekat dengan Bumi. Sedangkan dalam satu tahun, dapat terjadi 2 hingga 4 kali Supermoon. Ukurannya lebih besar, membuatnya disebut Supermoon.

©2021 AFP/CHANDAN KHANNA

Fenomena Super Pink Moon juga menarik perhatian masyarakat Indonesia. Puncak Super Pink Moon di Indonesia terlihat pada pukul 22.29 WIB, pukul 23.29 WITA, dan 00.29 WIT. Masyarakat menanti munculnya Fenomena Super Pink Moon. Mulai dari sekedar melihat dengan mata telanjang, berswafoto, hingga berkreasi menghasilkan gambar dengan kamera profesional.

Fenomena Super Pink Moon di Indonesia beberapa kali dihebohkan dengan potensi cuaca buruk pada peringatan dini. Pasalnya, pasang surut air laut juga dipengaruhi oleh keberadaan Bulan. Fenomena Supermoon akan menciptakan pasang surut air laut pasang pegas yang terjadi di daerah pesisir samudera. Diprediksi berlangsung selama satu hingga dua hari.

©2021 AFP/CHANDAN KHANNA

Bulan purnama perige atau Supermoon sendiri diprediksi akan muncul 3 kali selama tahun 2021. Yakni pada 27 April, 26 Mei, dan 25 Juni tahun 2021. Selain memiliki fenomena jarak terdekat dari Bumi, bulan juga mempunyai jarak terjauh dari bumi.

Peristiwa tersebut dikenal dengan sebutan Mikromoon. Diprediksi nantinya Bulan berjarak 405.932 kilometer dari Bumi. Penampakan bulan yang paling kecil tersebut terjadi pada 19 Desember 2021 mendatang.

Mother of Satan di Markas FPI

Mengenal TATP, Cairan Berbahaya yang Ditemukan Polisi di Bekas Markas FPI

Merdeka.com 2021-04-28 15:39:52
Markas FPI digeledah polisi. ©Liputan6.com/Ady Anugrahadi

Kepolisian menggeledah markas Front Pembela Islam (FPI) di Petamburan, Jakarta Pusat, pada Selasa (27/4). Penggeledahan dilakukan beberapa saat setelah di tempat terpisah dilakukan penangkapan terhadap Sekretaris FPI, Munarman, di kediamannya, di Pamulang, Tangerang Selatan.

Saat menggeledah, polisi menemukan bahan berbahaya. Salah satunya, cairan TATP (Triacetone Triperoxside).

"Ada beberapa botol plastik yang berisi cairan TATP, cairan TATP ini merupakan Aseton yang digunakan untuk bahan peledak yang mirip dengan yang ditemukan di Condet dan Bekasi beberapa waktu yang lalu," kata Kabag Penum Div Humas Polri, Kombes Ahmad Ramadhan, dalam jumpa pers, kemarin.

Selain itu, petugas juga menemukan serbuk mengandung nitrat sangat tinggi berjenis Aseton.

"Kemudian beberapa tabung yang isinya adalah serbuk yang dimasukkan di dalam botol-botol yang serbuk tersebut mengandung nitrat yang sangat tinggi jenis Aseton," katanya.

Temuan-temuan tersebut saat ini sedang diselidiki di Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor).

Bekas pengacara FPI, Aziz Yanuar, membantah bahan kimia yang ditemuka di bekas markas mereka adalah bahan berbahaya. Menurutnya, serbuk yang ditemukan untuk membersihkan toilet.

Bubuk itu sisa program bersih-bersih toilet masjid yang sempat mereka kerjakan.

"Serbuk yang dimaksud, tadi saya sudah bertanya dengan penanggung jawab di kantor dan informasi dari beberapa pihak itu memang pembersih toilet yang memang digunakan untuk program bersih-bersih WC dan toilet masjid beberapa waktu yang lalu," kata Aziz.

Merdeka.com coba menelusuri apa itu ATP. Dikutip dari https://www.sciencedirect.com, TATP adalah salah satu bahan peledak. Dalam berbagai artikel lainnya disebut pula, TATP sebagai The Mother of Satan karena memiliki daya ledak yang tinggi. Dalam artikel yang sama dikatakan, sejak 2001 TATP dipilih kelompok teroris sebagai bahan peledak saat melancarkan aksinya sejak 2001.

Dalam artikel di globalsecurity.org juga dijelaskan, TATP adalah bahan peledak yang belakangan sering dipakai kelompok teror di Timur Tengah. TATP dijelaskan sebagai satu bahan peledak paling sensitif. Misalnya, terhadap benturan, perubahan suhu, dan gesekan.

Disebut pula, TATP dapat ditemui dengan mudah. Bahkan sangat mudah diracik ketika akan dijadikan bahan peledak.

Di Indonesia, kelompok teror juga pernah menggunakan TATP sebagai bahan peledak. Temuan itu diketahui ketika terjadi ledakan bom di Surabaya dan Sidoarjo pada tahun 2018 silam.

Dikutip dari Facebook Divisi Humas Mabes Polri, Jenderal Tito Karnavian, yang saat itu menjabat sebagai Kapolri mengatakan, bom pipa yang meledak di lokasi tersebut menggunakan bahan peledak Triacetone Triperoxside.

"Kelompok JAD ini, khususnya cabang Surabaya, mereka membuat bom dan kita lihat sementara ditemukan Puslabfor bahan peledaknya TATP. Ini bahan peledak yang terkenal di kelompok ISIS di Suriah dan Irak dengan julukan The Mother of Satan yang diramu sedemikian rupa," kata Tito saat itu.

"Saking bahayanya dinamakan 'The Mother of Satan' karena daya ledaknya tinggi."

Bom jenis ini merupakan turun eksplosif yang pertama kali ditemukan tahun 1985 oleh Richard Wolffenstein. Kemudian, oleh Richard Reid diselundupkan melalui penerbangan American Airlines dari Paris menuju Miami pada 2001 lallu.

"Di sini (TATP) dengan guncangan atau panas bisa meledak sendiri," tutup Tito.

Ini Montir, Bukan Model

Suka Mobil dari Kecil, Perempuan Ini Jadi Montir Berjilbab di Uni Emirat Arab

Merdeka.com 2021-04-28 16:23:58
Montir UAE, Huda al-Matrooshi. ©2021 REUTERS/Rula Rouhana

Huda Al-Matroushi, satu dari beberapa perempuan Emirat yang terjun ke usaha perbengkelan, industri yang telah cukup lama didominasi laki-laki di dunia Arab.

“Saya sangat menikmatinya,” kata Matroushi, dikutip dari Reuters, Rabu (28/4).

“Karena saya bos di pekerjaan saya, dan ini usaha saya, punya saya: saya merasa bangga dengan diri sendiri,” lanjutnya sembari memegang sarung tangan penuh oli.

Sejak anak-anak, Matroushi menyukai mobil dan detailnya.

“Saya suka mobil dan modelnya dan detailnya. Saya suka mobil sport, saya suka mobil mewah, bahkan mobil biasa yang tidak mewah, saya menyukai semuanya,” kata dia.

Dia mengubah hobinya menjadi pekerjaan dan sekarang memiliki dan mengelola bengkel mobil di Sharjah, UEA.

Keluarga Matroushi awalnya ragu saat dia bekerja di bidang mekanik mobil, tapi dia kemudian meminta ayahnya agar yakin dengan apa yang dipilihnya.

“Saya bilang: ‘Ayah, tolong percaya padaku dan ayah akan melihat apa yang akan aku lakukan.’ Dia bilang: ‘Baiklah, Baiklah!’. Sebagian besar keluargaku kaget karena proyek ini, usaha ini, ini tidak mudah bagi para perempuan,” jelasnya.

Salah seorang karyawan Matroushi, Mohammed Halawani, mengatakan awalnya aneh melihat perempuan terlibat di garasi.

“Tapi setelah saya bergabung dan kami mulai bekerja dan dia mengatakan pada saya: bongkar ini, pasang itu, (jelas) dia berpengalaman,” kata Hawalani.

Matroushi berharap dia bisa mengubah garasinya menjadi bengkel besar atau pusat reparasi mobil, atau setidaknya membuka lebih banyak bengkel di seluruh UEA.

Berdasarkan UU baru yang mulai berlaku bulan lalu, perusahaan yang berbasis di UEA harus memiliki setidaknya satu perempuan dalam jajaran direksinya.

Orang Kaya Mendadak Kabur

Orang Kaya & Artis Bollywood Ramai-Ramai Kabur dari India Pakai Pesawat Pribadi

Merdeka.com 2021-04-28 10:00:00
Kremasi Massal Korban Covid-19 di India. ©2021 AFP/Jewel SAMAD

Krisis Covid-19 yang terus melonjak membuat orang-orang kaya India melarikan diri dari negaranya menggunakan pesawat pribadi.

Dengan banyaknya laporan terkait keterbatasan tempat tidur rumah sakit dan berkurangnya obat-obatan yang beredar di media sosial, para konglomerat India terbang ke Eropa, Timur Tengah, dan wilayah di Samudera Hindia.

“Tidak hanya orang super kaya,” kata Rajan Mehra, CEO Club Air One, penyedia layanan pesawat pribadi berbasis di New Delhi.

“Siapapun yang mampu membayar pesawat pribadi memakai pesawat pribadi,” lanjutnya, dikutip dari South China Morning Post, Rabu (28/4).

India melaporkan 352.991 kasus infeksi baru pada Senin, angka infeksi harian tertinggi di seluruh dunia sejak pandemi mulai.

Delhi memberlakukan lockdown sampai 3 Mei, tindakan yang juga diadopsi negara bagian Karnataka di wilayah selatan dan negara bagian paling parah yaitu Maharashtra, walaupun beberapa negara bagian akan melonggarkan pembatasan pekan ini.

India juga mengerahkan pasukan bersenjata untuk membantu mengatasi krisis ini ketika kasus infeksi baru melampaui 300.000 sejak 21 April. Perdana Menteri Narendra Modi telah meminta semua penduduk divaksinasi di tengah lonjakan krisis ini.

Selain para konglomerat, sejumlah bintang Bollywood juga terlihat kabur ke berbagai negara seperti Maladewa. Sedikitnya tiga pemain kriket Australia keluar dari Liga Premier India, klub turnamen ternama.