Potensi Tsunami 8 Meter di Banten

Badai Tropis Meningkat, BMKG Sebut Cilegon Banten Berpotensi Tsunami Hingga 8 Meter

Merdeka.com 2021-12-01 12:15:58
Hujan mengguyur kawasan Bundaran Hotel Indonesia. ©2021 Liputan6.com/Faizal Fanani

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengungkapkan zona rawan tsunami di tengah cuaca yang buruk. Wilayah tersebut adalah Cilegon, Banten yang berpotensi tsunami hingga 8 meter.

"Kami berikan informasi zona yang rawan tsunami misalnya di Cilegon Banten itu juga tempat wisata di Selat Sunda dapat berpotensi skenario terburuk mengalami tsunami dengan ketinggian hingga 8 meter," katanya dalam rapat kerja bersama Komisi V DPR di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (1/11).

Dwikorita menambahkan, ada tren pembentukan badai tropis yang semakin meningkat hampir setiap Minggu. Menurutnya, badai tropis kembali muncul di sebelah Barat Bengkulu yang bergerak relatif ke arah Tenggara.

"Dan masih mengantre ada dua calon badai tropis di sebelah Utara Indonesia," ungkapnya.

Dwikorita mengungkapkan, diprediksi bulan-bulan Desember 2021 hingga Januari-Maret 2022 akan terjadi peningkatan pembentukan badai badai tropis. Hal ini dikhawatirkan akan berpengaruh terhadap keselamatan transportasi dan masyarakat terutama pada saat Nataru.

"Semoga saja selama Nataru nanti semuanya dapat berjalan dengan lancar dan selamat," pungkasnya.


Penjelasan Kepala BMKG

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati meluruskan kabar akan terjadinya tsunami di Cilegon, Banten. Menurutnya, tsunami tersebut belum pasti terjadi.

Dia menjelaskan, BMKG hanya memetakan wilayah bahaya bencana. Soal akan terjadi tsunami hanya bagian skenario terburuk.

"Oh enggak. Itu peta, peta bahaya wilayah Indonesia ini kan pantainya kan banyak yang potensial tsunami, termasuk di Cilegon, jadi itu peta bahaya yang disusun duluan dengan skenario terburuk, jadi hanya untuk mitigasi aja," katanya saat ditemui di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (1/11).

"Jadi kemungkinan tidak terjadi juga, kita gak ngerti, namanya juga mitigasi itu kan menjaga," sambungnya.

Dia menyebut, bila skenario terburuk terjadi sudah disiapkan langkah-langkah untuk mencegah terjadinya korban dan kerusakan dahsyat. "Sudah ada latihan-latihan juga di daerah Cilegon itu," ucapnya.

Dwikorita tidak mengetahui apakah akan terjadi tsunami di Cilegon. Tetapi dia mengakui sejumlah pantai di wilayah Indonesia berpotensi terjadi tsunami.

Seperti di pantai Barat Sumatera dari Aceh hingga Lampung. Kemudian, Selat Sunda, pantai Selatan Jawa, Bali, Lombok, Nusa Tenggara hingga pantai Selatan Papua.

"Itu kan Samudera Hindia itu rawan tsunami. Kemudian dari Samudera pasifik rawan tsunami, kemudian Selat Makassar juga, jadi seperti itu hal yang sudah banyak diketahui saya rasa sudah terlalu sering kita sampaikan juga," terangnya.

Baca juga:
Badai Tropis Meningkat, BMKG Sebut Cilegon Banten Berpotensi Tsunami Hingga 8 Meter
BMKG Prediksi Seluruh Provinsi Hujan Lebat Terjadi Jelang Natal hingga Tahun Baru
BMKG: Siklon Nyatoh dan 2 Bibit Siklon Terpantau Dekat Wilayah Indonesia
Info BMKG Hari Ini, Peringatan Dini Cuaca Ekstrem di Beberapa Wilayah
Imbas Bibit Siklon Tropis 94W, BMKG Peringatkan Gelombang Tinggi di Laut Natuna

Seluruh Provinsi Bakal Hujan Lebat

BMKG Prediksi Seluruh Provinsi Hujan Lebat Terjadi Jelang Natal hingga Tahun Baru

Merdeka.com 2021-12-01 12:14:20
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati. ©2020 Merdeka.com

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) membeberkan potensi cuaca satu minggu sebelum Natal. BMKG memprediksi hampir seluruh provinsi di Indonesia akan mengalami hujan lebat.

"Potensi cuaca 1 minggu sebelum natal di sini terlihat potensi cuaca gambar yang menunjukkan awan hitam itu adalah hujan lebat. Nampaknya hampir seluruh provinsi di Sumatera. Kecuali Sumatera Selatan," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam rapat kerja bersama Komisi V DPR di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (1/11).

Dwikorita mengatakan, potensi hujan lebat juga terjadi provinsi Jawa. Sementara di DKI Jakarta bahkan hingga Nusa Tenggara Timur, intensitas hujan diperkirakan terjadi mulai sedang hingga lebat.

Dia menambahkan, seluruh provinsi di Kalimantan juga diprediksi akan mengalami hujan lebat. Berikutnya di Papua dan Papua Barat serta Maluku.

"Maluku Utara di prediksi hujan sedang, di Sulawesi sebagian hujan sedang dan sebagian hujan lebat itu hingga tanggal 24 Desember," ujar Dwikorita.

Prediksi berikutnya, tanggal 25 Desember hingga 1 Januari hampir seluruh provinsi di Indonesia akan mengalami hujan lebat. Baik Sumatera, Kalimantan, Jawa, Nusa Tenggara Timur, Papua dan Sulawesi. Kecuali di Sulawesi Barat dan Maluku akan mengalami hujan sedang.

"Kemudian, tanggal 2 sampai 8 Januari masih hujan lebat di sebagian besar di Provinsi Indonesia, ada beberapa yang mengalami di prediksi hujan intensitas sedang, namun mayoritas adalah hujan lebat," tutur dia.

Dia berpesan agar masyarakat menjaga kesehatan lantaran saat musim hujan tersebut daya tahan tubuh mulai menurun. Dwikorita juga mengingatkan pentingnya keselamatan transportasi mengingat kerap terjadi bencana menjelang akhir tahun.

"Poinnya adalah untuk keselamatan baik masyarakat, keselamatan transportasi, karena dengan hujan lebat potensi bencana banjir, longsor, banjir bandang, gelombang tinggi semakin meningkat. Apalagi di masa pandemi, biasanya daya tahan tubuh mulai menurun di kondisi cuaca seperti itu," tutup dia.

Tropis Nyatoh Terbentuk di Utara Papua

BMKG: Siklon Nyatoh dan 2 Bibit Siklon Terpantau Dekat Wilayah Indonesia

Merdeka.com 2021-11-30 20:18:18
Siklon Nyatoh. ©2021 Merdeka.com

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui Jakarta Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) memantau pertumbuhan Siklon Tropis Nyatoh di Belahan Bumi Utara (BBU) dan dua bibit siklon yang terbentuk sekitar wilayah Indonesia.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan Siklon Tropis Nyatoh terbentuk di sekitar Samudra Pasifik Barat sebelah utara Papua, tepatnya di posisi 13.0 derajat Lintang Utara (LU) 139.8 derajat Bujur Timur (BT) atau sekitar 1.630 km sebelah utara timur laut Biak.

"Angin maksimum di sekitar Siklon Nyatoh yang terbentuk pada Selasa (30/11) mencapai 35 knot (65 km/jam) dengan tekanan udara minimum di sekitar pusatnya mencapai 1.000 hPa dengan pergerakan sistemnya ke arah barat-barat laut menjauhi wilayah Indonesia," katanya dilansir Antara, Selasa (30/11).

Diperkirakan dalam 48 jam ke depan Badai Tropis Nyatoh masih konsisten meningkat perkembangannya dengan pergerakan semakin menjauhi wilayah Indonesia.

Sementara itu Bibit Siklon Tropis 94W yang diidentifikasi sejak 29 November 2021 saat ini sudah berada di sekitar Teluk Thailand, tepatnya berada di 9.3 derajat LU, 101.0 derajat BT.

Berdasarkan analisis tanggal 30 November 2021, angin maksimum di sekitar Bibit Badai Tropis 94W mencapai 20 knot (37 km/jam) dengan tekanan udara minimum di sekitar pusatnya mencapai 1.005 hPa.

Bibit Badai Tropis 94W bergerak ke arah barat dan menjauhi wilayah Indonesia. Dalam 24 jam ke depan masih berada pada kategori menengah untuk menjadi sistem Siklon Tropis.

Bibit siklon tropis lainnya mulai terbentuk di sekitar Samudra Hindia barat daya Lampung, yaitu Bibit Siklon Tropis 92S, tepatnya di posisi 7.0 LS, 102.5 BT dengan tekanan udara minimum di sekitar pusatnya mencapai 1009 hPa dan kecepatan angin maksimum di sekitar pusatnya mencapai 20 knot (37 km/jam).

Sistem Bibit Siklon 92S bergerak ke arah tenggara-selatan. Suatu kriteria bahwa Bibit Siklon dapat dikatakan meningkat menjadi Siklon Tropis adalah apabila kecepatan angin maksimum di sekitar sistemnya mencapai minimal 35 knot (65 km/jam).

"Dalam 24 jam kedepan keberadaan Siklon Tropis Nyatoh, Bibit Siklon Tropis 94W dan 92S dapat memberikan dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca di wilayah Indonesia," tambah Guswanto.

Dampak tersebut berupa potensi Hujan intensitas sedang - lebat di wilayah Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Lampung, Bengkulu, Banten, Jawa Barat, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Sulawesi Utara, Maluku Utara dan Papua Barat.

Serta gelombang 1,25 - 2,5 meter di Perairan Kepulauan Anambas dan Natuna, Perairan barat Bengkulu, Perairan selatan Banten, Samudera Hindia selatan Jawa Barat, Perairan Kepulauan Sangihe, Laut Maluku bagian Selatan, Perairan Bitung, Laut Halmahera, dan Perairan utara Papua Barat hingga Papua.

Gelombang dengan tinggi 2,5 - 4,0 meter di Laut Natuna Utara, Samudra Hindia selatan Banten, Samudra Hindia Barat Bengkulu, Perairan timur Pulau Enggano, Perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian barat, Teluk Lampung bagian selatan, Perairan Kepulauan Talaud, Laut Maluku bagian Utara, Perairan utara Halmahera, dan Samudra Pasifik utara Halmahera hingga Papua. Kemudian tinggi gelombang 4,0 - 6,0 meter di Samudra Hindia barat Lampung.

Gelombang Tinggi di Laut Natuna

Imbas Bibit Siklon Tropis 94W, BMKG Peringatkan Gelombang Tinggi di Laut Natuna

Merdeka.com 2021-11-29 20:31:19
Bibit Siklon Tropis 94W. ©2021 Antara

Jakarta Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) BMKG menyatakan adanya pertumbuhan Bibit Siklon Tropis 94W yang terbentuk di sekitar Laut China Selatan atau sebelah selatan Kamboja. Deputi Bidang Meteorologi Guswanto menyatakan, sistem bibit Siklon Tropis 94W bergerak ke arah barat dan menjauhi wilayah Indonesia.

Pihaknya menyebut dalam 24 jam ke depan masih berada pada kategori rendah untuk menjadi sistem Siklon Tropis.

“Keberadaan Bibit Siklon Tropis 94W ini membentuk daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) yang memanjang dari wilayah Vietnam bagian selatan hingga Teluk Thailand yang mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar sistem dan di sepanjang daerah konvergensi tersebut,” kata Guswanto Dalam keterangannya, Senin (29/11).

BMKG mengimbau masyarakat untuk menghindari kegiatan pelayaran di wilayah perairan yang terdampak. Kemudian, menghindari daerah rentan mengalami bencana seperti lembah sungai, lereng rawan longsor, pohon yang mudah tumbang, tepi pantai dan lainnya.

“Ketiga mewaspadai potensi dampak seperti banjir/bandang/banjir pesisir, tanah longsor dan banjir bandang terutama di daerah yang rentan,” pungkasnya.

Bibit Siklon Tropis 94W ini dapat memberikan dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca di wilayah Indonesia sebagai berikut;

1. Potensi Hujan intensitas Sedang - Lebat di wilayah Aceh, Sumatra Utara, Riau dan Kepulauan Riau.
2. Tinggi gelombang 1.25 - 2.5 meter (Moderate): di Perairan Kep. Anambas dan Natuna
3. Tinggi gelombang 2.5 - 4.0 meter (Rough Sea): di Laut Natuna Utara

Reporter: Delvira Hutabarat

Penyebab Angin Kencang di Jakarta

Mengenal Siklon Tropis Paddy yang Sempat Membuat Angin Kencang di Jakarta

Merdeka.com 2021-11-24 12:25:31
Siklon Tropis. ©2021 Istimewa

Warga Jakarta dihebohkan dengan peristiwa angin kencang pada Selasa (23/11) malam. Pepohonan bergoyang kencang. Bahkan pintu koridor bus Transjakarta pun ikut berguncang malam itu.

Koordinator Bidang Prediksi dan Peringatan Cuaca BMKG, Miming Saepudin mengungkap, angin kencang yang terjadi dampak dari siklus tropis paddy.

Miming mengatakan, fenomena alam tersebut memang terjadi jauh di seletan Samudra Hindia. Namun, dampak bisa dirasakan di Indonesia.

"Salah satunya adalah fenomena angin kencang yang memang terjadi diwilayah Jakarta," kata Miming saat dihubungi merdeka.com, Rabu (24/11).

Catatan BMKG, kecepatan angin pada malam kemarin mencapai 28 Km sampai 46 Km per jam. Angin kencang itu terjadi di Cengkareng, Kemayoran, Halim, dan Tanjung Priok.

"Kami memberikan analisis memang kondisi tersebut, secara tidak langsung, sebagai dampak keberadaan Siklon Tropis Paddy di selatan Samudra Hindia," katanya.

©2021 @infoBMKG


Apa itu Siklon Tropis Paddy?

Dikutip dari badan meteorologi Australia, siklon tropis Paddy memiliki kecepatan angin maksimum bisa mencapai rata-rata 130 km/jam dengan perkiraan tekanan minimum 973 hPa.

Siklon ini mulai tampak dan berkembang di atas Samudra Hindia Selatan Tenggara Pulau Christmas pada pukul 10.00 pagi waktu Australia, Senin (22/11). Pusat Tropical Cyclone Paddy terletak di garis lintang 13,8°S dan garis bujur 108,0°BT atau sekitar 440 km tenggara Pulau Christmas.

Paddy bergerak ke arah barat daya dengan kecepatan 8 km/jam. Kecepatan angin mencapai 95 km/jam. Tekanan permukaan minimum adalah 997 mb.

Badai petir terkuat di siklon Paddy terjadi di tenggara dan barat laut pusat siklon. Angin dengan kekuatan badai tropis meluas sejauh 120 km dari pusat Tropical Cyclone Paddy. Paddy bergerak di atas air yang Temperatur Permukaan Lautnya mendekati 27˚C.

Miming mengatakan, dalam 24 jam ke depan, mulai hari ini Rabu (24/11), siklon sudah mulai berkurang. Sebab, siklon tropis paddy sudah mulai melemah.

“Bahkan, saat ini kita mengidentifikasi pelemahan itu sudah menjadi X, X tropical siklon peddy tapi siklonnya masih ada,” katanya.

Miming menambahkan, seiring dengan melemahnya siklon tropis peddy, maka potensi angin kencang di wilayah, Jakarta juga sudah mulai turun.


Berdampak ke Indonesia

Namun dia memprediksi, siklon tropis akan terus terjadi hingga beberapa bulan ke depan. Hal ini berdampak pada cuaca di Indonesia. Periode November hingga April 2022.

Jadi, kata dia, kewaspadaan potensi siklon di selatan tentunya harus diwaspadai mulai November hingga April

“Kalau bicara mengenai siklon tropis yang saat ini, Paddy ini hari ini sudah mulai melemah,” tutur dia.

Kata dia, tetapi dalam dua hari ke depan, kemungkinan efek siklon Paddy masih ada. Tapi sudah melemah, dampaknya sudah kecil untuk di wilayah Indonesia.

Miming mengatakan, siklon tropis paddy ini dipicu oleh fenomena pergantian angin muson dari timuran menjadi baratan. Maka musim siklon di selatan pun akan muncul.

Menurut dia, siklon paddy memang musiman muncul. Saat ini, sudah masuk ke dalam siklus paddy untuk muncul.

“Dan dari sisi dinamika atmosfer cukup mendukung dimana suhu muka laut sebagai bahan bakar siklon itu cukup hangat di Samudra Hindia,” terang dia.

Kemudian, ditambah angin mendukung, dan adanya gelombang atmosfer untuk tumbuhnya siklon tropis Paddy ini, kata dia.

Baca juga:
BPBD DKI Sebut Angin Kencang Dampak Siklon Tropis Paddy Menjauhi Jabodetabek
3 Rumah di Konawe Rusak Diterjang Angin Kencang, 2 Warga Luka
BMKG Deteksi Siklon Tropis Paddy Sebabkan Hujan dan Angin Kencang Sudah Punah
Temukan Pohon Tumbang di Jakarta, Segera Hubungi 112
Siklon Tropis Paddy, BMKG Prediksi Pulau Jawa Alami Hujan & Angin Kencang
Angin Kencang Rusak 15 Rumah Warga di Sinjai

Waspada Water Spout

BMKG Imbau Warga Waspadai Fenomena Water Spout di Perairan Bali

Merdeka.com 2021-11-11 20:43:59
Fenomena waterspout muncul di perairan Bali. ©2021 Merdeka.com

Penampakan angin puting beliung terjadi di Perairan Kabupaten Buleleng, Bali, dan menjadi viral di media sosial, pada Kamis (11/11).

Dalam caption video yang diunggah oleh akun @denpasarnow bahwa peristiwa tersebut terlihat dari Ponjok Batu, Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali. Dari kejauhan terlihat angin puting beliung tersebut berputar di perairan tersebut.

Dwi Hartanto selaku Koordinator Bidang Data dan Informasi Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar, Bali, mengatakan bahwa angin puting beliung tersebut adalah fenomena alam water spout yang terjadi pada musim pancaroba.

"Iya, itu fenomena water spout, yang muncul di laut. Biasanya muncul pada musim pancaroba dan musim hujan," kata Dwi, saat dihubungi Kamis (11/11) malam.

Namun, fenomena tersebut tidak akan terus terjadi dan biasa muncul kalau ada awan
awan cumulonimbus atau jenis awan kumulus yang bercampur dengan badai guntur dan hujan lebat. "Tidak (akan terus ada), biasanya muncul kalau ada awan cumulonimbus," imbuhnya.

Ia juga meminta masyarakat agar selalu waspada terutama para nelayan jika ada fenomena water spout untuk tidak mendekati pusaran angin puting beliung tersebut. Selain itu, sebagai wilayah Bali sudah memasuki musim pancaroba dan berpotensi hujan lebat yang bisa mengakibatkan banjir, tanah longsor dan lain sebagainya.

"Iya warga harap berhati-hati jangan mendekat ke pusaran tersebut. Kami menghimbau kepada masyarakat agar berhati-hati, karena di Bali sudah memasuki musim hujan, yang bisa mengakibatkan banjir, tanah longsor, dan juga angin kencang seperti angin puting beliung dan water spout," ujar Dwi.

Petir dan Angin Kencang di Aceh

BMKG Imbau Warga Waspadai Bibit Siklon di Pesisir Barat Aceh

Merdeka.com 2021-11-09 17:34:09
BMKG. ©2014 Merdeka.com

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas 1 Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh, menyampaikan saat ini mulai terdeteksi tumbuhnya bibit siklon tropis 91B di Samudera Hindia sebelah Barat Aceh. Warga diimbau waspada terhadap potensi bencana alam.

“Sebab kondisi tersebut berpotensi terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang. Serta dapat menyebabkan bencana banjir dan longsor, hingga tanggal 9, 10, dan 11 November 2021,” kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas 1 Sultan Iskandar Muda, Nasrol Adil, Selasa (9/11).

Dia menjelaskan, bibit siklon 91B ini membentuk di daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) yang memanjang di pesisir barat hingga selatan Aceh.

Mulai dari Banda Aceh, Aceh Besar, Sabang, Aceh Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, Aceh Singkil, dan Simeulue, dan daerah pertemuan angin (konfluensi) di Selat Malaka sebelah Timur Aceh.

Kondisi tersebut, Nasrol menerangkan, dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan-awan konvektif yang menyebabkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.

“Yang bahkan disertai juga dengan petir dan angin kencang di sepanjang daerah konvergensi dan konfluensi tersebut,” ujarnya.

Pihaknya pun telah menyurati Gubernur Aceh Nova Iriansyah, meminta untuk menginstruksikan jajarannya di kabupaten dan kota agar siaga terhadap bencana alam berupa banjir, banjir bandang, angin kencang, dan tanah longsor.

Informasi Cuaca Hingga Awal 2022

Informasi Tentang Cuaca Hujan Akhir 2021 hingga Awal 2022

Merdeka.com 2021-11-24 15:30:00
Ilustrasi hujan. wallpaperflare.com

Informasi tentang cuaca hujan penting penting untuk terus diikuti karena berpengaruh terhadap kegiatan sehari-hari bahkan hingga kelangsungan bisnis seseorang. Mengetahui informasi tentang cuaca hujan membuat seseorang dapat mengambil keputusan yang tepat yang tidak merugikannya.

Cuaca hujan tampaknya memang seperti cuaca umum yang wajar. Namun hujan deras yang berlangsung berhari-hari dapat menyebabkan banjir yang berujung membahayakan nyawa seseorang atau merusak jadwal perjalanan serta acara tertentu.

Akhir tahun, terutama di bulan November dan Desember adalah bulan-bulan di mana hujan turun cukup sering sehingga mengubah beberapa kebiasaan seseorang. Sebelum merencanakan sesuatu seperti penyelenggaraan acara outdoor maupun lainnya, sebaiknya Anda melihat informasi tentang cuaca hujan akhir tahun 2021 hingga awal 2022, berikut ini:


Pembagian Musim di Indonesia

Sudah menjadi fakta umum bahwa Indonesia adalah negara tropis yang memiliki dua musim yakni musim kemarau dan musim hujan.

Tingginya tingkat tingkat keragaman cuaca dan iklim di berbagai wilayah di Indonesia disebabkan oleh karena letak geografisnya yang berada di antara Benua Asia dan Benua Australia, di antara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia, dilalui garis khatulistiwa, terdiri dari pulau dan kepulauan yang membujur dari barat ke timur, serta dikelilingi oleh luasnya lautan.

Selain itu, keragaman iklim dan cuaca ini juga dipengaruhi oleh fenomena global seperti El Niño Southern Oscillation (ENSO) dan Indian Ocean Dipole (IOD), fenomena regional, seperti sirkulasi angin monsun Asia-Australia, daerah pertemuan angin antar tropis atau Inter Tropical Convergence Zone (ITCZ), dan kondisi suhu permukaan laut sekitar wilayah Indonesia seperti yang dikutip dari Buku Prakiraan Musim Hujan 2021/2022, oleh BMKG.

©2021 Merdeka.com

Menurut BMKG, distribusi curah hujan rata-rata bulanan di Indonesia dibagi menjadi dua kelompok yakni:

1. Daerah-daerah yang mempunyai batas yang jelas secara klimatologis antara periode musim hujan dan periode musim kemarau, yang selanjutnya disebut daerah Zona Musim ( ZOM ).

2. Daerah-daerah yang tidak mempunyai batas yang jelas secara klimatologis antara periode musim hujan dan musim kemarau, yang selanjutnya disebut daerah Non Zona Musim (Non ZOM).

Informasi prakiraan musim memiliki empat informasi penting meliputi awal musim, perbandingannya terhadap rata-rata selama 30 tahun, sifat hujan pada musim tersebut, dan puncak musim.

©2021 Merdeka.com

Prakiraan Musim Hujan 2021/2022 pada 342 Zona Musim (ZOM) di Indonesia menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah diprakirakan mengalami Awal Musim Hujan 2021/2022 pada kisaran bulan Oktober dan November 2021 sebanyak 232 ZOM atau 67,8% dari 342 ZOM.

Jika dibandingkan terhadap rata-ratanya selama 30 tahun (1981- 2010), awal musim hujan 2021/2022 di sebagian besar daerah yaitu 157 ZOM (45,9%) diprakirakan maju, sedangkan wilayah lainnya diprakirakan sama terhadap rata-ratanya 132 ZOM (38,6%) dan mundur terhadap rata-ratanya sebanyak 53 ZOM (15,5%).

Sifat Hujan selama Musim Hujan 2021/2022 di sebagian besar daerah yakni sebanyak 244 ZOM (71,4%) diprakirakan Normal, sedangkan wilayah lainnya Atas Normal sebanyak 88 ZOM (25,7%) dan diprakirakan Bawah Normal sebanyak 10 ZOM (2.9%).

Puncak Musim Hujan 2021/2022 di sebagian besar wilayah Zona Musim (ZOM) diprakirakan terjadi pada bulan Januari dan Februari 2022 sebanyak 244 ZOM (71,3%) seperti yang dilansir dari laman BMKG.


Persiapan untuk Cuaca Ekstrem

Sebelum Hujan Deras Menerjang

Tak hanya informasi tentang cuaca hujan saja yang penting, tapi juga cara kita mengantisipasinya. Melindungi bagian luar rumah adalah langkah pertama ketika mempersiapkan rumah untuk hujan lebat. Berjalan di sekitar luar dan tinjau area ini:

Begitu badai datang, tidak banyak yang bisa dilakukan saat hujan turun.