Piala Dunia 2022 Qatar mencapai puncaknya pada Minggu (18/12), di mana Argentina jumpa Prancis dalam laga final yang digelar di Stadion Lusail Iconic.

Laga final Piala Dunia 2022 Argentina vs Prancis, dapat disaksikan melalui siaran langsung di SCTV, Indosiar, jaringan tv satelit Nex Parabola dan streaming di aplikasi OTT Vidio.

Pemenang pertandingan final Piala Dunia 2022 antara Argentina vs Prancis akan menerima hadiah USD 42 juta atau sekitar Rp655,869 miliar. Sementara runner-up akan mendapatkan USD 30 juta atau Rp468,478 miliar.

Kroasia yang mengalahkan Maroko 2-1 dalam perebutan medali perunggu atau urutan ketiga di Stadion Khalifa International, Sabtu (17/12), berhak mendapatkan hadiah sebesar USD 27 juta atau Rp421,63 miliar. Sedangkan Maroko yang finis di urutan keempat membawa pulang USD 25 juta atau Rp390,398 miliar.

Sedangkan, Brasil, Belanda, Portugal, dan Inggris, yang takluk di babak perempat final masing-masing akan mendapatkan USD 17 juta atau Rp265,471 miliar. Sementara tim yang bermain di babak 16 besar yakni AS, Senegal, Australia, Polandia, Spanyol, Jepang, Swiss, dan Selatan Korea masing-masing akan mendapatkan USD 13 juta atau Rp203 miliar.

Lalu, 16 tim lain yang gugur di babak grup atau tidak dapat mencapai 16 besar mendapat hadiah hiburan masing-masing USD 9 juta atau Rp140,54 miliar. Nilai hadiah yang diperoleh masing-masing negara tersebut, belum termasuk uang partisipasi di putaran final Piala Dunia 2022 sebesar USD 1,5 juta atau Rp23,42 miliar.

Hadiah di Piala Dunia 2022 lebih besar dibandingkan empat tahun lalu di Rusia 2018, di mana Prancis yang tampil jadi pemenang mendapatkan USD 38 juta atau Rp 593,40 miliar.

Sementara runner up mendapatkan USD 28 juta, negara peringkat ketiga USD 24 juta, posisi keempat USD 22 juta. Negara yang mencapai perempat final USD 16 juta, babak 16 besar USD 12 juta dan negara yang hanya tampil di babak grup USD 8 juta.

Reporter: Mohamad Taufik

Sumber: Liputan6.com

Putaran Piala Dunia 2022 telah mencapai semifinal. Keempat semifinalis, yakni Argentina, Kroasia, Maroko dan Prancis bakal berjibaku merebut tiket final lewat babak 4 besar yang pertandingan-pertandingannya akan mereka lakoni, Rabu (14/12) dan Kamis (15/12) dini hari WIB.

Selanjutnya, timnas yang menang pada laga semifinal nanti akan bertemu pada babak final yang dijadwalkan berlangsung di Stadion Lusail Iconic, Lusail, Qatar, pada Minggu (18/12) malam WIB.

Tentu sulit memprediksi tim mana yang akan lolos ke babak final sekaligus menjadi kampiun Piala Dunia 2022, setelah melihat banyaknya kejutan yang terjadi sepanjang turnamen ditambah catatan perjalanan para semifinalis.

Namun, telah heboh di Twitter soal munculnya ramalan tentang pemenang Piala Dunia 2022. Hasil ramalan itu menyebut bahwa gelar juara bakal diraih oleh timnas yang belakangan cukup menyedot perhatian penggila sepak bola.

Perdebatan siapa The GOAT alias Greatest of All Time antara Lionel Messi vs Cristiano Ronaldo tampaknya sudah harus diakhiri setelah Argentina menjadi juara Piala Dunia 2022. Ya, Messi membawa Argentina juara dan menjadi kepingan terakhir bagi megabintang itu menjelang pensiun. Hal itu berbeda dengan Ronaldo yang gagal memiliki trofi piala dunia di penghujung karirnya.

Argentina berduel melawan Prancis di final Piala Dunia 2022 di Lusail Stadium, Minggu (18/12/2022) malam WIB. Tim Tango langsung unggul dua gol berkat aksi Messi dan Angel di Maria di babak pertama.

Di babak kedua pemainan Argentina menurun. Alhasil Prancis bisa membalas dua gol sekaligus melalui Kylian Mbappe. Duel pun terpaksa dilanjutkan ke babak extra time.

Di babak itu Messi dan Mbappe sama-sama mencetak satu gol dan skor 3-3 bertahan sampai usai. Pemenang pun harus ditentukan via adu penalti.

Pada akhirnya Argentina menang 4-2 atas Prancis. Kemenangan ini langsung membuat banyak pihak memuji Messi. Orang-orang kompak memberikan status GOAT kepada Messi.

Pemain Timnas Argentina, Lionel Messi menegaskan belum akan pensiun dari negaranya usai meraih juara Piala Dunia 2022, Minggu (19/12) malam.

Sebelumnya, Messi berhasil meraih pemain terbaik Piala Dunia 2022 usai membawa Argentina juara setelah mengalahkan Prancis di final. Dalam partai itu, La Pulga (julukan Messi) mencetak dua gol.

Di usia 35 tahun Messi berhasil memecahkan rekor penampilan Piala Dunia terbanyak pada hari Minggu (19/12), dia tampil sebanyak 26 pertandingan. Bulan lalu, Ia sempat menyatakan bahwa turnamen ini akan menjadi yang terakhir baginya.

Belum Akan Pensiun

©2022 REUTERS

Namun, setelah memenangkan satu-satunya kehormatan besar yang menghindarinya dalam karirnya yang sarat trofi, Messi mengatakan kepada TyC bahwa dia berniat untuk terus bermain untuk Argentina lebih lama lagi.

"Saya memenangkan Copa America dan Piala Dunia dalam waktu singkat," kata Messi dikutip dari ESPN.

"Saya menyukai apa yang saya lakukan, berada di tim nasional, dan saya ingin terus menjalani beberapa pertandingan lagi menjadi juara dunia."

"Saya akan membawa Piala itu ke Argentina untuk menikmatinya bersama Anda," tambahnya.

Messi mengatakan itu adalah realisasi dari impian masa kecilnya untuk membantu Argentina meraih gelar juara dunia pertama mereka sejak Diego Maradona membawa trofi tersebut di Meksiko pada 1986.

"Itu adalah impian masa kecil siapa pun," kata Messi.

"Saya beruntung telah mencapai segalanya dalam karir ini. Ini gila, lihat bagaimana dia (Piala Dunia), dia cantik. Aku sangat menginginkannya. Aku punya visi bahwa ini akan menjadi ... dia semakin dekat."

"Kami menderita, tapi kami sudah memilikinya (Piala Dunia). Saya ingin menutup karir saya dengan ini. Saya tidak bisa lagi meminta yang lain, terima kasih Tuhan, dia memberi saya segalanya," tambahnya.

Diterima Timnas Argentina

Pelatih kepala Argentina Lionel Scaloni mengatakan dalam konferensi pers pasca pertandingan bahwa Messi akan selalu diterima bermain untuk Argentina.

"Pertama-tama, kita perlu menyelamatkan dia dari akhir yang tidak baik dari Piala Dunia 2026," kata Scaloni.

"Jika dia ingin terus bermain, dia akan bersama kami. Saya pikir dia lebih dari berhak untuk memutuskan apakah dia ingin terus bermain atau apa yang ingin dia lakukan dengan kariernya."

"Merupakan kesenangan besar bagi kami untuk melatih dia dan rekan satu timnya. Segala sesuatu yang dia sampaikan kepada rekan satu timnya adalah sesuatu yang tak tertandingi, sesuatu yang belum pernah saya lihat sebelumnya - seorang pemain, orang yang memberikan begitu banyak kepada rekan satu timnya," tuntasnya.

Baca juga:
Momen Argentina Meraih Juara Piala Dunia 2022
Daftar Lengkap Pemenang Piala Dunia 2022: Juara, Top Skor dan Pemain Terbaik
Final Piala Dunia 2022: Mbappe Top Skor, Messi Pemain Terbaik
VIDEO: Dramatis, Argentina Juara Piala Dunia 2022!
Juara Piala Dunia 2022: Argentina!
Kemeriahan Upacara Penutupan Piala Dunia 2022 Jelang Laga Final Argentina vs Prancis

Timnas Argentina berhasil mengalahkan Prancis dalam final Piala Dunia 2022 di Lusail Stadium, Minggu (18/12) malam. Mereka menang 4-2 melalui adu pinalti setelah bermain imbang 3-3 di 120 menit.

Dalam laga final, Messi juga berhasil meraih gelar individu sebagai pemain terbaik dalam Piala Dunia 2022.

Usai pembacaan gelar individu, dilanjutkan pemberian trofi kepada runnerup dan dilanjutkan pemberian trofi Piala Dunia 2022 kepada pemenang dalam pertandingan tersebut.

Menjadi pemenang dalam pertandingan itu, kapten Argentina, Lionel Messi berkesempatan menjadi orang pertama yang mengangkat trofi piala dunia. Sebelumnya, Ia lebih dahulu didapuk untuk mengenakan bisht atau jubah tradisional bangsa Arab oleh Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani.

Bisht Simbol Kemahsyuran

Dikutip dari Arab News, bisht merupakan jubah panjang tradisional yang telah digunakan ribuan tahun oleh bangsa Arab. Biasanya dikenakan di atas thobe atau tunik sepanjang mata kaki.

Jubah ini biasanya berwarna hitam, coklat, abu-abu, krem atau putih, itu adalah pakaian paling tradisional Saudi, dan salah satu yang paling bergengsi, terkait dengan royalti, kekayaan dan upacara.

Bisht populer di Arab Saudi, juga dipakai di negara-negara Teluk lainnya. Bisht biasanya dikenakan pada acara-acara khusus seperti pernikahan, tetapi anggota keluarga kerajaan hampir selalu terlihat memakainya.

Bishts, seperti jenis pakaian lainnya, memiliki kualitas yang beragam. Salah satu pembuat bisht paling terkenal di Al-Ahsa, Abdullah Jafar Al-Qattan, mulai mengerjakan bisht pada usia 7 tahun. Berasal dari keluarga pembuat bisht dari beberapa generasi (nama Al-Qattan berarti pembuat kapas), dia memuji ayahnya karena kecintaannya pada pakaian.

Baca juga:
Messi: Saya Belum Pensiun dari Timnas Argentina Usai Piala Dunia 2022
Messi Angkat Trofi Piala Dunia 2022
Momen Argentina Meraih Juara Piala Dunia 2022
Daftar Lengkap Pemenang Piala Dunia 2022: Juara, Top Skor dan Pemain Terbaik
Final Piala Dunia 2022: Mbappe Top Skor, Messi Pemain Terbaik
VIDEO: Dramatis, Argentina Juara Piala Dunia 2022!
Juara Piala Dunia 2022: Argentina!

Argentina keluar sebagai pemenang Piala Dunia 2022 di Qatar setelah mengalahkan Prancis melalui adu pinalti. Pertandingan final tersebut disebut-sebut terbaik karena memang sangat seru.

Dalam wawancaranya pasca final Piala Dunia 2022, Lionel Messi mengaku ia belum ingin buru-buru pensiun. Ia mengatakan masih ingin bermain bersama skuad Argentina dan menikmati status sebagai juara bertahan Piala Dunia.

"Ini adalah impian setiap anak kecil, saya beruntung telah mencapai segalanya dan apa yang saya lewatkan ada di sini," serunya pada TyC Sports.

"Saya menikmati berada di tim nasional dan skuad, saya ingin terus menjalani beberapa pertandingan lagi (bersama Argentina) sebagai juara dunia," seru Messi.

Duel sengit bakal tersaji di partai final Piala Dunia 2022. Di mana Argentina vs Prancis bertarung di final Piala Dunia 2022, Qatar. Argentina dan Prancis bakal bersaing untuk menjadi yang terbaik di Stadion Lusail, Minggu (18/12/22) malam pukul 22:00 WIB.

Pertarungan keduanya tentu diharapkan bisa bertarung sengit dan menyuguhkan pertandingan penutup yang ciamik. Apalagi bila berkaca dari keduanya, laga final nanti menjadi pertarungan antara Lionel Messi dan Kylian Mbappe.

Ya, Lionel Messi yang berupaya menutup perjalanan kariernya di Timnas Argentina dengan torehan sejarah juara Piala Dunia. Kylian Mbappe yang juga ingin menorehkan sejarah bersama Timnas Prancis dengan membawa negaranya juara Piala Dunia dua kali berturut-turut.

Namun sebelum duel antara Lionel Messi dan Kylian Mbappe tersaji, ternyata panggung final Piala Dunia kerap memberikan momen tersendiri. Setidaknya ada beberapa momen di final Piala Dunia terdahulu yang mungkin telah tergores di tinta sejarah.

Final Piala Dunia 1938

Partai final di edisi ini mempertemukan Italia melawan Hungaria. Laga ini sendiri dimenangkan oleh Italia dengan skor 4-2.

Dua pemain Italia yakni Silvio Piola dan Gino Colaussi menjadi bintang lewat masing-masing dua gol mereka. Hungaria sendiri mencetak dua gol lewat Titkos dan Sarosi.

Kemenangan ini membuat Italia menorehkan sejarah karena berhasil menjadi juara secara dua kali berturut-turut.

Sebab pada edisi sebelumnya yakni Piala Dunia 1934 Italia juga menang dengan skor 2-1 atas Cekoslovakia lewat gol Raimundo Orsi dan Angelo Schiavo.

Final Piala Dunia 1950

Pada edisi ini, mempertemukan tuan rumah Brasil menjamu Uruguay. Edisi ini pun memiliki kenangan tersendiri untuk publik Brasil yang memadati Stadion Maracana kala itu.

Final ini juga membuat sejarah dengan rekor penonton terbanyak. Di mana 190 ribu penonton memadat Stadion Maracana. Hingga kini, tak ada yang menyamai rekor tersebut.

Namun selain rekor penonton terbabyak, partai final ini memberikan kesan tersendiri untuk masyarakat Brasil. Sebab suporter Brasil yang tak terima timnya kalah 1-2 dan menjadikan kiper Moacir Barbosa sebagai kambing hitam.

Sejak kekalahan itu, Brasil jarang sekali memakai kiper kulit hitam. Pengecualian terjadi pada sosok Dida yang sempat mengawal gawang Brasil di beberapa Piala Dunia.

Final Piala Dunia 1990

Pada edisi ini mempertemukan Jerman Barat melawan Argentina. Di laga ini Jerman Barat keluar sebagai pemenang dengan skor 1-0.

Namun partai final antara Jerman Barat Vs Argentina ini dilabeli sebagai final Piala Dunia paling kotor.

Bagaimana tidak, dua kartu merah terpaksa keluar dari kantong wasit. Dua kartu merah itu ditujukan untuk dua pemain Argentina, Gustavo Dezotti dan Pedro Monzon.

Kemenangan ini sekaligus membalaskan dendam kekalahan 2-3 dari Argentina pada final edisi 1986.

Reporter: Andri

Baca juga:
Daftar Pemain Tidak Tampil di Final Piala Dunia 2022 Argentina vs Prancis
Wasit Final Piala Dunia 2022 Szymon Marcianik Pernah Didiagnosa Punya Masalah Jantung
Final Piala Dunia 2022: 5 Fakta Messi dan Mbappe yang Jarang Orang Tahu
Final Piala Dunia 2022: Akhir Perjalanan Manis Messi atau Torehan Sejarah Baru Mbappe
Perjuangan Argentina dan Prancis hingga Final Piala Dunia 2022, Keduanya Pernah Kalah
Link Final Piala Dunia 2022 Argentina vs Prancis: Pertarungan Messi dan Mbappe
Sukacita Ribuan Suporter Kroasia di Zagreb