Dua pemuda yang menyandang title Crazy Rich kini tengah berurusan dengan pihak Kepolisian. Keduanya, Indra Kesuma alias Indra Kenz yang dikenal Crazy Rich Medan dan Doni Salmanan Crazy Rich Bandung.
Keduanya, selaku afiliator sama-sama terjerat pasal dugaan penipuan melalui aplikasi trading. Jika Indra Kenz leat aplikasi Binomo, Doni Salmanan dijerat melalui Quotex.
Pelapor Indra Kenz, Maru Nazara awalnya melaporkan Indra ke Polda Metro Jaya, namun pelaporan itu ditarik penyidik Bareskrim Polri dengan nomor laporan B/0058/II tertanggal 3 Februari 2002 tentang dugaan tindak pidana judi online dan/atau penyebaran berita bohong atau hoaks melalui media elektronik.
Sedangkan, Doni Salmanan dilaporkan oleh RA pada 3 Februari 2022 lalu ke Bareskrim Polri dengan nomor laporan LP:B/0059/II/2022/SPKT/Bareskrim Polri.
Kuasa Hukum RA, Bayu Manuhutu, pelapor Doni Salmanan mengungkap latar belakang pelaporan kliennya.
©2022 Merdeka.com Bayu mengatakan awalnya RA, kliennya menonton akun youtube channel King Salaman yang diketahui milik Doni Salmanan. "Pada beberapa video yang klien kami tonton melihat video kendaraan mewah dari motor hingga mobil mewah yang katanya hasil dari trading binary option Quotex," kata Bayu saat berbincang dengan merdeka.com, Rabu (9/3). Tergiur dengan cuan yang diraih Doni, kata Bayu, kliennya lantas berminat gabung dalam grup VIP telegram Doni Salmanan. "Pada grup tersebut Doni Salmanan menjadi mentor trading," ungkapnya. Sayangnya, segala jurus yang diajarkan kepada grup member telegram, tidak semulus arahan Doni. "Bahkan, klien kami tidak pernah menang, hampir total kalah," tuturnya. Setali tiga uang, menyusul kekalahan yang terus dialami RA, beredar kabar menyebut adanya keuntungan dikantongi afiliator, yakni Doni dari trader yang kalah. Tak tanggung-tanggung, cuan yang diperoleh sebesar 70 persen. "Bahwa setelah viral dimedia dijelaskan oleh mantan afiliator jika trader kalah maka afiliator mendapatkan keuntungan hingga 70 persen. Bahwa setelah mendapat informasi tersebut klien kami merasa dikelabui oleh sistem yang ternyata hanya menguntungkan platform quotex dan afiliator," bebernya. Selain kabar tersebut, ada satu lagi pemicu RA memutuskan untuk melaporkan Doni Salmanan. Yakni, adanya deposit untuk join grup. "Menurut keterangan RA untuk masuk group VVIP DS memang ada minimal deposit dan join menggunakan link referral DS di platform Quotex," ungkapnya. Akhirnya, RA memutuskan untuk melaporkan Doni ke polisi. "Maka pada tanggal 3 Februari 2022 RA selaku klien kami Bayu Manuhutu SH & Rekan, melaporkan kasus ini ke SPKT Bareskrim Mabes Polri." Pembelaan Doni Salmanan Kemudian, Doni Salmanan lantas membuat video klarifikasi. Dalam video berjudul 'Doni Salmanan Bubarin Grup VVIP Quotex Nya' yang diunggah akun bernama AHA Motovlog, Doni memberikan pembelaan. Video yang diunggah pada 7 Februari 2022 lalu, Doni menyebut tidak ada paksaan yang ia berikan kepada para trader, member grup VVIP telegram. Nampak potongan capture Doni di dalam grup menjawab gaduh pelaporan di luar sana. "Nama saya sangat dijatuhkan mengenai afiliasi. Padahal afiliasi itu adalah hal yang sah-sah saja menurut saya. Siapapun bisa menjadi afiliasi. Sekarang publik yang tidak tahu apa-apa jadi menilai bahwasanya afiliasi itu penipu, makan duit haram, padahal kenyataannya tidak seperti itu," tulis Doni Salmanan dalam pesan di group VIP itu. Ia berdalih, tidak pernah melakukan paksaan ke seseorang untuk bertrading. Seluruh biaya pendaftaran, deposit uang dan rugi yang dialami para trader, member di bawahnya dilakukan secara sadar. Oleh para trader. "Saya tidak pernah mengajak paksa orang untuk trading, kalian daftar dengan tangan kalian sendiri secara sadar, sadar saat menyetujui prosedur broker saat melakukan pendaftaran, deposit dengan sadar, profit dengan sadar, dan lose saat sadar," tuturnya. Akhirnya, Doni memutuskan untuk menutup akun VVIP Group Telegram Membernya. Pun, ia mengimbau para trader agar menarik uang mereka dari aplikasi jika ragu. "Nah dengan adanya isu seperti ini dengan berat hati saya menyatakan untuk menghentikan kegiatan binary option bersama kalian. Dan per hari ini saya akan melepaskan tanggung jawab saya dengan kalian para member di group ini yang sedang trading di binary options," katanya. "Jika kalian merasa ragu dan lain sebagainya, kalian bisa tarik dana kalian masing-masing dan stop melakukan semua instrumen trading karena trading itu sangat high risk. Apabila suatu saat ada trouble dengan platform binary option, saya tidak akan bisa bantu karena saya bukan orang dalam yang bisa membantu trouble kalian," kata Doni Salmanan.