Gempa Terasa Sampai Israel

Saking Kuatnya Gempa Turki Terasa Sampai Suriah, Libanon, dan Israel

Merdeka.com 2023-02-06 14:01:44
Gempa Turki. ©REUTERS/Sertac Kayar

Gempat bermagnitudo 7,8 yang terjadi di Turki Senin pagi terasa hingga sejauh 300 kilometer. Demikian menurut pakar meteorologi CNN.

Sedikitnya 118 orang tewas di Turki dan negara tetangganya Suriah setelah guncangan gempa dahsyat itu. Gempa itu menjadi gempa terkuat selama satu abad terakhir di Turki.

Meterolog CNN Brandon Miller mengatakan guncangan akibat gempa itu bisa terasa hingga Libanon dan Israel.

"Gempa ini terasa sampai Libanon. Sekitar 4-4,5 magnitudo terasanya oleh warga di sana. Di sebelah utara Suriah di Aleppo, warga merasakan guncangan antara 6 sampai 6,5 magnitudo."

Sedikitnya 76 orang tewas di Turki dan lebih dari 440 lainnya luka, kata badan penanggulangan bencana Turki. Di Suriah sedikitnya 42 orang tewas dan sekitar 200 lainnya luka, kata kantor berita pemerintah SANA mengutip pejabat Kementerian Kesehatan.

Di Suriah korban tewas dilaporkan di Aleppo, Hama, dan Latakia, kata SANA, seperti dilansir laman CNN, Senin (6/2).

Gempa 4 Menit saat Warga Tertidur Lelap

Guncangan 4 Menit, Gempa Turki Robohkan Bangunan di Saat Warga Masih Tertidur Lelap

Merdeka.com 2023-02-06 16:41:37
Gempa Turki. ©REUTERS/Sertac Kayar

Gempa cukup kuat mengguncang wilayah selatan Turki dekat perbatasan Suriah hari ini. Akibat kejadian itu dilaporkan sedikitnya lebih dari 500 orang tewas, baik di Turki dan Suriah.

Laman BBC melaporkan, Senin (6/2), Badan Survei Geologi AS (USGS) mengatakan gempa magnitudo 7,8 itu terjadi sekitar pukul 04.17 waktu setempat atau 01.17 GMT pada kedalaman 17,9 kilometer dekat Kota Gaziantep.

Wakil Presiden Turki Fuat Oktay mengatakan korban tewas di Turki kini bertambah hingga 284 jiwa.

Di Suriah lebih dari 230 orang tewas, kata media pemerintah.

Kementerian Kesehatan Suriah mengatakan korban tewas terbanyak di Aleppo, Latakia Hama, dan Tartus.

Jumlah korban tewas diprediksi akan terus bertambah.

Gedung-gedung roboh dan tim penyelamat dikerahkan ke lokasi untuk mencari korban di antara puing-puing reruntuhan bangunan.

Menteri Dalam Negeri Sulaiman Soylu mengatakan ada 10 kota yang terdampak gempa: Gaziantep, Kahramanmaras, Hatay, Osmaniye, Adiyaman, Malatya, Sanliurfa, Adana, Diyarbakir, dan Kilis.

Gempa Terkuat Sejak 100 Tahun Lalu

Gempa 7,8 Magnitudo Guncang Turki, Terkuat Selama 100 Tahun & Tewaskan 76 Jiwa

Merdeka.com 2023-02-06 12:22:04
Ilustrasi gempa bumi. ©2020 Merdeka.com/liputan6.com

Sedikitnya 76 orang tewas saat gempa berkekuatan 7,8 magnitudo mengguncang Turki selatan pada Senin (6/2) pagi. Menurut pejabat Turki, ini merupakan gempa terbesar dalam 100 tahun lebih.

Badan Penanggulangan Bencana dan Kedaruratan Turki (AFAD) menyampaikan, 440 orang lainnya terluka akibat gempa. Saat ini proses pencarian dan evakuasi sedang berlangsung.

"Semua Direktorat AFAD provinsi waspada dan semua tim, khususnya pencarian dan evakuasi, dikirim ke daerah (terdampak gempa)," jelas AFAD dalam pernyataannya, dilansir CNN.

AFAD juga meminta bantuan komunitas internasional untuk proses pencarian dan evakuasi.

Menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), gempa besar berkekuatan 7,8 magnitudo juga mengguncang Turki pada 1939, menyebabkan lebih dari 30.o00 orang tewas.

Guncangan gempa pada Senin pagi juga terasa sampai Suriah dan menewaskan 42 orang serta melukai 200 lainnya. Demikian dilaporkan kantor berita pemerintah Suriah, SANA, mengutip pejabat Kementerian Kesehatan.

Korban tewas dilaporkan di daerah Aleppo, Hama, dan Latakia. Sejumlah bangunan juga runtuh.

Mengapa Gempa Turki Begitu Dahsyat?

Ini Penjelasan Mengapa Gempa Turki Begitu Dahsyat dan Timbulkan Banyak Korban Jiwa

Merdeka.com 2023-02-07 09:36:59
Gempa Turki. ©REUTERS/Sertac Kayar

Gempa dahsyat berkekuatan 7,8 magnitudo mengguncang Turki dan Suriah pada Senin pagi, menewaskan ribuan orang. Ahli seismologi menyebutnya sebagai salah satu gempa paling mematikan dalam satu dasawarsa terakhir, dengan retakan lebih dari 100 km antara lempeng Anatolia dan Arab.

Berikut penjelasan para ilmuwan mengapa gempa ini begitu dahsyat dan mematikan, serta penjelasan apa yang terjadi di bawah permukaan bumi.

Pusat gempa

Episentrum atau pusat gempa berada sekitar 26 km di timur kota Nurdagi, Turki, di kedalaman sekitar 18 km di Patahan Anatolia Timur. Gempa menyebar ke timur laut, menyebabkan kehancuran di Turki tengah dan Suriah.

Selama abad ke-20, Patahan Anatolia Timur menghasilkan sedikit aktivitas seismik atau gempa besar.

"Jika kita hanya melihat gempa bumi (besar) yang direkam oleh seismometer, itu akan terlihat kurang lebih kosong," jelas Roger Musson dari British Geological Survey, dikutip dari laman NDTV, Selasa (7/2).

Menurut US Geological Survey (USGS), hanya tiga gempa besar di atas 6,0 Skala Richter yang tercatat sejak 1970 di wilayah tersebut. Namun pada tahun 1822, gempa berkekuatan 7,0 mengguncang wilayah tersebut, menewaskan 20.000 orang.

Kekuatan gempa

Rata-rata, hanya ada kurang dari 20 gempa bumi di atas 7,0 magnitudo dalam tahun manapun, sehingga gempa di Turki terhitung sangat parah.

Dibandingkan dengan gempa 6,2 magnitudo yang mengguncang Italia tengah pada 2016 dan menewaskan 300 orang, gempa Turki-Suriah melepaskan energi atau kekuatan 250 kali, menurut kepala Institut Pengurangan Risiko dan Bencana Universitas College London, Joanna Faure Walker.

Hanya dua gempa paling mematikan dengan magnitudo sama dari 2013 sampai 2022 seperti gempa Turki-Suriah.

Mengapa sangat parah?

Patahan Anatolia Timur adalah sesar geser.

Pada saat itu, lempengan batuan padat saling mendorong melintasi garis patahan vertikal, membangun tekanan hingga akhirnya tergelincir dalam gerakan horizontal, melepaskan sejumlah besar tekanan yang dapat memicu gempa bumi.

Patahan San Andreas di California mungkin merupakan patahan geser paling terkenal di dunia, di mana ilmuwan memperingatkan bencana gempa sudah lama tertunda.

Pecahan awal gempa Turki-Suriah dimulai pada kedalaman yang relatif dangkal.

"Gempa permukaan tanah akan lebih parah daripada gempa bumi yang lebih dalam dengan besaran yang sama pada sumbernya," jelas David Rothery, ahli geosains planet di Universitas Terbuka di Inggris.

11 menit setelah gempa pertama, daerah itu juga diguncang gempa susulan 6,7 magnitudo. Datang lagi gempa 7,5 magnitudo beberapa jam kemudian, disusul gempa 6,0 magnitudo pada sore hari.

"Apa yang kita lihat sekarang adalah aktivitas (gempa) menyebar di patahan-patahan terdekat," jelas Musson.

"Kami perkirakan gempa masih terus berlangsung untuk beberapa saat," lanjutnya.

Setelah gempa mematikan pada 1822, gempa susulan masih berlangsung sampai tahun depannya.


Perkiraan total korban jiwa

Gempa dengan kekuatan yang sama di daerah padat penduduk telah menewaskan ribuan jiwa. Gempa Nepal berkekuatan 7,8 magnitudo pada 2015 menewaskan hampir 9.000 orang.

"Bisa ribuan, dan bisa jadi puluhan ribu," kata Musson, terkait perkiraan total korban jiwa gempa Turki-Suriah.

Cuaca musim dingin, lanjutnya, menyebabkan menipisnya peluang selamat bagi orang-orang yang masih terjebak di bawah reruntuhan.

Baca juga:
Sempat Hilang, Mantan Pemain Chelsea Ditemukan Selamat di Reruntuhan Gempa Turki
Turki Tolak Bantuan Starlink Milik Elon Musk Pasca Gempa Besar
Potret Pilu Anak-Anak Jadi Korban Gempa Dahsyat Turki
Korban Tewas Gempa Turki Tembus 1.500 Jiwa
Porak-poranda Turki Diguncang Gempa Bermagnitudo 7,8
Gempa Turki, KBRI Pasikan Tidak Ada Korban Jiwa dari WNI
Guncangan 4 Menit, Gempa Turki Robohkan Bangunan di Saat Warga Masih Tertidur Lelap
Korban Tewas Gempa Turki Diprediksi Bisa Tembus 10.000 Jiwa
237 Warga Suriah Tewas Setelah Gempa Guncang Turki, RS Dibanjiri Pasien
Gempa Dahsyat M 7,8 Tewaskan Ratusan Orang di Turki dan Suriah

Seperti Kiamat

"Rasa Takut yang Kami Alami Sama Seperti Menghadapi Hari Kiamat"

Merdeka.com 2023-02-07 12:46:20
Petugas medis di Syrian American Medical Society Hospital di Bab Al-Hawa menangani korban gempa. ©Ali Haj Suleiman/Al Jazeera

Sesaat sebelum fajar, guncangan dahsyat membuat Muhammad Alloush tersentak tidur nyenyaknya.

"Rumah kami terombang ambing seperti ombak di laut," kenang pria 60 tahun itu.

Alloush adalah pengungsi dari kota Homs, Suriah dan saat ini tinggal di Sarmada, kota yang dikuasai oposisi di dekat perbatasan Suriah dengan Turki.

Pada Senin pukul 04.17, gempa berkekuatan 7,8 magnitudo mengguncang Turki selatan dan Suriah barat laut, menyebabkan kehancuran dan kematian yang meluas. Sejauh ini dilaporkan ribuan orang tewas dan ribuan lainnya terluka baik di Turki maupun Suriah.

"Saat kami menyelamatkan diri dari rumah, rumah itu mulai roboh," ujar Alloush, ayah delapan anak kepada Al Jazeera.

"Tangan saya luka tertimpa puing saat saya melindungi cucu saya, itu membuat kami telat keluar rumah dan saya mengalami luka ringan lainnya," lanjutnya.

Berurai air mata, Alloush mengatakan dua anggota keluarganya yang tinggal di bangunan yang sama tidak bisa melarikan diri ke luar rumah tepat waktu.

"Saya harap tetangga-tetangga saya akan terselamatkan," harapnya.

"Rasa takut yang kami alami sama seperti menghadapi hari kiamat."

Getaran dahsyat gempa memaksa warga di seluruh daerah Idlib dan pinggir kota Aleppo mengungsi di pinggir jalan dan lapangan umum di tengah kondisi cuaca yang sangat dingin.

Anak-anak, perempuan, dan orang tua tidur beratapkan langit tanpa pemanas yang melindungi mereka dari dingin yang membekukan. Sementara warga laki-laki muda membantu tim SAR menemukan penyintas di bawah puing-puing bangunan yang ambruk.

Anggota Pertahanan Sipil Suriah atau White Helmets, kelompok penyelamat yang beroperasi di wilayah Suriah yang dikuasai oposisi, mengatakan infrastruktur yang ada di kawasan barat laut sebelumnya telah porak poranda oleh pengeboman yang tanpa henti.

"Tim kami sedang berpacu dengan waktu untuk menyelamatkan mereka yang terjebak di bawah reruntuhan bangunan yang ambruk. Lebih dari 33 bangunan benar-benar hancur dan 272 lainnya hancur sebagian, sedangkan ribuan lainnya strukturnya tidak kuat," jelas relawan SAR, Ismail Abdullah, kepada Al Jazeera.


Rumah sakit penuh

Rumah sakit di daerah yang terdampak gempa juga kebanjiran pasien korban gempa.

"Di rumah sakit SAMS, kami merawat lebih dari 550 orang yang terluka akibat terkena puing rumah yang hancur, dan kami menerima mayat 120 orang," jelas Direktur Lapangan Syrian American Medical Society (SAMS), Dr Osama Abu el-Ezz.

Abu el-Ezz memperkirakan jumlah korban luka akan terus bertambah karena proses pencarian dan evakuasi masih terus berlanjut. Karena dia berharap bisa meningkatkan kapabilitas rumah sakit untuk merawat korban.

"Di tengah badai musim dingin dan krisis biaya hidup yang belum pernah terjadi sebelumnya, sangat penting bagi warga Suriah tidak dibiarkan menghadapi dampaknya sendiri," jelas Dewan Pengungsi Norwegia dalam pernyataannya.

Dewan ini juga memperingatkan bencana ini dapat memperburuk kondisi kehidupan populasi Suriah yang sebelumnya tengah berjuang menghadapi dampak perang 12 tahun.

"Jutaan orang telah terpaksa melarikan diri karena perang di kawasan yang lebih luas dan sekarang semakin banyak yang akan mengungsi karena bencana."

Baca juga:
WHO Sebut Korban Tewas Gempa Turki Bisa Lampaui 20.000 Jiwa
Aksi Heroik Tim SAR Panjat Puing Bangunan untuk Cari Korban Gempa Turki
Gempa Turki-Suriah, Jusuf Kalla Pastikan PMI Segera Kirim Bantuan
Korban Tewas Akibat Gempa Turki-Suriah Tembus 3.700 Orang
Ini Penjelasan Mengapa Gempa Turki Begitu Dahsyat dan Timbulkan Banyak Korban Jiwa

Melahirkan di Bawah Reruntuhan Bangunan

Ibu Hamil Melahirkan di Bawah Puing Bangunan Gempa Turki, Begini Nasib Bayinya

Merdeka.com 2023-02-07 17:03:40
Bayi yang diselamatkan dari puing-puing bangunan yang ambruk akibat gempa di Suriah. ©Screengrab Video Twitter

Banyak cerita pilu dari Turki dan Suriah setelah gempa dahsyat mengguncang pada Senin pagi. Gempa berkekuatan 7,8 magnitudo itu menelan ribuan korban jiwa di kedua negara.

Proses pencarian dan evakuasi korban yang masih terjebak reruntuhan bangunan yang ambruk masih berlangsung.

Di kota Aleppo, Suriah, seorang perempuan melahirkan saat terjebak di bawah puing-puing bangunan yang ambruk. Seorang pengguna Twitter mengunggah sebuah video terkait kejadian tersebut.

Seorang perempuan yang identitasnya belum diungkapkan itu ditemukan meninggal. Namun bayinya ditemukan dan selamat, dikutip dari laman Greek City Times, Selasa (7/2).

Di kota Kahramanmaras, Turki, salah satu kota yang paling terdampak gempa, tim evakuasi berusaha menyelamatkan seorang perempuan 24 tahun yang terjebak di bawah puing-puing selama 27 jam.

Proses evakuasi dan pencarian mengalami kendala karena hujan deras dan salju di Turki selatan dan Suriah utara, membuat kondisi daerah tersebut sangat dingin.

Di Gaziantep, Turki, lokasi gempa pertama, suhunya bisa mencapai 4-6 derajat Celsius pada siang hari dan minus 7 derajat Celcius bahkan sampai minus 15 derajat Celcius pada malam hari di daerah dan desa di dekat pegunungan.

Pejabat di Badan Penanggulangan Bencana dan Kedaruratan Turki (AFAD), Orhan Tatar mengatakan, jumlah korban tewas telah mencapai 3.381 orang. Korban luka sebanyak 20.426, dan bangunan yang hancur sebanyak 5.775 unit. Total korban tewas di Suriah dan Turki menjadi 4.890.

AFAD menyampaikan, 2.660 personel dari 65 negara dikerahkan untuk membantu upaya pencarian dan evakuasi. Bersama dengan tim SAR Turki, kini ada 13.740 orang yang ditugaskan di daerah bencana. Mereka menggunakan 629 unit derek atau alat berat dan 360 kendaraan.

Berikut video ketika bayi baru lahir itu diselamatkan:

Newborn baby found under the rubble in Aleppo, #Syria.

The building collapsed after 7.8 magnitude #earthquake jolted #Turkiye & Syria.

The mother of the baby was under the rubble. She died after he was born.#Turkey #TurkeyEarthquake pic.twitter.com/pkkjXNuqkc

Dramatis Momen Ayah Pegang Erat tangan Putrinya

Tatapan Kosong Ayah Pegang Erat Tangan Putrinya yang Tewas karena Gempa Turki

Merdeka.com 2023-02-08 12:26:23
tatapan kosong ayah pegang erat tangan putrinya tewas karena gempa turki. ©AFP

Sebuah foto yang menyesakkan hati memperlihatkan seorang ayah di Kahramanmaras, Turki sedang memegang erat tangan putrinya yang tewas tertimpa bangunan akibat gempa dahsyat dua hari lalu.

Tatapan kosong sang ayah menggambarkan betapa hancur hatinya ditinggalkan sang putri. Perasaan itu pula yang dirasakan oleh ribuan keluarga yang kehilangan anggota keluarga mereka ketika gempa berkekuatan 7,8 magnitudo mengguncang Gaziantep, Turki Senin lalu.

Mesut Hancer terlihat sedang memegang tangan putri 15 tahunnya bernama Irmak. Tangan putih pucat itu terlihat di antara himpitan bangunan apartemen yang roboh tempat mereka tinggal.

©Adem Altan/AFP

Dilansir dari laman the Independent, Selasa (8/2), Irmak masih terbaring di ranjang berwarna pink ketika bangunan apartemen menimpa dirinya. Di sekitar jasadnya tampak reruntuhan puing dan bekas busa sofa yang terhimpit bata juga hancur.

Ayahnya menatap kosong ke arah kejauhan dengan ekspresi muram sembari duduk di atas puing bekas rumah mereka.

Bayi kembar Selamat Setelah Terjebak 40 Jam

Bayi Kembar 1,5 Tahun Selamat dari Reruntuhan Gempa Turki Setelah Terjebak 40 Jam

Merdeka.com 2023-02-08 19:15:12
bayi kembar diselamatkan dari gempa turki. ©Youtube

Empat puluh jam setelah gempa dahsyat mengguncang wilayah selatan Turki dua hari lalu, bayi kembar berusia 1,5 tahun berhasil diselamatkan bersama kedua orangtuanya dari reruntuhan bangunan.

Bayi kembar Ahmet Erbay itu menjadi korban pertama yang berhasil diselamatkan di Gaziantep, salah satu provinsi yang terdampak paling parah dari gempa 7,8 magnitudo Senin lalu.

Dilansir dari laman Anadolu, Rabu (8/2), tim penyelamat berteriak "mukjizat datang" ketika berhasil menarik keluar bayi kembar itu dari puing-puing bangunan. Mereka pun menyerahkan bayi tersebut kepada tim medis sambil berurai air mata bahagia.

Setelah menyelamatkan saudara kembarnya Amine Elcin, kedua bayi itu langsung dibawa ke rumah sakit.

Begini Kondisi Gempa Dahsyat 1.600 Tahun Lalu

Gempa Dahsyat 1.600 Tahun Lalu Hancurkan Seluruh Kota, Ribuan Tewas Disapu Tsunami

Merdeka.com 2023-02-09 07:50:26
Reruntuhan zaman kuno di Phaistos, Kreta. ©Greek Reporter

Di zaman kuno, gempa yang sangat dahsyat menghancurkan hampir segalanya di pulau Kreta, Yunani pada tahun 365 Masehi.

Gempa di bawah air itu diyakini berkekuatan 8,0 magnitudo atau lebih besar. Gempa meluluhlantakkan hampir setiap daerah dan kota di Mediterania Timur dan Selatan, mulai dari daratan Yunani sampai Afrika, dan bahkan Spanyol.

Arkeolog melakukan sejumlah penggalian untuk membuktikan sebagian besar daerah dan kota hancur karena gempa. Gempa disebut terjadi pada pagi dini hari, 21 Juli 365.

Dikutip dari laman Greek Reporter, para ahli geologi dan seismologi meyakini pusat gempa berada di lepas pantai Kreta di mana hampir seluruh kota rata dengan tanah.

Penelitian geologi terbaru menunjukkan, gempa purba itu kemungkinan memicu aktifnya kembali semua batas lempeng tektonik utama di daerah tersebut. Diperkirakan seluruh pulau Kreta terangkat setinggi 9 meter setelah gempa.

Diyakini itu adalah gempa terbesar yang mengguncang kawasan tersebut. Gempa bumi di Kreta itu kemudian disusul tsunami yang menghancurkan pulau-pulau selatan dan timur Mediterania.

Ribuan orang tewas karena tsunami, khususnya di Alexandria, di mana hari itu kemudian diperingati setiap tahun sampai abad ke-6 sebagai "Day of Horror".

Potret Pilu Anak-Anak Korban Gempa

Potret Pilu Anak-Anak Jadi Korban Gempa Dahsyat Turki

Merdeka.com 2023-02-06 19:36:30
Gempa Turki. ©REUTERS
Seorang anggota tim SAR mengevakuasi anak yang terluka seusai tertimpa bangunan runtuh akibat gempa berkekuatan magnitudo 7,8 di Azaz, Suriah, pada 6 Februari 2023. Gempa dahsyat yang mengguncang wilayah perbatasan Turki dengan Suriah menewaskan lebih dari 1.500 orang dan melukai puluhan ribu lainnya di kedua negara.
Badan Survei Geologi AS (USGS) mengatakan gempa itu terjadi sekitar pukul 04.17 waktu setempat ketika sebagian besar orang masih tertidur lelap.
Bangunan-bangunan roboh akibat gempa itu. Banyak orang tewas karena tertimpa reruntuhan. Tak sedikit anak yang turut menjadi korban.
Seorang anggota tim SAR mengevakuasi anak yang terluka seusai tertimpa bangunan runtuh akibat gempa berkekuatan magnitudo 7,8 di Azaz, Suriah, pada 6 Februari 2023.
Seorang gadis yang terluka setelah tertimpa reruntuhan menunggu penangan di rumah sakit di Azaz, Aleppo, Suriah, Senin (6/2/2023).
Seorang anggota pertahanan sipil Suriah menggendong anak yang terluka seusai tertimpa bangunan runtuh akibat gempa berkekuatan magnitudo 7,8 di Zardana, Idlib, Suriah, pada 6 Februari 2023.
Seorang bocah laki-laki diselamatkan setelah tertimpa bangunan runtuh akibat gempa berkekuatan magnitudo 7,8 di Dana, Idlib, Suriah, pada 6 Februari 2023.

Kondisi di Pusat Gempa Turki

Begini Hancurnya Kahramanmaras, Pusat Gempa Turki yang Tewaskan 9.600 Orang

Merdeka.com 2023-02-08 16:36:52
Kota Kahramanmaras yang jadi pusat gempa Turki. ©REUTERS/Stringer
Pandangan udara menunjukkan kerusakan parah akibat gempa di Kota Karahmanmaras, Turki, pada 7 Februari 2023. Kahrahmanmaras merupakan salah satu wilayah terdekat dengan pusat gempa berkekuatan magnitudo 7,8 yang mengguncang pada Senin (6/2) lalu.
Kota ini luluh lantak. Sejumlah bangunan tampak rata dengan tanah seusai diguncang gempa.
Proses pencarian dan penyelamatan korban terus dilakukan hingga saat ini.
Pandangan udara menunjukkan kerusakan parah akibat gempa di Kota Karahmanmaras.
Tangis warga pecah di dekat reruntuhan bangunan akibat gempa di Kota Karahmanmaras.
Diketahui, pusat gempa berada di kedalaman sekitar 18 km di Patahan Anatolia Timur. Gempa menyebar ke timur laut, menyebabkan kehancuran di Turki tengah dan Suriah.
Pecahan awal gempa ini dimulai pada kedalaman yang relatif dangkal sehingga kerusakan yang ditimbulkan cukup parah.
Sejauh ini total korban jiwa akibat gempa telah mencapai 9.600 orang. Lebih dari 7.100 orang meninggal dunia di Turki, sementara 2.500 orang tewas di Suriah.