'Kita Petarung, Bukan Ayam Sayur'

Beredar Video Reaksi Kasad Jenderal Dudung: Kita Petarung Jangan Jadi Ayam Sayur

Merdeka.com 2022-09-14 13:54:11
Kasad Dudung. Instagram @dudungabdurachman ©2022 Merdeka.com

Beredar video Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Dudung Abdurachman menanggapi pernyataan anggota Komisi I DPR Effendi Simbolon yang diduga memojokkan TNI. Dalam video yang berdurasi dua menit empat puluh lima detik, Dudung meminta anggotanya tak diam saja atas pernyataan Effendi.

“Kita jadi petarung, jadi jagoan. Jangan jadi ayam sayur. Saya lihat itu diam semua. jelas?” kata Dudung dalam video yang dilihat Liputan6.com, Rabu (14/9/2022).

Dalam video tersebut, Dudung tak ingin harkat dan martabat TNI AD yang diinjak oleh mereka yang tidak berwenang. Dia pun mengancam, jangan salahkan anggotanya jika akan mengamuk bila terus merasa terinjak.

“Jangan salahkan nanti prajurit kita ngamuk gitu loh,” wanti Dudung.

Dudung meminta, seluruh matra darat untuk mulai bergerak dan membuktikan kepadanya jika TNI AD tidak bisa disepelekan oleh seorang politisi.

“Saya tekankan lagi tidak ada lagi pengkondisian dari Effendi Simbolon untuk minta minta ke wilayah, Nggak usah takut kita, kalian nggak usah takut. Saya minta ini buktikan ya, jangan kemudian diam saja!,” Dudung menutup.

'Jangan Takut, Saya Tanggung Jawab'

Video Kasad Jenderal Dudung: Jangan Takut, Silakan Bergerak, Saya Tanggung Jawab!

Merdeka.com 2022-09-14 14:26:52
Jenderal Andika dan Kasad Dudung. Agus Suparto/Biro Kepresidenan

Beredar video Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman. Dalam video tersebut, terlihat Dudung di depan prajurit TNI tengah menanggapi pernyataan anggota Komisi I DPR Fraksi PDI Perjuangan Effendi Simbolon yang bernada memojokan TNI.

Dalam video berdurasi dua menit empat puluh lima detik itu, terdengar Dudung Abdurachman mengingatkan bahwa prajurit TNI adalah petarung, jangan jadi ayam sayur.

Jika ada yang tidak terima dengan perkataan Effendi Simbolon, Dudung mempersilakan anak buahnya untuk bergerak.

"Silakan kalian bergerak, berdayakan FKPPI dan segala macam untuk tidak menerima penyampaian Effendi Simbolon, masif, lakukan," kata Dudung dalam video yang dilihat Liputan6.com, Rabu (14/9)

"Enggak usah ada yang takut ya. Enggak usah takut kalian dicopot segala macam, saya tanggung jawab," sambungnya.

Dalam video tersebut, Dudung tak ingin harkat dan martabat TNI AD yang diinjak oleh mereka yang tidak berwenang. Dia pun mengancam, jangan salahkan anggotanya jika akan mengamuk bila terus merasa terinjak.

"Jangan salahkan nanti prajurit kita ngamuk gitu lho," wanti Dudung.

Dudung meminta, seluruh matra darat untuk mulai bergerak dan membuktikan kepadanya jika TNI AD tidak bisa disepelekan oleh seorang politisi.

"Saya tekankan lagi tidak ada lagi pengkondisian dari Effendi Simbolon untuk minta minta ke wilayah, Nggak usah takut kita, kalian nggak usah takut. Saya minta ini buktikan ya, jangan kemudian diam saja!" kata Dudung.

Sebelumnya, Anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon mengaku, adanya perbedaan antara Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa dengan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurrahman begitu terasa. Hal ini tak ingin berdampak pada institusi TNI.

"Kami mendapat informasi cukup lama dari sejak mereka baik Pak Andika sebagai Panglima dilantik, dan Pak Dudung sebagai Kasad. Mungkin selama ini bagi kami ya itu hal yang biasa ada perbedaan pandangan pendapat, tetapi kemudian lama-lama kan terasa itu. Jadi hal-hal yang jadi serius menyangkut berdampak kepada kinerja daripada TNI sendiri," kata Effendi kepada wartawan, Kamis (8/9).

Oleh karena itu, ia ingin agar dua jenderal TNI bintang empat tersebut datang bersamaan dan menjelaskan terkait dengan perbedaan atau hubungan keduanya.

"Kami semua merasa ya perlu menanyakan kepada mereka pada Jenderal Andika, Jenderal Dudung. Masalah ini, tolong dijelaskan itu forumnya kemarin, tetapi Pak Dudung Abdurachman enggak datang. Kita ingin datang bersamaan, sehingga mendapatkan penjelasan dari pihak yang ada," jelasnya.

Kasad Dudung Singgung Harga Diri TNI

Video Kasad Tanggapi Effendi Simbolon: Harga Diri & Kehormatan Diinjak Kok Kita Diam

Merdeka.com 2022-09-14 14:20:11
Kasad Jenderal Dudung. ©2022 Merdeka.com

Beredar sebuah video merekam Kasad Jenderal Dudung Abdurachman memberikan arahan diduga kuat menyikapi pernyataan politikus PDIP, Effendi Simbolon. Anggota Komisi I itu membandingkan TNI dengan ormas dan menyebutnya sebagai gerombolan.

Kasad menilai ucapan Effendi Simbolon telah melukai harga diri dan kehormatan TNI. Dia meminta prajurit mengambil sikap.

"Jangan kita diam saja, dia itu siapa? Gak berpengaruh. Harga diri, kehormatan kita, kok diinjak-injak sama dia," kata Dudung dalam video berdurasi 2 menit 45 detik yang dilihat Liputan6.com, Rabu (14/6).

Pernyataan Keras Jenderal Dudung

Pernyataan Lengkap Kasad Dudung dalam Video Tanggapi Effendi Simbolon

Merdeka.com 2022-09-14 14:01:43
Video Kasad Dudung Abdurachman. ©2022 Merdeka.com

Beredar rekaman video Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal Dudung Abdurachman menyinggung pernyataan anggota Komisi I DPR Effendi Simbolon. Video berdurasi 2 menit 45 detik itu menggambarkan reaksi Kasad Dudung dan instruksinya kepada anak buahnya.

Berikut transkrip lengkap pernyataan Jenderal Dudung terkait ucapan Effendi Simbolon

Kita jadi petarung, jadi jagoan. Jangan jadi ayam sayur. Saya lihat itu diam semua. jelas? Lihat tanggal 26 September, buktikan ke saya.

Jangan kita diam saja, Dia itu siapa? Tidak berpengaruh. Harga diri, kehormatan kita, kok diinjak-injak sama dia. Karena saya tahu juga dia dapat angin masalahnya. Sehingga kita duduk semua, diam.

Ke depan tidak ada lagi orang-orang seperti itu. Saya sudah diajarin apa yang harus disampaikan di media, jangan salahkan nanti prajurit kita ngamuk gitu loh. Prajurit kita ini di grup, di kelompok, di grup tamtama sudah bergelora sudah panas. Kelompok bintara sudah marah. Kok kita kelompok perwira santai-santai saja gitu loh? Tidak ada yang saya lihat pangdam yanng bergerak sedikit pun. Apa takut jabatannya dilepas atau gimana?

Danrem-dandim juga saya lihat santai saja, meninabobokan jabatannya. Jangan terbiasa seperti itu saya minta, ya.

Silakan kalian bergerak, berdayakan FKPPI dan segala macam untuk tidak menerima penyampaian Effendi Simbolon. Massif, lakukan. Tidak usah ada yang takut ya. Tidak usah takut kalian dicopot segala macam, saya tanggung jawab.

Nah, saya minta ini buktikan ya. Jangan kemudian diam saja, takut pangkat dan jabatannya dicopot. Kalian sudah bisa buktikan apa yang saya lakukan kepada negara ini.

Pangkat dan jabatan itu Gusti Allah, Tuhan yang ngatur. Bukan siapa pun ya, bukan siapa pun. Jadi tidak usah takut kalau harga diri dan kehormatan diinjak-injak, kok kita diam saja gitu loh?

Saya tidak lihat ada letkol, kolonel, ngomong, bintang 1, bintang 2 ngomong, bergejolak gitu loh. Tidak ada yang saya lihat itu. Diam-diam saja, dan dia pun akhirnya merasa benar ya.

Saya tekankan lagi tidak ada lagi pengkondisian dari Effendi Simbolon untuk minta minta ke wilayah, Tidak usah takut kita, kalian tidak usah takut. Tidak berpengaruh, Komisi I itu tidak berpengaruh ya. Dia kerjanya hanya minta.

Kronologi Effendi Simbolon Sebut TNI Gerombolan

Effendi Simbolon Minta Maaf, Ceritakan Kronologi saat Sebut Gerombolan TNI

Merdeka.com 2022-09-14 12:21:46
Effendi Simbolon Minta Maaf. ©2022 Merdeka.com/Ahda Bayhaqi

Anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon menyampaikan permohonan maaf atas pernyataannya yang mengatakan TNI bersikap melebihi organisasi masyarakat (Ormas). Bahkan sebelumnya, dia menilai TNI seperti gerombolan yang tidak memiliki kepatuhan terhadap pimpinan.

Dia mengungkapkan, pernyataan gerombolan TNI itu disampaikan dalam rapat kerja antara Komisi I dengan Kementerian Pertahanan, Panglima TNI dan staf. Mereka kala itu membahas anggaran Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKA-KL).

“Memang karena masih pagu indikatif, enggak banyak bahasan,” kata Effendi di ruang Fraksi PDIP DPR RI, Rabu (14/9).

'Saya Mohon Maaf'

Effendi Simbolon Minta Maaf Sebut TNI Gerombolan

Merdeka.com 2022-09-14 12:15:45
Effendi Simbolon jenguk Emir Moeis. ©2013 Merdeka.com/dwi narwoko

Anggota Komisi I DPR dari Fraksi PDIP, Effendi Simbolon menyampaikan permohonan maaf atas ucapannya menyebut TNI melebihi ormas dan gerombolan. Pernyataan Effendi membuat sejumlah pihak geram.

"Saya dari lubuk hati paling dalam, saya minta maaf perkataan yang menyinggung menyakiti, tidak nyaman di hati prajurit dari Tamtama, Bintara, Perwira bahkan sesepuh," kata Effendi dalam jumpa pers di ruangan Fraksi PDIP, Gedung DPR, Jakarta, Rabu (14/9). Dalam jumpa pers itu hadir Wakil Ketua Komisi I, Utut Adianto.

Effendi mengatakan, sebenarnya tidak berniat membuat tersinggung atas ucapannya menyebut TNI sebagai gerombolan dan membandingi dengan ormas. Menurutnya, saat itu dia sedang memberikan gambaran bilamana prajurit TNI tidak patuh dan terjadi disharmoni.

"Sejujurnya saya tidak pernah men-stigmakan TNI gerombolan tapi lebih kepada kalau tidak ada kepatuhan dan harmoni, seperti gerombolan ormas," jelasnya.

Kirim WA Minta Maaf ke Dudung Belum Direspons

Sudah Minta Maaf ke Panglima TNI Andika, Effendi Simbolon: Pak Dudung Belum Respons

Merdeka.com 2022-09-14 13:08:55
Effendi Simbolon Minta Maaf. ©2022 Merdeka.com

Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDIP Effendi Simbolon telah bertemu Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa untuk meminta maaf terkait pernyataan TNI sebagai gerombolan. Dia juga telah berupaya menemui Kasad Jenderal Dudung Abdurachman namun belum direspon.

"Ke pak Dudung belum direspons saya sudah minta waktu saya akan hadir sendiri, saya bertanggungjawab apa yang saya sampaikan saya bertanggungjawab apa yang menjadi sikap apa yang saya sampaikan," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (14/9).

"Dan itu pertanggungjawaban saya kepada tuhan. Saya juga punya kehormatan, kehormatan saya akan saya bawa ke pusara saya. Saya akan pertanggungjawabkan itu," dia menambahkan.

Kontroversi Effendi Simbolon

Sederet Ucapan Kontroversi Effendi Simbolon hingga Berujung Minta Maaf ke TNI

Merdeka.com 2022-09-14 13:21:24
Effendi Simbolon Minta Maaf. ©2022 Merdeka.com

Anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon melontarkan sederet ucapan menyinggung institusi Tentara Nasional Indonesia (TNI). Berbagai pihak TNI kemudian mengecam pernyataan politisi PDIP ini. Hingga akhirnya Effendi menyampaikan permintaan maaf atas pernyataannya tersebut.

Dalam rapat antara Komisi I DPR RI dengan TNI di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin (12/9), Effendi menyebut TNI seperti gerombolan yang tidak punya kepatuhan. Bahkan, dia membandingkan TNI dengan organisasi masyarakat (ormas).

"Ini TNI kayak gerombolan ini. Lebih-lebih Ormas, jadinya. Tidak ada kepatuhan," kata Effendi dalam video.

Pernyataan tersebut dilontarkan Effendi mengomentari isu ketidakharmonisan antara Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dengan Kasad Jenderal Dudung Abdurrachman sebelumnya.

Kasad Dudung: Jangan Sok Tahu dan Paling Mulia

Belajar dari Kasus Effendi Simbolon, Kasad Dudung: Jangan Sok Tahu dan Paling Mulia

Merdeka.com 2022-09-14 16:37:16
Kasad Dudung. Instagram @dudungabdurachman ©2022 Merdeka.com

Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal Dudung Abdurachman mengingatkan kepadaanggota DPR RI Effendi Simbolon dan yang lainnya, agar tidak berbicara di luar fakta. Sebab, Dudung mengatakan penyampaian Effendi beberapa waktu lalu menyakiti hati prajurit TNI.

"Kalau tidak tahu, tidak paham tentang fakta dan bukti sebenarnya jangan asal bicara, jangan asal bicara. Karena itu menyakitkan oleh seluruh prajurit. Saya tekankan kepada seluruh prajurit, saya lihat di media sosial banyak yang menyampaikan kemarahannya. Saya minta hentikan, cukup, beliau pun hari ini sudah minta maaf," jelasnya.

Menurut Dudung, TNI pada umumnya tetap solid, tidak ada perbedaan-perbedaan. Bahkan Dudung dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa juga selalu harmonis sebagai atasan dan bawahan.

"Kalau saya dengan pak Andika ada perselisihan sedikit itu biasa, perbedaan itu biasa. Pejabat lama dengan pejabat baru itu biasa. Siapa pun, di sini ada bupati, wakil bupati berbeda itu biasa," ucapnya.

Dudung mengaku tetap solid dengan Andika dan petinggi TNI lainnya tidak seperti ucapan Effendi Simbolon. Dia kembali mengingatkan agar Effendi tidak bersikap sok tahu dan merasa benar sendiri.

"Kita masih solid, kita masih melaksanakan perintah-perintah. Ini salah satunya terkait ketahanan pangan, inikah perintah. Salah satunya perintah dari Panglima TNI. Maka jangan sok taulah, yang nggak ngerti apa-apa seakan-akan paling bener sendiri, paling mulia sendiri," tegas Dudung.

"Harus secara komprehensif kalau terima laporan, menerima ungkapan. Harus secara kompherensif, tidak serta merta ditelan begitu saja. Ini berbahaya menurut saya, tapi saya yakin TNI angkatan Darat akan solid. Saya katakan hentikan karena dia tidak mewakili anggota dewan, apa yang dia ucapan tidak mewakili partainya," pungkasnya.

Jenderal Dudung: TNI Gerombolan, Menyakitkan Saya!

Effendi Simbolon Minta Maaf ke TNI, Ini Respons Kasad Dudung

Merdeka.com 2022-09-14 16:16:30
Kasad Dudung di Riau. ©2022 Merdeka.com

Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal Dudung Abdurachman memerintahkan anak buahnya di seluruh Tanah Air untuk berhenti marah ke anggota DPR RI Effendi Simbolon. Sebab, Effendi telah meminta maaf ke TNI karena ucapannya beberapa waktu lalu.

"Saya dengar hari ini pak Effendi Simbolon meminta maaf. Artinya menurut saya memang beliau punya hak konstitusional sebagai anggota dewan, tapi kami TNI, khususnya TNI Angkatan Darat punya kehormatan dan harga diri," ujar Dudung saat kunjungan ke Riau, Rabu (14/9).

Menurut Dudung, kehormatan dan harga diri TNI tidak boleh diganggu oleh siapapun. Apalagi, kata Dudung, TNI disibukkan dengan kegiatan operasi di daerah dan membantu rakyat.

"Ini yang tidak boleh diganggu, kami TNI AD melaksanakan tugas-tugas. Baik di daerah operasi maupun tugas-tugas lainnya untuk membantu rakyat ini luar biasa. Kasihan prajurit-prajurit kita," jelasnya.

Dudung yakin, ucapan Effendi beberapa waktu lalu yang menyebutkan TNI sebagai gerombolan, merupakan perbuatan pribadi yang tidak mewakili DPR RI serta partai PDIP.

"Saya yakin bahwa yang disampaikan pak Effendi Simbolon tidak mewakili anggota dewan. Apalagi mewakili partainya, setahu saya PDI Perjuangan itu betul-betul sangat dekat dengan TNI AD, selalu perhatian kepada wong cilik," tegas Dudung.

Dudung menilai anggota DPR RI lainnya tidak sama dengan Effendi Simbolon. Sebab, Dudung merasakan keharmonisan dengan DPR RI saat melaksanakan kegiatan berbagai rapat.

"Tidak mungkin mewakili partai maupun mewakili anggota dewan. Anggota Komisi I semuanya baik, semua baik, setahu saya baik. Karena selama ini kami mengikuti RDP itu hal-hal baik yang disampaikan," kata dia.

"Jadi kalau menyampaikan kalau TNI seperti gerombolan, lebih-lebih dari ormas itu menyakitkan bagi saya, saya sudah lama bertugas di daerah-daerah operasi," tambahnya.

TNI Solid, Jangan Main-Main

Brigjen Tatang: TNI Solid, Jangan Main-Main!

Merdeka.com 2022-09-13 11:20:56
Cerita Brigjen TNI Tatang saat Jadi Dandim. YouTube TNI AD ©2021 Merdeka.com

Komandan Korem 064/Maulana Yusuf Brigjen TNI Tatang Subarna merespons isu disharmoni yang dilontarkan Anggota Komisi I DPR Effendi Simbolon. Tatang dengan tegas menyatakan bahwa saat ini tiga matra TNI Angkatan Darat, Udara maupun Laut tidak ada masalah dan semuanya solid terutama di Banten.

"Darat Laut Udara di Banten tidak ada masalah, saya yang berada di ujung barat pulau Jawa, TNI solid tidak ada masalah," kata Tatang, Serang, Senin (12/9).

Menurutnya, dengan adanya seorang tokoh politik mengatakan isu disharmoni, dinilai hanya ingin mengadu domba antara Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal Dudung Abdurachman dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

"Makanya ada yang mengatakan tokoh politik kalau TNI tidak solid hanya mencari cari saja enggak ada, kita solid bangga rakyat manakala melihat TNI solid," tegasnya.

Tatang menegaskan TNI solid. Dia mengultimatum pihak lain agar tidak main-main dengan TNI. "Satu TNI solid, jadi ada tokoh tuh yang mengatakan bahwa tidak kompak, TNI kaya gerombolan. jangan main main kami terus terang dikatakan seperti gerombolan itu waduh, bukti nih bahwa TNI kompak darat laut, udara," pungkasnya.