Penyebab Dokter Lois Ditangkap

Polisi akan Jerat Dokter Lois Pasal Wabah Penyakit Menular

Merdeka.com 2021-07-12 14:58:04
dr louis owien. ©2021 Sosial media

Polisi menangkap dokter Lois Owien, sosok yang sempat viral di sosial media lantaran menyebut kasus kematian Covid-19 disebabkan oleh interaksi obat. Dia pun terancam Pasal penanganan wabah penyakit menular.

"Salah satunya (pasal itu)," tutur Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan saat dikonfirmasi, Senin (12/7).

Menurut Ahmad, penetapan Pasal belum dilakukan lantaran masih menunggu 1x24 jam pemeriksaan usai penangkapan tersebut.

"Polda Metro belum memunculkan Pasal, jadi masih mengamankan dulu, masih dalam pemeriksaan. Kan penangkapan itu 24 jam, jadi dari jam 16.00 Wib sore kemaren sampai 16.00 Wib sore ini nanti bagaimana menentukan. Jadi belum bisa menentukan pasalnya," kata Ahmad.

Kadiv Humas Polri Irjen Raden Prabowo Argo Yuwono menyampaikan, kasus tersebut diambil alih penanganannya oleh Mabes Polri.

"Kemarin minggu diamankan Polda Metro dan dilimpahkan ke Mabes Polri," tutur Argo saat dikonfirmasi, Senin (12/7/2021).

Sebelumnya, Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan membenarkan adanya penangkapan tersebut.

"Iya ditangkap," tutut Ahmad saat dikonfirmasi.

Ahmad belum merinci terkait penangkapan dokter Lois. Dia hanya menjelaskan bahwa petugas membawa Lois ke Polda Metro Jaya.

"Yang jelas kemarin, hari Minggu jam 16.00 Wib, ditangkap sama Unit Siber Krimsus PMJ," kata Ahmad.

Dokter Lois sempat hadir dalam sebuah acara yang ditayangkan oleh salah satu stasiun tv swasta. Sempat ada pertanyaan dari host terkait kasus kematian Covid-19.

Lois berpendapat bahwa kematian para pasien terkonfirmasi Covid-19 bukan akibat virus mainkan interaksi obat yang diminum selama penanganan medis.

Reporter: Nanda Perdana
Sumber : Liputan6.com

Arti Air Mata Nia Ramadhani

Air Mata Nia Ramadhani Tak Terbendung saat Ingat Sang Anak, Ardi Coba Menenangkan

Merdeka.com 2021-07-11 07:40:21
Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie di Polres Jakpus. ©ANTARA/HO-Humas Polres Metro Jakarta Pusat

Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie telah ditetapkan sebagai tersangka atas kasus penyalahgunaan narkoba. Mereka pun telah menyampaikan permintaan maafnya kepada publik dan telah mengakui kesalahannya.

Saat menyampaikan permintaan maafnya, ibu tiga anak itu tak kuasa membendung air mata. Khususnya kala mengingat ketiga anaknya yakni Mikhayla Zalindra Bakrie, Mainaka Zanatti Bakrie, dan Magika Zaladrie Bakrie.

Melihat istri tercinta menangis, Ardi Bakrie yang berdiri di sampingnya mencoba untuk menenangkan. Air mata Nia tetap saja tak terhenti kala ia mengingat orang-orang yang disayanginya.


Harusnya Beri Contoh Baik

Nia sadar bahwa keputusannya untuk menggunakan barang haram tersebut merupakan tindakan yang salah. Nia juga sadar bahwa seharusnya ia memberikan contoh yang baik, khususnya kepada anak-anaknya.

"Sebagai manusia saya sadar seharusnya saya memberikan contoh yang baik bagi anak-anak saya dan orang-orang sekitar saya. Saya berharap melalui pernyataan ini saya bisa dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya dari semua pihak," kata Nia saat jumpa wartawan bersama pihak kepolisian belum lama ini.


Nangis Tersedu

Saat mengingat ketiga buah hatinya, air mata Nia pecah. Sebagai ibu, hatinya tentu saja hancur karena untuk sementara waktu tak akan bisa bertemu dengan anak-anaknya.

"Terutama sekali lagi (minta maaf) kepada yang saya kasihi orangtua saya dan seluruh keluarga besar, terutama anak-anak saya. Mikhayla, Mainaka, Magika," papar Nia.


Pengampunan

Di akhir pesan yang disampaikannya, Nia memohon ampun kepada Allah SWT atas keputusannya mengonsumsi narkoba jenis sabu-sabu selama sekitar empat bulan belakangan ini.

"Terutama buat saya adalah dari pengampunan dari Allah. Sebagai warga negara Indonesia yang baik saya akan kooperatif," terang Nia.

Baca juga:
Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie Disebut akan Jalani Rehabilitasi
Pakai Sistem Tempel, Begini Cara Sopir Nia Ramadhani Dapat Sabu
Ultimatum Kapolres Jakpus Usai Tangkap 5 Bandar Pemasok Narkoba untuk Kalangan Jetset
Bantah Istimewakan, Polisi Tetap Proses Hukum Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie
Sambil Menangis, Nia Ramadhani Minta Maaf Pakai Narkoba dan Sebut Tiga Nama Anaknya
Polisi Belum Terima Permohonan Rehabilitasi Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie

Tentara Pembunuh Presiden

Polisi Haiti Tangkap "Tentara Bayaran" Tersangka Pembunuhan Presiden Jovenel Moise

Merdeka.com 2021-07-08 09:55:00
Polisi berjalan di dekat kediaman pribadi Presiden Haiti, Jovenel Moise yang dibunuh sekelompok pria. ©Estailove St-Val/Reuters

Kepolisian nasional Haiti telah menangkap sejumlah pria tersangka pembunuhan Presiden Jovenel Moise, seperti diumumkan pemerintah. Pemerintah menambahkan, terjadi baku tembak antara petugas kepolisian dengan pelaku.

Para tersangka ditangkap sebelum pukul 18.00 waktu setempat pada Rabu. Demikian disampaikan Menteri Komunikasi, Frantz Exantus di Twitter.

Sementaea Exantus tidak menyebutkan satu pun identitas tersangka atau berapa banyak yang ditangkap, kepala kepolisian nasional kemudian menyampaikan dalam konferensi pers dua “tentara bayaran” telah ditangkap, sementara empat lainnya tewas saat baku tembak.

Dia menambahkan, tiga petugas polisi sempat ditawan oleh para tersangka tapi telah dibebaskan. Namun polisi berjanji untuk membunuh atau menangkap pria bersenjata lainnya.

Dikutip dari Russia Today, Kamis (8/7), sebuah rekaman video yang belum dikonfirmasi menunjukkan baku tembak beredar di media sosial, di mana rentetan tembakan terdengar ketika kolom asap hitam tampak membubung dari sebuah bangunan di kejauhan.

Kantor Perdana Menteri sementara Claude Joseph mengatakan sebelumnya, pemerintahannya memastikan negara tetap berjalan setelah pembunuhan tersebut. PM sementara juga disebutkan telah menjalin kontak dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.

Orang-orang bersenjata tak dikenal, yang diduga mengumumkan mereka adalah agen dari Badan Penegakan Narkoba AS, menggerebek kediaman Moise pada Rabu pagi dan menembanya sampai tewas. Istri Moise, Martine, juga terluka dalam serangan itu, dan diterbangkan ke rumah sakit Florida dalam kondisi kritis.

Pemerintah mengatakan para pembunuh "berbicara dalam bahasa Inggris dan Spanyol”, menyatakan keadaan terkepung dan meluncurkan perburuan para pelaku.

Anies Marah: Ini Soal Nyawa

Sidak Kantor, Anies Marah Besar Temukan Karyawan Masuk saat PPKM Darurat

Merdeka.com 2021-07-06 12:48:09
Anies Baswedan Marah saat Sidak Kantor. ©2021 Instagram

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan sidak ke sejumlah kantor. Dalam sidak tersebut, dia mengungkapkan, kekecewaannya lantaran masih ada saja sektor non esensial bekerja di kantor.

Kegiatan sidak dipublikasi melalui Instagram story @aniesbaswedan.

Kantor pertama, Anies mendatangi kantor Ray White Indonesia. Setibanya di kantor pemasaran properti itu, dia menegur orang yang dianggap bertanggung jawab terhadap manajemen kantor.

"Ini bukan soal untung rugi. Ini soal nyawa, yah. Kita ini mau nyelametin nyawa orang dan orang-orang seperti ibu ini yang egois. Ini pekerja pekerja ikut aja," tegurnya yang dikutip pada Selasa (6/7).

Tidak ada bantahan dari perempuan yang diduga pihak bertanggung jawab terhadap perkantoran Ray White Indonesia tersebut.

"Sekarang tutup kantor yah dan katakan pada semua, pulang. Taati aturan. Mengerti?" tegas Anies.

Usai menegur, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu didampingi Satpol PP memproses kantor tersebut dengan memberikan sanksi administrasi dan penempelan informasi bahwa kantor tersebut ditutup sementara waktu.

Kantor berikutnya yaitu PT Equity Life Indonesia. Sama seperti sidak kantor pertama. Anies menegur keras pihak yang masih memaksakan pekerja datang ke kantor.

"Kenapa dilanggar? Setiap hari kita nguburin orang pak. Bapak ambil tanggung jawab. Semua buntung pak enggak ada yang untung. Apalagi ada ibu hamil masuk," kritik Anies.

Saya Banyak Salah, Maaf...

Deddy Corbuzier Minta Maaf Usai Kena Somasi Soal Podcast 'Orang Gila'

Merdeka.com 2021-07-01 07:35:54
Deddy Sebut Tukang Ketoprak Bawa HT Depan Jenderal Intel Polri. YouTube Deddy Corbuzier ©2021 Merdeka.com

Deddy Corbuzier mendapat somasi usai podcastnya yang membahas tentang orang gila bebas covid-19 dianggap menyinggung. Mengaku terkejut, akhirnya ia pun meminta maaf atas kesalahannya.

Hal tersebut diungkap Deddy di laman instagramnya. Pengakuannya itu mendapat banyak respon dari netizen. Ada puluhan ribu komentar yang dalam dari unggahan permintaan maaf Deddy.

"Akhirnya kena somasi.. Ya sudah... Ga apa apa.. Namanya manusia🙏... Minta maaf kan baik.. Jadi saya minta maaf kalau ada yang tersinggung krn kata kata GILA," kata Deddy di instagram.


Tidak Tahu

Deddy dianggap menyinggung karena menggunakan kata 'orang gila'. Padahal, ada istilah lain yang seharusnya digunakan yakni ODGJ atau Orang Dengan Gangguan Jiwa.

"Sumpah deh.. Saya ga tau kalau kata kata itu salah.. Jujur sih saya kaget krn saya cek di KBBI masih pakai kata "Gila" dan saya baru Paham ada kata ODGJArtinya saya ga pinter dan gak update nih.. Maaf kan yaa," terangnya.

"Maafkan kamiiii🙏🙏🙏👍 Maafkan kebodohaaaan dan sempitnya pengetahuan sayaaaaaa 😩😩😩😩😩😩 Saya cuma youtuber biasa yang banyak salaaaaaah.... Maaf🙏🙏😥😥😥😥😥😥," sambungnya.


Penjelasan

Lebih lanjut Deddy pun memberikan penjelasan mengenai pembahasan soal 'orang gila tidak kena covid' bersama Mongol pada podcastnya.

"Mudah mudahan KBBI nya juga segera di rubah yaaaa. Kedua, saya minta maaf juga kalau saya dan @mongolstres bicara ttg orang ODGJ ga kena covid," kata Deddy.

"Saya rasa di konteks tsb @mongolstres konteks nya adalah ber komedi.. Dan kadang komedi memang tidak masuk dgn kenyataan atau logika.. Ini setau saya," lanjutnya.


Tak Menghina

Deddy pun menegaskan bila dirinya tak ada niatan untuk menghina siapa pun dalam kontennya itu. Semua itu murni hanya sebuah komedi. Sekali lagi, ia meminta maaf.

"Ga mungkin ada tujuan menghina siapapun secara sengaja dr komedi tersebut di Podcast menurut saya... Maaf kami mungkin gak paham konteks.... Maaaaaaaf.. 🙏🙏🙏🙏🙏🥲🥲 Maaf," paparnya.


Hati-hati

Di akhir pesan yang ditulisnya, Deddy meminta kepada para komedian khususnya komika untuk hati-hati dalam melontarkan candaan.

"Sementara ini jawaban saya.. Mohon maaf bagi pihak yang tersinggung.. Nah para Komika.... Hati hati berkomedi... Nanti salah. Balik ribut sama @jrxsid," kata dia.

"Hari ini ribet bgt gue... Pagi upload ttg hebatnya anak disabilities... Siang.. Ribut sama @jrxsid sore kena somasi... WHY!!!," sambung Deddy.

Baca juga:
Dapat Somasi dari 80 Komunitas Difabel, Deddy Corbuzier Tunjukkan Video Menyentuh
23 Tahun Berkarier di Dunia Hiburan, Deddy Corbuzier Akui Malas Masuk TV
Sambil Tertawa Meledek, Ivan Gunawan Bongkar Honor Deddy Corbuzier Tampil di TV
Foto Liburan Deddy Corbuzier dan Sabrina di Bali, Kocak Banget Nyungsep Kena Ombak
Deddy Corbuzier Dapat Tawaran Jadi Tim Sukses Pilpres 2024, Begini Jawabannya

Kok Tega?

Berkomplot Bunuh Suami dengan Selingkuhan, Istri Pengusaha Emas di Jayapura Tersangka

Merdeka.com 2021-07-07 16:27:09
Pelaku Pembunuh Pengusaha Emas di Jayapura. ©2021 polresjayapurakota.net

Penyidik Satuan Reserse Kriminal Polresta Jayapura Kota, menetapkan Virgita Legina Hellu (25), istri alm Nasaruddin (45 th) yang dibunuh Senin malam (28/6) sebagai tersangka.

"Memang benar Virgita Legina Hellu (25) sudah ditetapkan sebagai tersangka setelah sebelumnya diamankan di Enrekang, Sulawesi Selatan dan tiba di Jayapura Senin (5/ 7),"kata Kasat Reskrim Polresta Jayapura Kota AKP Hendry Bawiling di Jayapura.

Dia menjelaskan, pasal yang dikenakan kepada tersangka Virgita adalah pasal 340 jo 55 dan 56 KUHP. Penetapan istri korban sebagai tersangka karena yang bersangkutan mengaku turut merencanakan pembunuhan terhadap suaminya bersama tersangka Mahdi Mehrban berkebangsaan Afganistan.

Rencana pembunuhan terhadap korban sebetulnya sudah direncanakan sejak bulan Februari lalu namun tidak terealisasi karena ada perbedaan pendapat antar keduanya yang kenal melalui media sosial.

"Senin malam itulah baru terwujud setelah tiga kali gagal," ungkap mantan Kapolsek Jayapura Utara seraya mengaku keduanya menjalin hubungan sejak bulan Januari lalu.

Tersangka MM sendiri ditangkap Sabtu (2/7) di bandara Sentani, sesaat hendak terbang ke Makassar.

"Kedua tersangka pasangan terlarang saat ini ditahan di rutan Polresta Jayapura Kota," kata Kasat Serse Polresta Jayapura Kota AKP Hendry Bawiling.

Almarhum korban Nasaruddin, pemilik toko emas Bintang Cenderawasih Arso dibunuh di jalan Hanurata, Holtekam, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Senin malam (28/6). Dikutip Antara.

PPKM Rasa Darurat Militer

PPKM Rasa Darurat Militer

Merdeka.com 2021-07-12 06:06:00
Kendaraan Taktis TNI-Polri Tutup Jalan Kalimalang. ©2021 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho

Dua Panser Anoa TNI dan mobil pengurai massa milik Polisi berbaris rapi di Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Empat lajur kendaraan di perbatasan Depok - Jakarta dijaga ketat. Ada 15 tentara bersiaga. Pengendara datang, diberhentikan. Bagi yang tak berkepentingan sesuai aturan PPKM Darurat, jangan harap bisa masuk wilayah ibu kota.

Prajurit TNI di pos penyekatan Lenteng Agung, tidak pulang sejak PPKM Darurat diberlakukan. Mereka dilarang meninggalkan pos penyekatan tanpa penjagaan. Jika hendak istirahat, harus bergantian. Untuk makan, mereka 'meminjam' teras rumah warga. Kantor kelurahan dijadikan tempat membersihkan badan.

"Kita mandi di kantor kelurahan sini," jelas seorang prajurit TNI yang menolak disebut identitasnya.

©2021 Merdeka.com

Mereka harus berhadapan dengan masyarakat yang membandel dan menolak patuh aturan. Kesabaran diuji. Meski penat dan lelah di badan tak bisa dibohongi. Seperti diceritakan Pelda TNI Fernando Gaol. Dia harus mengelola emosinya ketika bertugas di titik penyekatan PPKM kawasan Legok, Kabupaten Tangerang, Banten.

Berdiri sepanjang hari di bawah terik matahari. Dengan masker ganda. Fernando mengedukasi masyarakat agar patuh pada aturan. Ada rasa jengkel jika bertemu masyarakat yang sulit dinasehati. Sebagai abdi negara, harus sabar memberikan pengertian.

"Kesal, karena di lapangan kita panas-panasan, kehujanan. Kita arahkan yang benar, dia malah marah. Tapi balik lagi, apakah itu harus dilampiaskan, kan enggak," cerita Fernando yang sudah menjadi tentara sejak 1999.

Fernando prajurit yang patuh perintah komandan. Termasuk perintah menyukseskan PPKM Darurat. Apalagi komandannya ikut turun ke lapangan. Bukan sekadar memberikan perintah kepada anak buah.

"Perintah pimpinan saat ini, semua ditugaskan terjun ke masyarakat mengendalikan Covid-19. Terutama mengintensifkan pengawasan PPKM Darurat ini," tegasnya.

Selama PPKM Darurat, personel tentara ada di mana-mana. Mereka ada di jalan raya, di pasar dan pusat keramaian, hingga ikut langkah Kepala Daerah dan Polisi melakukan sidak penertiban. Baik di perkantoran hingga pedagang pinggir jalan.

Sejak Pandemi Covid-19 dinyatakan sebagai bencana non alam, anggota TNI di berbagai daerah keluar dari barak. TNI selalu dilibatkan dalam implementasi kebijakan Pemerintah menangani Pengebluk. Pertama kali ketika misi penjemputan WNI di Wuhan. Lalu mengkoordinir RS Darurat Covid-19 di Wisma Atlet dan Pulau Galang.

Distribusi vaksin ke pelosok nusantara juga menggunakan jasa pengawalan tentara. Teranyar, dilibatkan dalam penertiban PPKM Darurat hingga penanganan pasien Covid-19 bergejala ringan. Termasuk memberi dukungan penuh program vaksinasi. Tentara ada di setiap lini penanganan Pandemi. Dikerahkan dalam ‘perang’ melawan virus mematikan.

Catatan redaksi, ada satu alasan pemerintah melibatkan TNI. Mereka memiliki kecakapan teknis. Ditambah disiplin tinggi melekat dalam diri. Atas nama upaya menekan penularan Covid-19 yang kian mengganas, TNI mengambil posisi. Kasad Jenderal Andika Perkasa pun diberi tempat. Sebagai Wakil Ketua Komite Penanggulangan Covid dan Pemilihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN).

"Karena kecepatan itu dimiliki oleh TNI-Polri dalam mengelola setiap kedaruratan atau krisis yang ada," kata Presiden Jokowi.

Pelibatan tentara dalam upaya PPKM Darurat untuk menekan laju Covid-19 justru dikritik. Mengingat payung hukum yang digunakan tidak jelas. PPKM Darurat mengacu Instruksi Mendagri Nomor 15 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Darurat Corona Virus Disease 2019 di Wilayah Jawa dan Bali.

Sementara Instruksi Presiden dikeluarkan dalam upaya Peningkatan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan dalam Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Melalui Inpres Nomor 6 Tahun 2020. Instruksi itu berpegang pada UU nomor 34/2004 tentang TNI. Di dalamnya mengamanatkan fungsi TNI dalam operasi militer selain perang (OMSP).

Melibatkan tentara dalam operasi selain perang, wajib menggunakan instruksi Presiden. Itu pun harus mendapat persetujuan DPR. Aturan pelibatan TNI dalam PPKM Darurat harus dijelaskan. Tidak bisa sembarangan. Kalau polisi sudah tidak sanggup menangani, bantuan tentara dalam operasi selain perang bisa dilaksanakan.

"Ini PPKM Darurat, tapi malah jadi seperti darurat militer," ujar Ketua Bidang Advokasi Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Muhammad Isnur.

Pelibatan tentara dalam PPKM Darurat dipandang sebagai kegagalan Pemerintah. Seolah tak berdaya menyadarkan masyarakat untuk taat aturan. Cara-cara lawas akhirnya digunakan. Agar warga patuh aturan. Menampilkan wajah tentara bersama alutsistanya.

"Show of force ini tidak melihat ke arah sana (membangun trust). Hanya mau menunjukkan kuasa saja. Tujuannya, warga dibuat takut bukan sadar," kata Wakil Kontras Rivanlee Anandar.

Bukan Menakuti

Kapendam Jaya, Kolonel Arh Herwin Budi Saputra langsung membantah. Pelibatan TNI dalam pelaksanaan PPKM Darurat bukan untuk menakuti masyarakat. Berkaca kondisi di lapangan. Tidak ada resistensi antara TNI dengan warga. Menurutnya, justru masyarakat semakin paham. Semua dilakukan atas nama kebaikan.

Keberadaan kendaraan taktis TNI juga bukan unjuk kekuatan. Ini permintaan dari Polda Metro Jaya. Sekadar untuk pengamanan. Digunakan membuat barikade. Menutup arus lalu lintas masuk Jakarta.

"Kodam Jaya menurunkan Panser bukan untuk menakuti rakyat," tegas Herwin.

Kapendam Brawijaya Kolonel Arm Imam Haryadi juga memberi penekanan pada pelibatan dan tugas TNI dalam PPKM Darurat. Sifatnya membantu personel kepolisian. Tugas TNI mengedukasi masyarakat. Agar taat aturan di masa PPKM Darurat. Di Malang, TNI tidak menurunkan kendaraan taktis seperti yang dilakukan di Jakarta.

"Soal sanksi, itu ditindaklanjuti langsung oleh aparat kepolisian," kata Imam.

Meski tanpa persetujuan Lembaga legislatif, anggota DPR mendukung pelibatan tentara. Kebijakan ini dipandang legal. Harus dilakukan. Dalam bingkai ancaman pertahanan negara akibat pandemi Covid-19. Meski turun tangan dalam urusan sipil, TNI tak boleh represif. Pelibatan tentara diharapkan menumbuhkan ketertiban di masyarakat. Meskipun dia memaklumi jika ada yang mengkritik pelibatan TNI dalam kebijakan PPKM Darurat. Lumrah dalam negara demokrasi.

"Jadi bisa dan legal pemerintah dalam hal ini presiden sebagai panglima tertinggi menugaskan TNI dalam PPKM," kata anggota Komisi I DPR dari Fraksi NasDem Willy Aditya.

Pengamat Militer dari Unpad, Muradi mengamini pandangan pelibatan tentara bukan untuk menebar ketakutan. Dibutuhkan kesadaran dan kedisiplinan warga untuk menekan laju penularan Covid-19. Jika hanya Satpol PP, masyarakat tidak gentar. Maka TNI turun tangan.

Muradi mencontohkan, seragam Brimob di daerah konflik seperti Papua dan Poso yang menggunakan corak loreng. Simbol pakaian agar musuh gentar. Karena itu, TNI turun ke jalan demi efektivitas kebijakan PPKM Darurat.

"Artinya bahwa kalau tentara yang turun kemudian mereka gentar," kata Muradi.

Co-founder Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi tidak masalah negara menurunkan TNI dalam kebijakan PPKM Darurat. Hanya saja, kekuatan TNI sekadar di lapis kedua. Di depan yang memberikan sanksi tetap polisi ataupun Satpol PP.
Khairul justru berharap peran TNI diperluas. Misalnya membangun lebih banyak rumah sakit darurat atau tempat isolasi bagi pasien gejala ringan. Bukan sekadar membuat masyarakat patuh. Dia berpesan. Peran pemerintah maupun TNI-Polri bukan cuma menciptakan kedisiplinan. Tapi juga membangun kesadaran masyarakat.

"Jadi kalau aparat tidak hadir, masyarakat tidak patuh. Itu sebenarnya melelahkan aparat sendiri. Karena masyarakat tidak dibangun kesadarannya," ujar Khairul.

Tentara dan Komunikasi Visual

Kehadiran tentara di ruang publik beberapa hari terakhir adalah cara pemerintah berkomunikasi. Komunikasi visual untuk menertibkan masyarakat. Melalui pelibatan tentara, negara ingin mengatakan, Indonesia dalam keadaan darurat. Pendekatan ini mengingat kebanyakan manusia terpengaruh tampilan visual. Komunikasi diyakini lebih efektif melalui bahasa non verbal.

Sehingga, pelibatan TNI dipandang perlu dalam kondisi ini. Mengingat masih ada upaya melawan petugas di jalan. Bahkan, ada kasus mengaku keluarga jenderal demi lolos PPKM Darurat. Berbagai persepsi mengenai Covid-19, menjadi salah satu faktor sulitnya masyarakat patuh terhadap aturan dan protokol kesehatan. Masyarakat seolah belum memiliki pemahaman lengkap bahaya Covid-19.

"Turunnya tank (kendaraan taktis), itu wujud komunikasi visual. Agar masyarakat percaya ada situasi berbeda. Ini gawat, memang gawat darurat," kata Pengamat Sosial Universitas Indonesia Devie Rahmawati.

Tim Penulis: Ronald, Wilfridus Setu Embu, Randy Firdaus, Kirom, Erwin Yohanes


Jadi Perbincangan di Arab

Mengenal Nora Al-Matrooshi, Astronot Wanita Pertama dari Arab Saudi

Merdeka.com 2021-05-16 16:00:00
Nora Al-Matrooshi. Foto: Liputan6.com (Reuters) ©2021 Merdeka.com

Sosok Nora Al-Matrooshi belum lama ini tengah ramai menjadi sorotan. Dia ditunjuk pemerintah Uni Emirat Arab sebagai astronot wanita pertama dari Arab.

Ia berhasil lolos setelah melewati berbagai seleksi bersama 4.300 pelamar lainnya. Nora akan dilatih sebagai bagian dari rencana ekspansi sektor luar angkasa UEA.

Lantas, seperti apakah sosok astronot wanita pertama dari Arab ini? Berikut informasi selengkapnya:


Seorang Lulusan Teknik Mesin

Foto: Liputan6.com (Reuters) ©2021 Merdeka.com

Nora merupakan wanita berusia 27 tahun asli Arab. Ia merupakan lulusan teknik mesin dan saat ini diketahui bekerja di perusahaan konstruksi perminyakan Nasional Abu Dhabi. Ia bekerja sebagai seorang insinyur di National Petroleum Construction Company.

Mengutip dari New York Post, Nora disebut berhasil melampaui nilai mengenai kemampuan ilmiah, pendidikan, dan pengalaman praktis. Ia juga berhasil lolos dalam penilaian fisik, psikologis, dan medis.


Berprestasi

Memiliki keunggulan dalam bidang teknik dan matematika, Nora rupanya pernah dikirim untuk mewakiliki UEA dalam Olimpiade Matematika Internasional 2011. Ia juga terpilih untuk Program Duta Pemuda UEA 2013 di Korea Selatan.

Selain itu, ia juga terlibat dalam beberapa proyek kegiatan yang diadakan di Abu Dhabi dan bertujuan untuk memberdayakan kaum muda. Nora juga telah mewakili UEA di Konferensi Pemuda Internasional PBB pada edisi musim panas 2018 dan musim dingin 2019.


Bergabung dengan Astronout Lain dari UEA

Tidak sendirian, Nora bergabung bersama Mohammed al-Mulla serta Hazza al-Mansouri yang sudah lebih dulu menjadi orang pertama dari UEA yang terbang ke Stasiun Luar Angkasa Internasional pada tahun 2019 lalu.

Kecintaannya pada luar angkasa rupanya dimulai sejak ia masih muda. Dulunya, disebutkan jika Nora kerap pergi ke acara pengamatan bintang dan pelajaran tentang luar angkasa merupakan favoritnya di sekolah.

Secara pribadi, Nora mengatakan memiliki cita-cita untuk mengembangkan sektor luar angkasa di UEA lebih jauh dan juga ingin mendarat di Bulan dengan pesawat ruang angkasa milik Emirat.

 

Disergap Jam 3 Pagi

Cerita TNI Kepung Markas Teroris Poso: 5 Prajurit Susuri Hutan, Menyergap Jam 3 Pagi

Merdeka.com 2021-07-11 18:59:17
Ali Kalora. ©2016 google

Panglima Komando Operasi Gabungan Khusus (Koopsgabssus) Tricakti Mayjen TNI Richard Tampubolon membeberkan, situasi saat kontak senjata antara timnya dengan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso di Pegunungan Tokasa, Desa Tanah Lanto, Kecamatan Torue, Kabupaten Parimo, Provinsi Sulteng.

Awalnya, Tim Tricakti yang dipimpin Lettu Inf David Manurung dari satuan Kopassus menyusup ke lokasi persembunyian dan camp teroris dengan mengandalkan unit kecil kekuatan lima orang. Mereka melewati medan sulit hingga hutan lebat.

Tim mengendus jejak yang ditinggalkan kelompok MIT sampai dengan titik aman melakukan penyergapan.

"Tim Tricakti berhasil mendekati camp kelompok teroris MIT secara senyap dan penuh kerahasiaan, bahkan seluruh anggota Tim harus merayap ke sasaran sejauh 500 meter sejak pukul 22.00 WITA, tadi malam sampai dengan penyergapan pukul 03.00 WITA," tutur Richard dalam keterangannya, Minggu (11/7).


Target Sedang Istirahat

Sekitar jarak 5 meter dari posisi pengintaian, Richard melanjutkan, camp teroris MIT terlihat meski samar lantaran kondisi cuaca gelap disertai hujan. Ada lima anggota kelompok MIT Poso yang sedang beristirahat.

Setelah yakin target yang diintai merupakan anggota MIT, tim langsung membuka tembakan demi melumpuhkan anggota kelompok MIT tersebut.

"Dalam peristiwa penyergapan pagi ini, ada sekitar lima orang kelompok teroris MIT sedang beristirahat, dengan tewasnya dua orang tersebut (Rukli dan Ahmad Panjang) diduga ada juga yang melarikan diri," jelas dia.


3 Teroris Kabur ke Hutan

Tiga anggota MIT lainnya yang diyakini terluka kemudian melarikan diri dengan memanfaatkan situasi gelap menuju tengah hutan. Pengejaran pun masih terus dilakukan petugas.

"Saat ini juga sedang menunggu evakuasi udara oleh Pilot Tempur Helly Caracal TNI AU, namun hingga saat ini evakuasi masih terhalang cuaca yang berkabut di lapangan serta medan dengan vegetasi lebat dan tertutup sehingga menyulitkan proses evakuasi," cerita Richard.

Reporter: Nanda Perdana Putra

Sumber: Liputan6.com

Baca juga:
Baku Tembak dengan Satgas Madago, 2 Anggota MIT Tewas
Naik Trail, Satgas Madago Raya Sisir Poso Pesisir Selatan Buru Kelompok Ali Kalora
Kapolri Perpanjang Operasi Madago Raya 2021, Perburuan Ali Kalora dkk Dilanjutkan
65 Polisi Pemburu Teroris di Poso Naik Pangkat di Hari Bhayangkara
Satgas Madago Raya Baku Tembak Usai Sergap Gubuk Tempat Sembunyi Kelompok Ali Kalora

Kabar Duka Datang Setiap Hari

Kabar Kepergian itu Datang Setiap Hari

Merdeka.com 2021-07-07 06:05:00
ilustrasi kabar duka. ©2021 Merdeka.com

Kabar hari terakhir mereka disampaikan melalui sebaris pesan. Lalu duka menyusul kemudian. Tak pernah diharapkan. Menyelinap dari balik layar telepon genggam. Kesedihannya menusuk lubuk hati paling dalam. Sampai kapan kabar duka itu berhenti datang?

"Setiap hari selalu ada kabar yang meninggal karena Covid," kata seorang pria setelah menerima kabar duka dari rekannya.

Senyum dan kehangatan itu sudah hilang. Beriringan dengan datangnya sebuah pesan. Keluarga Aidil diliputi awan hitam. Hari itu Senin pagi, tanggal 5 Juli 2021. Tantenya pergi. Setelah cukup lama berjuang. Melawan virus ganas, bernama Covid-19.

"Dikabarin anak-anaknya, disuruh ke RS sekitar jam 7 pagi," ujar Aidil berbagi cerita dengan merdeka.com, kemarin.

Saat takdir itu datang, tantenya berbaring di ruang perawatan. Tangis keluarga memecah keheningan. Aidil merangkul sepupunya yang tak kuasa menahan kepedihan. Mengetahui sang ibu pergi meninggalkannya selamanya. Kedua tangannya memeluk erat kerabat. Mencoba memberikan ketenangan dan kekuatan. Hanya satu kata yang disampaikan. Ikhlaskan. Untuk membuka jalan menuju Tuhan.

"Saya cuma bilang istigfar, ikhlaskan," kata Aidil.

Baru dua pekan lalu Aidil bertemu tantenya. Ketika Aidil baru kembali dari Yogyakarta. Dibawakannya buah tangan sederhana. Daster bermotif batik. Hari itu keceriaan dan kehangatan masih terasa. Guyonan dan tawa menghiasi suasana.

Keadaan tak selalu sama. Tantenya beberapa kali pingsan di rumah. Hingga harus dilarikan ke ruang perawatan sebuah Rumah Sakit swasta di Jakarta Selatan. Kondisinya tidak stabil. Sempat berada di titik nadir. Keluarga hanya mendapat kabar dari pihak rumah sakit. Tak banyak yang bisa diperbuat. Lantunan doa tak pernah putus. Aidil terpukul. Melihat tantenya pergi, membawa bekal yang dihadiahkannya.

"Dia pakai daster dari saya pas masih di rumah sakit," kenang Aidil.

Jalannya 'Pulang'

Randy juga merasakan pedihnya kehilangan. Kekecewaan masih membayangi hari-harinya. Merasa tidak berguna. Neneknya pergi menghadap sang khalik, sebelum mendapat perawatan terbaik. Suara lirih terdengar dari ujung telepon. Memberi kabar tentang kepergian.

"Ketika ingin disuapi makan, Nenek sudah tidak merespons. Napasnya sudah tidak ada, dokter dipanggil dan dinyatakan meninggal dunia," kata Randy.

Sekuat tenaga. Berusaha tegar menghadapi keadaan. Mengantar sang nenek menuju tempat peristirahatan. Sambil membangkitkan kembali momen-momen kebersamaan. Terekam jauh di ingatan. Randy tumbuh bersama sang nenek. Waktu dan kasih sayang diberikan sang Nenek untuknya.

Nenek yang selalu menitikkan air mata. Ketika mengetahui cucunya terbaring sakit. Air mata yang juga keluar manakala menyaksikan cucunya berjalan menuju pelaminan. Meski bukan air mata yang sama, tapi berasal dari ketulusan hati orang yang disayangi. "Begitulah kedekatan kami."

Hari itu, Randy yang mengeluarkan air mata untuk neneknya. Dia masih ingat upaya terakhir yang bisa dilakukan untuk penyembuhan. Mencoba menghubungi kolega dan semua lingkar pertemanan. Mencari tempat perawatan untuk neneknya. Wisma Atlet tidak memungkinkan. Sudah tak ada ruangan.

Kondisi kesehatan nenek memburuk. Keluarga berkejaran dengan waktu. Berusaha mencari rumah sakit terdekat di Depok, Jawa Barat. Sempat ada harapan. Seorang sahabat memberi kabar. Masih ada tempat di rumah sakit milik pemerintah daerah. Neneknya menolak. Randy membujuknya. Ini jalan terbaik yang bisa diambil. Sesampai di RS, tak sesuai yang diharapkan. Tidak bisa dilayani dengan alasan ketersediaan ruangan.

"Hanya menyiapkan kursi untuk nenek, tak ada jaminan kapan dapat oksigen, kapan ditangani, karena full. Dicek saturasi sudah di bawah 90."

Keluarga memutuskan membawa nenek pulang. Menjaga dan merawat dengan kasih sayang. Tapi takdir itu datang. Keluarga mengikhlaskan. Mengantar kepergian dalam tenang.

"Nenek memang sejak awal tidak mau ke rumah sakit. Beliau takut meninggal di rumah sakit. Mungkin sudah jalannya," tutupnya.

Doa Bersahutan, Tangis Terdengar

Di ruang tengah sebuah rumah. Keluarga menggelar pengajian. Doa bersahutan. Terkadang tangis terdengar. Nisya melantunkan doa terbaik untuk kakeknya. Sedang berjuang melawan virus Covid-19.

"Berdoa sambil nangis tapi enggak tahu kenapa. Flashback semua kebaikan Uwa (kakek)," kata Nisya dengan suara bergetar menahan tangis.

Pengajian rutin dilakukan sejak awal Kakek menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Hanya doa yang bisa diantarkan. Menembus ruang ICU. Nisya tak kuasa membendung air mata malam itu. Dia dan keluarga dirundung ketakutan. Kehilangan, kata yang tak ingin didengar. Kabar datang dari ruang perawatan. Kondisi kakek menurun.

Duka menghampiri pagi hari. Seusai Nisya terbangun dari mimpi. Ibunya berbisik pelan. Kakek pergi tanpa pesan. "Hancur begitu saja," kenangnya.

Kepergian itu meninggalkan jejak kenangan. Terpatri dalam hati. Tak ada lagi sapaan hangat ketika melihat Nisya mempersiapkan makanan. Kakek yang menghadirkan tawa ketika menyapa dengan bahasa sunda. Membekas dan tak pernah terlupakan.

Setangkai melati menjadi saksi. Kebiasaan kakek yang diwarisi. Memetik melati. Menyimpannya di atas meja. Begitulah cara Nisya. Agar kakek tetap 'hidup', meski raga tak lagi bersama.

Dianggap Cocok Jadi Kopassus

Luhut Pensiunan Jenderal TNI Sampai Bilang ke Jokowi 'Bapak Harusnya Masuk Kopassus'

Merdeka.com 2021-07-07 07:50:49
Luhut Pensiunan Jenderal TNI Bilang ke Jokowi. YouTube Deddy Corbuzier ©2021 Merdeka.com

Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan berbicara mengenai sosok Presiden Jokowi. Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi ini juga membahas mengenai kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan dalam menangani pandemi Covid-19.

Menurutnya, pemimpin negara harus memberi contoh yang baik agar masyarakat mengikuti. Luhut membeberkan gaya kepemimpinan Jokowi.

Bahkan Luhut sampai bilang ke Jokowi sesuatu hal yang tak terduga. Melansir dari akun YouTube Deddy Corbuzier, Rabu (7/7), simak ulasan informasinya berikut ini.


Contoh Atasan

Luhut juga membahas mengenai kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan dalam menangani pandemi Covid-19.

YouTube Deddy Corbuzier ©2021 Merdeka.com

"Jadi jika kau punya pemimpin enggak beri contoh, misalnya kalau saya lihat atasan saya. Terus dia cawe-cawe bisnis kiri kanan, anaknya, istrinya, ya saya pikir-pikir boleh juga nih. Gue ikut juga deh," terang Luhut.

"Nyontoh," kata Deddy Corbuzier.

"Nyontoh, itu alam itu," ujarnya.


Sosok Jokowi

Luhut secara blak-blakan juga bercerita. Ia mengaku mengagumi kepemimpinan Presiden Jokowi.

Menurutnya, jika presidennya enggak maling, sebagai bawahannya juga akan berpikir ulang untuk melakukan aksi maling. Apalagi saat pemimpinnya merupakan sosok yang sederhana, kerja keras, maunya benar, tanggung jawab.

YouTube Deddy Corbuzier ©2021 Merdeka.com

"Pemimpinnya sederhana, kerja keras, maunya benar, tanggung jawab. Mau cari di mana kayak gitu? Berani? Kan saya tentara, banyak mantan-mantan komandan saya, saya lihat style-nya pak Jokowi ini something," kata Luhut.


Jokowi Harusnya Masuk Kopassus

Diakui oleh Luhut, dari segi usia memang lebih tua dibanding Jokowi. Apalagi di dunia militer, sepak terjangnya tak perlu diragukan lagi.

Namun dia menilai sosok Presiden Jokowi memiliki sesuatu hal yang membuatnya tak berani macam-macam dengan sang atasan.

YouTube Deddy Corbuzier ©2021 Merdeka.com

"Banyak mantan komandan-komandan saya, saya lihat wah ini style-nya Pak Jokowi ya something gitu," kata Luhut

"Saya pernah ngomong gitu 'Bapak harusnya masuk Kopassus'," sambungnya.


Video Luhut Mengenai Jokowi

Berikut videonya.

Baca juga:
Deddy Corbuzier ke Luhut: Definisikan Untungnya Darimana Kita Punya Jokowi, Pak?
Alasan Menko Luhut Segan Sama Jokowi, Enggak Berani Macam-macam Takut jadi Rempeyek
Menko Luhut Dorong Layanan Telemedis Covid-19 Khusus Anak
Luhut: Mobilitas Masyarakat di Jateng Turun 15 Persen, Belum Sesuai Target
Menko Luhut: Tingkat Kematian Seseorang Jauh Lebih Kecil Ketika Sudah Divaksinasi
Menko Luhut: Saya Sedih, yang Menghina dan Mengkritik Presiden dari Orang Terpelajar

Luhut Takut Jokowi

Alasan Menko Luhut Segan Sama Jokowi, Enggak Berani Macam-macam Takut jadi Rempeyek

Merdeka.com 2021-07-07 05:46:53
Alasan Menko Luhut Segan Sama Jokowi. Kanal YouTube Deddy Corbuzier ©2021 Merdeka.com

Jenderal TNI Purnawirawan Luhut Binsar Pandjaitan saat ini memegang jabatan sebagai Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi. Dua periode jadi menteri Luhut bicara mengenai sosok Presiden Jokowi.

Diakui oleh Luhut, dari segi usia memang lebih tua dibanding Jokowi. Apalagi di dunia militer, sepak terjangnya tak perlu diragukan lagi.

Meski begitu, tetap saja Luhut tak berani macam-macam dengan atasannya. Beragam pengambilan keputusan Jokowi disebutnya berani.

Lantas seberapa segan Menko Luhut terhadap Presiden Jokowi? Berikut ulasannya.


Sosok Jokowi

Kanal YouTube Deddy Corbuzier ©2021 Merdeka.com

Dilansir dari kanal YouTube Deddy Corbuzier, Luhut secara blak-blakan bercerita. Ia mengaku mengagumi kepemimpinan Presiden Jokowi.

"Pemimpinnya sederhana, kerja keras, maunya benar, tanggung jawab. Mau cari di mana kayak gitu? Berani? Kan saya tentara, banyak mantan-mantan komandan saya, saya lihat style-nya pak Jokowi ini something," kata Luhut.

Kanal YouTube Deddy Corbuzier ©2021 Merdeka.com

Sebagai bawahan presiden dalam sistem pemerintahan, Luhut tampak begitu menghormati.

"Ya harus nurut dong. Kalau enggak nurut, cuma. Haha. Saya selalu nurut pada sistem. Cuma dua, kalau saya enggak suka, saya keluar atau saya diam. Simple of that," ujar Luhut.


Jokowi saat Ambil Keputusan

Sekian kali Luhut menyebut Indonesia beruntung bisa dipimpin oleh Jokowi. Tentu saja hal itu menimbulkan rasa penasaran Deddy.

"Artinya kalau presidennya bukan Pak Jokowi kita belum tentu seberuntung sekarang, Why?" tanya Deddy.

Kanal YouTube Deddy Corbuzier ©2021 Merdeka.com

Luhut menilai saat pandemi Covid-19, segala pengambilan keputusan Jokowi yang cepat dan berani patut diteladani.

"Yes, dalam kondisi seperti sekarang, sekarang proses pengambilan keputusan itu Ded, itu bisa dilihat cepat dan berani. Saya kan lebih tua dari segi umur, maaf ya bukan apa-apa. Tapi saya lihat wah ini presiden boleh, berani, 'enggak apa-apa Hut kerjakan saja'. Ini merupakan satu bentuk pemimpin yang menurut saya patut dicontoh," jawabnya.


Enggak Berani Macam-macam Takut jadi Rempeyek

Kanal YouTube Deddy Corbuzier ©2021 Merdeka.com

Luhut mengakui tak berani macam-macam. Menurutnya, selama memimpin Jokowi tidak ada kepentingan pribadi seperti memperkaya keluarganya.

"Enggak ada kepentingan pribadi. Saya pasti tahu. Karena beliau enggak ada kepentingan pribadi, mana kita berani. Mau jadi rempeyek kamu?" tukas Luhut.

Baca juga:
Deddy Corbuzier ke Luhut: Definisikan Untungnya Darimana Kita Punya Jokowi, Pak?
Luhut Pensiunan Jenderal TNI Sampai Bilang ke Jokowi 'Bapak Harusnya Masuk Kopassus'
Menko Luhut Dorong Layanan Telemedis Covid-19 Khusus Anak
Menko Luhut: Tingkat Kematian Seseorang Jauh Lebih Kecil Ketika Sudah Divaksinasi
Luhut: Mobilitas Masyarakat di Jateng Turun 15 Persen, Belum Sesuai Target
Menko Luhut: Saya Sedih, yang Menghina dan Mengkritik Presiden dari Orang Terpelajar