Timnas Amerika Serikat gagal meraih poin dari Wales dalam laga perdana grup B Piala Dunia 2022, Senin (22/1) dini hari. Kedua tim berbagi angka setelah hasil akhir 1-1.

Meski meraih hasil imbang, ada satu fakta menarik yang ditorehkan oleh Timnas Amerika Serikat.

Di mana datang dari sosok pencetak gol untuk Amerika Serikat, Timothy Weah. Sosok pemuda 22 tahun ini ternyata adalah putra dari seorang Presiden Liberia dan juga Legenda AC Milan, George Weah.

Timothy Weah telah menjalani debut bersama Timnas Amerika Serikat sejak 2018 dan sudah mencatatkan 25 penampilan dengan torehan tiga gol untuk Negeri Paman Sam.

Berbeda Kewarganegaraan

Fakta menarik lainnya adalah, meski menjadi anak kandung dari seorang Presiden Liberia, George Weah, Timothy Weah justru membela negara berbeda dari sang ayah.

Berbicara sosok George Weah sendiri bukalah sosok asing di kancah dunia sepak bola.

George Weah sendiri merupakan mantan pesepak bola Liberia dan menjadi satu-satunya pemain asal Afrika yang sempat meraih penghargaan Ballon d Or saat dirinya membela AC Milan tahun 1995 silam.

Punya Dua Paspor

Kembali ke sosok Timothy Weah, ternyata data Transfermarkt, Timothy Weah tidak tercantum sebagai pemain berpaspor Liberia, melainkan Prancis dan AS.

Dia juga telah tergabung dengan Timnas AS sejak di tim U-15 pada 2015 lalu.

Kini usai gol perdananya di panggung Piala Dunia 2022, bukan tidak mungkin putra dari George Weah ini menorehkan prestasi lainnya di hajat besar Piala Dunia kali ini.

Reporter: Andra

Baca juga:
Pemerintah Beri Lampu Hijau Nobar Piala Dunia, Asal Taat Prokes
Potret Bola 'Al Rihla' yang Digunakan di Piala Dunia 2022, Ternyata Buatan Indonesia
Piala Dunia 2022: Link Live Streaming Argentina vs Arab Saudi
Aksi Suporter Jepang Bersihkan Sampah di Laga Pembuka Piala Dunia 2022, Banjir Pujian
Paling Mahal Sepanjang Sejarah, Ini Harga & Cara Beli Tiket Piala Dunia Qatar
Piala Dunia 2022: Ronaldo Ingin 'Sekakmat' Messi Lebih dari Permainan Catur

Enner Valencia, pemain Timnas Ekuador bisa jadi merupakan 'mimpi buruk' bagi Timnas Qatar dalam laga perdana Piala Dunia 2022. Pasalnya, dia menjadi pencetak dua gol sekaligus tokoh yang membuat kekalahan pertama tuan rumah.

Pemain kelahiran San Lorenzo, Ekuador itu membobol gawang Qatar pada menit 16 dan 31. Dia pun menjadi pemain pertama yang berhasil mencetak gol di Piala Dunia 2022.

Enner Valencia merupakan penyerang Fenerbahce yang bergabung sejak musim panas 2020. Musim ini, dia tampil produktif di Liga Turki dengan mencetak 13 gol dan 4 assist dari 12 penampilan.

Jebolan Caribe Junior

Enner Valencia merupakan jebolan Caribe Junior U-20. Tempat dimana mantan bintang Manchester United, Antonio Valencia memulai karier sepak bolanya.

Pada tahun 2008, Enner Valencia pindah ke Emelec U-20 hingga mendapat kesempatan promosi ke tim senior dua tahun kemudian. Namun, dia sempat kesulitan mendapat tempat.

Dia mulai bermain reguler bersama Emelec pada tahun 2012. Setahun kemudian, Enner Valencia memenangi Liga Ekuador bersama klub tersebut.

3 Gelar Top Skor

Sepanjang karier profesionalnya bersama klub, Enner Valencia berhasil meraih 3 gelar top skor. Pertama, dia menjadi pencetak gol terbanyak Copa Sudamericana 2012/2013.

Enner Valencia juga mampu menjadi penyerang paling produktif di Liga Meksiko pada musim 2013/2014. Dia mencetak 18 gol bersama CF Pachuca.

Terakhir, Enner Valencia mendapat sepatu emas Liga Champions CONCACAF. Dia mencetak 7 gol dari 8 pertandingan bersama Tigres UANL.

Top Skor Sepanjang Masa Ekuador

Enner Valencia juga merupakan top skor sepanjang masa Timnas Ekuador. Dia telah membukukan 37 gol bersama La Tri dari 75 penampilannya.

Itu termasuk dua gol ke gawang Qatar pada partai pembuka Piala Dunia 2022. Dia membantu Timnas Ekuador mengalahkan tuan rumah dengan skor 2-0.

Enner Valencia membela Timnas Ekuador sejak 1 Maret 2012. Sebelumnya, dia pernah tampil di Piala Dunia 2014 yang berlangsung di Brasil.

Berkarier di Premier League

Enner Valencia pernah merasakan atmosfer kompetisi terbaik di dunia, Premier League. Dia bergabung dengan West Ham pada musim panas 2014 setelah bermain di Liga Meksiko.

Penyerang 33 tahun tersebut juga sempat dipinjamkan ke Everton pada musim panas 2016. Total, dia bermain di Liga Inggris selama kurang lebih 3 tahun.

Namun, Enner Valencia tidak terlalu produktif ketika bermain di Premier League. Dia hanya mencetak 11 gol dan 8 assist dari 75 penampilan bersama West Ham dan Everton.

Dikejar Polisi

Enner Valencia pernah menjadi 'buronan' polisi pada tahun 2016 karena tersangkut kasus hukum di negaranya. Dia dilaporkan menunggak tunjangan putrinya sebesar Rp220 juta.

Polisi bahkan memantaunya ketika pertandingan Ekuador melawan Chile pada kualifikasi Piala Dunia 2018. Polisi juga mengejarnya saat Enner Valencia ditandu menuju ambulans.

Enner Valencia juga sudah diburu polisi sejak sesi latihan Timnas Ekuador. Saat itu, dia memang jarang pulang kampung karena bermain di Inggris.

Disadur dari Bolanet/Gia Yuda Pradana

Baca juga:
Sempat Satu Timnas, Kini Xavi Simons ke Piala Dunia 2022, Justin Hubner ke Indonesia
Menguak Banyak Kursi Kosong di Laga Perdana Piala Dunia 2022 Qatar vs Iran
Korea Selatan Andalkan 3 Pemain Kunci di Piala Dunia 2022, Siapa Saja?
Heboh! Millie si Unta Prediksi Hasil Inggris vs Iran, Ini Ramalannya
Curhat Salima Mukansanga, Wasit Wanita Piala Dunia 2022
Tetap Kece Namun Sopan, WAGs Timnas Inggris Sewa Fashion Stylist Selama di Qatar
Souq Waqif Tempat Nongkrong di Qatar Sembari Nunggu Pertandingan Piala Dunia 2022

Mantan pemain timnas Argentina, Sergio Aguero bertolak menuju Qatar untuk mendukung negaranya pada Piala Dunia 2022. Ada cerita menarik mengiringi perjalanannya.

Dalam akun instagram miliknya, Aguero membagikan momen saat dirinya 'dikepung' fans sepak bola Brasil karena berada dalam pesawat yang sama menuju Qatar.

Aguero yang terlihat duduk di kursi terpaksa geleng-geleng saat mengetahui suporter Brasil menyanyikan yel-yel. Diyakini nyanyian itu bukan untuk mendukung dirinya atau timnas Argentina.

Mendengar dan menyaksikan hal itu, Aguero hanya sesekali garuk-garuk kepala dan tak memprotes aksi mereka tersebut. Unggahannya pun ditayangkan kembali dalam akun Instagram @espnfc.

"@kunaguero terjebak dalam penerbangan penuh penggemar Brasil menuju Qatar," tulis akun Instagram tersebut dalam caption video yang diunggahnya, Jumat (18/11).

Unggahan itu mendapat respons ratusan komentar dan puluhan ribu likes dari warganet. Mayoritas mengaku tergelitik dan tak sedikit juga yang menyemangati pemain tersebut.

Argentina berada di Grup C

Grup C Piala Dunia 2022 mempertemukan Argentina, Meksiko, Polandia dan Arab Saudi. Di atas kertas tentu Argentina menjadi tim yang paling diunggulkan.

Namun begitu, yang cukup menarik ialah melihat peluang tim yang bakal menjadi 'kuda hitam' merecoki Argentina maupun tim lainnya.

Meksiko bisa jadi merupakan tim kedua, namun kemampuan Polandia juga tidak bisa dianggap remeh.

Profil Timnas Argentina

Tak dipungkiri, Argentina menjadi tim favorit yang bakal lolos dari persaingan Grup C ini. Tim asuhan Lionel Scaloni ini memiliki sederet modal mentereng sebelum berangkat ke Qatar dengan meraih gelar Copa America 2021, Finalissima 2022, serta menuai hasil positif selama Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Amerika Selatan.

Nama-nama pemain seperti Lionel Messi, Lautaro Martinez, hingga Lisandro Martinez diprediksi akan menjadi penopang performa Argentina selama di Piala Dunia 2022 nanti. Terlebih bagi Messi, ajang tersebut bisa menjadi turnamen terakhir yang akan diikuti Messi mengingat ia sudah berusia 35 tahun.

Dengan motivasi ekstra tersebut, Messi bersama kolegannya akan tampil habis-habisan untuk menambah koleksi dua trofi Piala Dunia yang sudah dimenangkan oleh timnas Argentina.

Reporter: Jule Saputra

Baca juga:
Tiba di Qatar, Luka Modric dan Timnas Kroasia Modis dengan Setelan Jas
Intip Latihan Para Wasit Piala Dunia 2022
Jaga Mental, FIFA Lindungi Sosmed Pemain Piala Dunia 2022 dari Ujaran Kebencian
Jelang Piala Dunia 2022, Penjualan Jersey Timnas Laris Manis di Tanah Abang
Ada Laporan 8 Pemain Ekuador Disuap agar Kalah Lawan Qatar di Pembukaan Piala Dunia

Kapten Timnas Argentina Lionel Messi mendapat ancaman dari juara tinju dunia, Saul 'Canelo' Alvarez usai diduga melecehkan jersey Meksiko di Piala Dunia 2022 Qatar.

Canelo menunjukkan kemarahannya kepada Messi yang dianggap menendang Jersey Meksiko. Kemarahan itu dia luapkan lewat akun Twitter pribadi miliknya.

"Apakah kalian melihat Messi membersihkan lantai dengan seragam dan bendera kami, dia lebih baik berdoa kepada Tuhan agar saya tidak menemukannya," kata Alvarez melalui akun Twitter pribadinya, dikutip media asal Inggris, independent, Selasa (29/11).

"Sama seperti saya menghormati Argentina, dia harus menghormati Meksiko!," lanjut petinju itu.

"Saya tidak berbicara tentang negara secara keseluruhan, hanya tentang omong kosong yang dilakukan Messi," imbuhnya.

Sebelumnya, dalam sebuah video yang beredar di media sosial, Messi terlihat melepas sepatu di ruang ganti usai pertandingan Argentina vs Meksiko di Piala Dunia 2022. Selanjutnya, mantan bintang Barcelona itu diduga menendang jersey Meksiko yang berada di lantai.

Ada berbagai cerita di luar lapangan selama Piala Dunia 2022 bagi setiap pemain untuk tampil. Salah satunya pemain Senegal Boulaye Dia.

Sebelum Senegal menumbangkan Qatar dengan skor 3-1 di laga kedua Grup A Piala Dunia 2022 (25/11/2022), mungkin tak banyak yang tahu siapa itu Boulaye Dia.

Namun, satu golnya ke gawang tim tuan rumah dalam pertandingan itu, mengubah segalanya. Kini Boulaye Dia banyak mendapat sorotan di Piala Dunia 2022.

Pemain kelahiran 16 November 1996 ini menempuh jalan berliku sampai bisa merasakan panggung Piala Dunia bersama Senegal.

"Butuh waktu lama bagi saya untuk sampai ke sini, karena tiga atau empat tahun lalu saya masih bermain sebagai pemain amatir," ungkapnya, dilansir dari Marca, Selasa (29/11/2022).

"Ini adalah Piala Dunia pertama saya dan saya bangga telah mencetak gol," lanjut Boulaye Dia.

Boulaye mengungkap kisah hidupnya yang mengalami pasang surut sebelum akhirnya bisa menjadi pemain sepakbola tampil di Piala Dunia 2022.

Kapten tim nasional (Timnas) Korea Selatan, Son Heung-min menangis setelah timnya kalah dari Ghana pada pertandingan lanjutan Grup H Piala Dunia 2022, Senin (28/11) malam WIB. Menariknya, di tengah momen haru tersebut, seorang staf pelatih Ghana mencuri kesempatan untuk melakukan foto selfie dengan Son Heung-min.

Pada laga yang berlangsung di Stadion Kota Pendidikan, Ar-Rayyan, Qatar, Korea Selatan harus menyerah 2-3 atas Ghana. Padahal tim berjuluk Ksatria Taeguk itu sempat menyamakan kedudukan menjadi 2-2 setelah tertinggal 0-2.

Kekalahan pada matchday 2 tersebut bakal menyulitkan Timnas Korea Selatan melaju ke putaran berikutnya. Pasalnya, untuk bisa lolos ke babak 16 besar Piala Dunia 2022, skuad asuhan Paulo Bento harus bisa mengalahkan Timnas Portugal pada partai pamungkas mereka, Kamis (2/12).

Pemain Kanada, Alphonso Davies menjadi pencetak gol tercepat dalam Piala Dunia 2022. Rekor tersebut dia dapatkan saat timnya menjamu Kroasia dalam laga kedua Grup F.

Sayang gol Davies yang dibuat pada detik ke-68 belum mampu membuat timnya menang atas lawannya.

Gol Davies tercipta berawal dari serangan cepat dari sudut kanan berlanjut umpan jauh ke kotak pinalti, Davies langsung menyundul bola dan menkonversi menjadi gol. Meski demikian, gol Davies belum masuk 10 besar gol tercepat dalam sejarah piala dunia.

Daftar Gol Tercepat

Gol tercepat masih dipegang oleh penyerang Turki, Hakan Sukur. Dirinya berhasil menciptakan gol ke gawang Korea Selatan dalam waktu 11 detik di Piala Dunia 2022. 

Usai kick off dimulai, pemain Korsel ketika itu melakukan blunder hingga bola berhasil direbut dan dilesakkan menjadi gol oleh Sukur.

Berikut daftar gol tercepat

1. Hakan Sukur 2002 (Turki vs Korsel); 11 detik

2. Vaclav Masek 1962 (Ceko vs Meksiko); 15 detik

3. Ernest Lehner 1934 (Jerman-Austria); 25 detik

4. Bryan Robson 1982 (Inggris vs Prancis); 28 detik

5. Clint Dempsey 2014 (USA-Ghana); 30 detik

6. Bernard Lacombe 1978 (Prancis vs Italia); 31 detik

7. Arne Nyberg 1938 (Swedia vs Hungaria); 35 detik

8. Emile Veinante 1938 (Prancis vs Belgia); 35 detik

9. Adalbert Desu 1930 (Romania vs Peru); 50 detik

9. Seung Zin Pak 1966 (Korea Utara vs Portugal); 50 detik

10. Celso Ayala 1998 (Paraguay-Nigeria); 52 detik

10. Mathias Jorgensen 2018 (Denmark vs Kroasia); 55 detik

Baca juga:
Kalah dari Maroko di Piala Dunia, Warga Belgia Rusuh di Brussel
Link Live Streaming Korsel vs Ghana: Partai Harus Menang
Federasi Sepak Bola AS Hilangkan Kata Allah dari Bendera Iran di Klasemen Piala Dunia
Aksi Alphonso Davies Cetak Gol Tercepat di Piala Dunia 2022
Pemain Tertua Brasil di Piala Dunia 2022: Banyak yang Meragukan Kemampuan Saya
Link Live Streaming Brasil vs Swiss: Berebut Amankan Tiket 16 Besar

Ulul Albab El Ibrahim atau biasa disapa Brow jadi salah satu anak Indonesia yang beruntung karena bisa bergandengan tangan dengan mega bintang Timnas Portugal Cristiano Ronaldo di Piala Dunia 2022.

Hal itu dirasakannya saat menjadi player escort pertandingan antara Timnas Portugal melawan Timnas Ghana di Stadion 974, Kamis (24/11).

Dalam wawancara bersama tim SCM di Qatar, Brow bercerita jika dirinya sempat grogi ketika bergandengan tangan dengan Ronaldo.

"Sempat takut dan senang, (takut karena) ada empat puluh ribu orang yang lihat," kata Brow.

Brow ©2022 Merdeka.com

Bro menceritakan, Ronaldo tidak mengucapkan sepatah kata pun, namun dirinya mengaku eks bintang Real Madrid itu sempat mengelus kepalanya.

"Dia (Ronaldo) enggak bilang apa-apa," ceritanya.

Terpilih Jadi Player Escort

Ayah Brow, Budi Prasetyo mengungkapkan awal mula anaknya hingga bisa terpilih sebagai player escord di pertandingan Portugal vs Ghana.

Pertama, mereka lebih dahulu mendapat penawaran dari sekolah Brow untuk mendapatkan tugas tersebut. 

"Dari situ kami isi form lalu submit ke sekolah alhamdulillah terpilih," ungkapnya.

Usai terpilih menjadi player escort, mereka masih belum mengetahui pertandingan apa yang akan menjadi tugas Brow mendampingi pemain. 

"Setelah terpilih kita belum tau pertandingan mana yang akan diikuti Brow, bbrpa minggu setelah itu ada 2 kemungkinan antara Argentina atau Portugal," terangnya.

Setelah beberapa pekan, mereka baru dapat kabar jika Brow akan bertugas mendampingi pemain dalam laga Portugal vs Ghana.

"Setelah beberapa minggu lagi, baru diketahui teman-teman Brow akan dampingi Portugal lawan Ghana."

Tidak Tahu akan Dampingi Ronaldo

Meski sudah mengetahui di mana Brow akan bertugas, namun mereka terkejut saat ternyata Brow berkesempatan mendampingi eks bintang Real Madrid tersebut.

"Saya Alhamdulillah seneng sekali sangat tidak menyangka Brow bisa keturutan menggandeng pemain yang diidolakan dan enggak menyangka sama sekali semoga jadi awal baik" terangnya.

Budi sendiri mengaku tidak melihat langsung aksi anaknya tersebut.

"Saya melihat dari televisi," ucapnya.

Brow Ogah Keramas

Brow dan Ronaldo ©2022 Instagram/Indonesiaindoha

Terkesan dengan belaian di rambutnya oleh Ronaldo, ada cerita unik dari orang tua Brow. Menurut mereka, sang anak masih senang bahkan tidak percaya mendapat perlakuan halus tersebut.

"Iya betul banget Ibrohim tidak mau keramas setelah 7 hari nanti, karena dielus Ronaldo tidak mau hilang biar ada rasa-rasanya," ujar Ibunda Brow, Avida Prasetyo sembari tertawa.

Sebelumnya, dikutip dari KBRI Indonesia di Qatar, Brow merupakan pelajar kelas 5 Al Khor International School (AKIS). Brow, lahir dari pasangan Budi Prasetyo dan Avida Prasetyo. Keduanya saat ini bekerja di Qatar.

Sejak kecil Brow sudah mencintai sepak bola. Saat ini dirinya bergabung dengan klub Al Khor Football Community (AFC) junior. Sebuah komunitas sepak bola yang dibentuk warga negara Indonesia di Qatar.

Nasib nahas harus diterima kiper Iran Alireza Beiranvand di laga perdana grup B Piala Dunia 2022. Bagaimana tidak, Alireza Beiranvard harus menyudahi laga lebih cepat karena mengalami cedera.

Alireza turun menjadi penjaga gawang utama Iran saat menjamu Inggris di Khalifa International Stadium, Qatar, pada Senin (21/11). Laga ini merupakan laga perdana grup B Piala Dunia Qatar 2022.

Laga baru berjalan tujuh menit petaka datang untuk Alireza. Dirinya bertabrakan dengan rekan sendiri dan harus mendapatkan perawatan.

Bahkan akibat insiden ini membuat laga dihentikan selama 13 menit. Kiper Iran Alireza sejatinya sempat memaksa untuk melanjutkan pertandingan. Namun dirinya harus rela ditarik keluar dan digantikan oleh Hosseini sebagai penjaga gawang Timnas Iran saat melawan Inggris di laga perdana Grup B Piala Dunia 2022 di menit ke-19.

Teknologi menjadi salah satu hal yang diunggulkan dalam Piala Dunia 2022 di Qatar. Salah satunya yang terdapat di dalam bola Al Rihla.

Perlu diketahui, bola piala dunia 2022 kali ini memiliki teknologi yang bisa terhubung dengan beberapa titik teknologi yang dapat diterima 32 tim offisial dalam satu pertandingan.

Al Rihla bisa terhubung dengan Semi Automated Offside Technology (SAOT). Teknologi ini merupakan yang pertama kali digunakan dalam dunia sepak bola. SAOT dan VAR mendukung video asisten wasit dan ofisial pertandingan di lapangan, memungkinkan mereka membuat keputusan offside yang lebih cepat, lebih akurat, dan dapat direproduksi.

Untuk bagiannya, Al Rihla, yang dilengkapi dengan sensor gerak Inertial Measurement Unit (IMU), akan memainkan peran penting dalam menyelesaikan panggilan offside yang lebih dekat dalam pertadingan Piala Dunia 2022.

Sebuah relief yang dipamerkan di Museum Arkeologi Nasional di Athena, Yunani, memperlihatkan seorang pemuda Yunani berlatih menahan sebuah bola di pahanya di depan seorang anak kecil. Itu adalah gambaran paling primitif olah raga sepak bola yang berusia setidaknya 2.400 tahun dan sangat mungkin mengungkap asal mula sepak bola di Yunani kuno.

Gambar relief itu seolah bercerita bagaimana pria itu memperlihatkan kemampuannya mengolah bola di depan anaknya.

Dilansir dari laman Greek Reporter, Ahad (20/11), menurut para arkeolog, relief yang memperlihatkan sosok bermain bola itu berasal dari abad ke-4 Sebelum Masehi (400-375 Sebelum Masehi).

Sepak bola kuno di Yunani disebut Episkyros

Episkyros adalah permainan sepak bola di masa Yunani kuno yang dimainkan oleh dua tim terdiri dari 12 sampai 14 orang dengan satu bola. Aturan permainan kala itu boleh menggunakan tangan.

Tujuan permainan itu adalah melempar bola di atas kepala pemain lawan. Kemudian ada garis putih yang disebut sykros di antara kedua tim dan ada garis putih lagi di belakang masing-masing tim.

Bola harus berpindah ke tim lawan tiap kali ada anggota tim yang terdesak berdiri di belakang garis putih.

Versi lain dari Episkyros pernah dimainkan di Sparta saat